Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Antibacterial Activity of Dayak Onion Ethanol Extract (Eleutherine Palmifolia (L.) Merr) and Red Ginger (Zingiber Officinale Rosc Var. Rubrum) on Growth Gi Tract Pathogen Bacteria Tiara Dini Harlita; Ganea Qorry Aina
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 10, No 1 (2023): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v10i1.299

Abstract

Antibiotic resistance in gastrointestinal bacterial infections can be overcome by alternatives using medicinal plants such as Dayak bulbs (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) and red ginger rhizome (Zingiber officinale Rosc. Var. Rubrum). This study aims to examine the antibacterial activity of a combination of ethanol extracts of Dayak bulbs with red ginger rhizomes and the effectiveness of the extract combinations in inhibiting the growth of Pseudomonas sp. and Bacillus sp. This research is an experimental study with a completely randomized design (CRD) of one factor, namely a combination of ethanol extract of Dayak onion tubers and red ginger rhizomes with 4 variations of concentration 25, 50, 75, and 100 mg/mL at 2 ratios of the combination of 2:1 and 3:1 for 48 experimental units. Tests were carried out on bacteria Pseudomonas sp. and Bacillus sp. in vitro with agar diffusion technique (Kirby Bauer test), while the positive control was Chloramphenicol 30 μg / mL and the negative controls were sterile aquadest. Data analysis in this study used the ANOVA test. The results showed ethanol extract of dayak onion bulbs, red ginger rhizomes, and a combination of the two extracts have antibacterial activity so which can be inhibiting the growth of Pseudomonas sp. and Bacillus sp. The combination of ethanol extract from dayak onion bulbs and has the greatest antibacterial activity at a 3:1 combination of 56.95% against the growth of Pseudomonas sp. and 109.72% against the growth of Bacillus sp.
Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Meer) Dan Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc Var. Rubrum) Terhadap Pertumbuhan Salmonella typhi Tiara Dini Harlita; Ganea Qorry Aina; Rinda Kartini
Sains Medisina Vol 1 No 2 (2022): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.414 KB)

Abstract

Bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) dan jahe merah (Zingiber officinale Rosc. Var. Rubrum) merupakan tanaman obat yang digunakan oleh masyarakat sebagai alternatif pengobatan, karena memiliki kandungan senyawa aktif antibakteri. Penelitian bertujuan menguji aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak etanol bawang dayak dan jahe merah terhadap pertumbuhan S. typhi secara in vitro. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap satu faktor. Konsentrasi yang digunakan pada masing-masing ekstrak yaitu 75 mg/mL yang dikombinasikan sebanyak 3 variasi (1:1, 1:2, dan 2:1) dan perlakuan dilakukan sembilan kali pengulangan. Kontrol positifnya yaitu Kloramfenikol 30 g/mL. Uji dilakukan dengan metode Kirby Bauer. Hasil pada penelitian ini didapatkan zona hambat dan aktivitas antibakteri pada kombinasi ekstrak bawang dayak dan jahe merah 1:1 sebesar 8,89 mm (48,15%), 1:2 sebesar 8,00 mm (33,33%) dan 2:1 sebesar 9,89 mm (64,81%), dengan efektivitas terbesar 29,96% pada kombinasi 2:1. Pada uji Kruskall-Wallis didapatkan nilai signifikan (p< 0,05), dapat disimpulkan bahwa semua perbandingan kombinasi yang digunakan memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan S. typhi tetapi potensinya masih dibawah Kloramfenikol 30 µg/mL (33 mm), sehingga kombinasi ekstrak tidak dapat menggantikan Kloramfenikol 30 µg/mL sebagai obat demam tifoid, namun dapat digunakan sebagai alternatif pencegahan penyakit infeksi bakteri seperti demam tifoid.  
Pengaruh Waktu Penyimpanan terhadap Angka Lempeng Total pada Beberapa Jenis Tahu Pramita Rosela Eka Widyanti; Tiara Dini Harlita; Lamri Lamri
Sinteza Vol. 3 No. 1 (2023): February
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.859 KB) | DOI: 10.29408/sinteza.v3i1.7917

Abstract

Tahu merupakan sumber protein nabati yang terbuat dari ekstrak kedelai yang digumpalkan dengan asam, ion kalsium atau bahan penggumpal lainnya. Sebagai salah satu bahan makanan yang memiliki kandungan protein yang tinggi, tahu rentan ditumbuhi mikroorganisme. Sumber pencemaran tahu dapat berasal dari bahan baku kedelai atau air yang digunakan selama proses pembuatan tahu. Banyak konsumen tidak langsung mengolah atau membersihkan tahu setelah pembelian menjadi permasalahan yang ditemukan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui angka lempeng total bakteri pada tahu berdasarkan waktu penyimpanan yang dijual di Kota Samarinda. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan melakukan pemeriksaan Angka Lempeng Total. Sampel pada penelitian ini adalah 9 jenis tahu yang berbeda yang dijual di Kota Samarinda dengan metode pengambilan total sampling. Masing-masing tahu diberi perlakuan 2 jenis percobaan yaitu segera dan penundaan 24 jam. Adapun jumlah perlakuan sebanyak 18 kali percobaan yang masing-masing dilakukan dengan 4 kali pengenceran dan 2 pengulangan, maka total perlakuan sebanyak 144 unit percobaan. Kemudian data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Berdasarkan hasil pemeriksaan angka lempeng total pada tahu dari 9 sampel diketahui sebagian besar (6 sampel) memenuhi syarat dan (3 sampel) tidak memenuhi syarat, sesuai SNI 3142 tahun 1992 dengan persyaratan Angka Lempeng Total pada tahu maks. 1,0 x 106. Angka lempeng total tertinggi terdapat pada sampel W2T7 (24 jam) yaitu 4,3 x 106 koloni/g dan terendah pada sampel W1T1 (segera) yaitu 9 x 101 koloni/g. Simpulan dari pemeriksaan angka lempeng total pada tahu berdasarkan waktu penyimpanan yang dijual di Kota Samarinda adalah memenuhi syarat pada perlakuan segera dan tidak memenuhi syarat pada penundaan 24 jam. Dengan hasil tersebut diharapkan bagi konsumen agar lebih memperhatikan proses penyimpanan tahu dan lebih baik tahu yang dibeli segera diolah.
PENGARUH MENCUCI TANGAN TERHADAP ANGKA KUMAN PADA TELAPAK TANGAN SISWA SEKOLAH DASAR Rida Maulina; Tiara Dini Harlita; Nursalinda Kusumawati
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 8 No 1 (2023): JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jalm.v8i1.3959

Abstract

Washing hands with soap is one method of protecting the body from many infectious illnesses. Following the guidelines of the World Health Organization, effective hand washing involves six stages. The purpose of this study is to ascertain how proper and good hand washing habits affect the quantity of germs on the palms of pupils at State Elementary School 005 Samarinda. Purposive sampling was utilized to choose 31 samples for a quasi-experimental study with a one group pretest-posttest design. Through counseling, samples taken in the form of palm swabs and examined before and after hand washing were evaluated using the Total Plate Number (ALT) technique with dilutions ranging from 101 to 102. The Wilcoxon Test technique was used to assess the test findings using univariate and bivariate analysis. According to studies, there are typically 78 CFU/cm2 of germs on the hands before washing them, and there are 10 CFU/cm2 of germs after washing them with soap, with a 79% reduction in the quantity of germs on the palms. The Wilcoxon test findings showed a p-value of 0.000, indicating that there was a reduction in the number of germs on primary school children' palms both before and after washing their hands. Always wash your hands before and after carrying out activities.
IDENTIFIKASI BAKTERI YANG DAPAT MENYEBABKAN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA URINE PENGGUNA PANTYLINER Ganisya Andriani; Tiara Dini Harlita; Lamri Lamri
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 5, No 3 (2023): JULI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v5i3.20579

Abstract

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi yang diakibatkan adanya bakteri pada saluran kemih. Mahasiswi aktif menggunakan  dikarenakan beberapa mengalami pengeluaran sekret vagina disekitar waktu ovulasi. Penggunaan  yang tidak tepat menjadi salah satu faktor terjadinya ISK. Jenis bakteri yang mengakibatkan ISK diantaranya yaitu Escherichia coli, Proteus mirabilis, Pseudomonas sp., Klebsiella pneumoniae, dan Enterococcus faecalis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis bakteri yang dapat menyebabkan ISK pada urin pengguna pantyliner. Penelitian menggunakan desain deskriptif observasional. Sampel diambil secara total sampling dan berupa urin porsi tengah dari 30 mahasiswi Diploma III Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Kaltim yang menggunakan pantyliner, yang kemudian diidentifikasi menggunakan kultur. Analisis data menggunakan univariat dan disajikan dalam bentuk diagram dan tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 responden, didapatkan 2 responden (6,7%) berisiko berdasarkan perilaku personal hygiene; 7 responden (2,3%) berisiko berdasarkan perilaku lama penggunaan; dan 13 responden (43,3%) berisiko berdasarkan jenis yang digunakan. Hasil menunjukkan bahwa ditemukan positif adanya bakteri pada urin sebanyak 20 sampel (66,7%) terdiri dari bakteri Gram positif Staphylococcus sp. (65%); Gram negatif Klebsiella sp. (10%); dan kombinasi bakteri Gram Positif dan Negatif yaitu Streptococcus sp. dan Acinetobacter baumanii pada 1 sampel (5%) serta Staphylococcus sp. dan Klebsiella sp. pada 4 sampel (20%). Kesimpulan bahwa Sebagian besar bakteri yang teridentifikasi yang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih adalah Staphylococcus sp.