Sebagai salah satu usaha untuk meminimalisir limbah ampas tebu dan tetes tebu (molase) di PT.Madubaru PG.Madukismo Kecamatan Kasihan Bantul Yogyakarta, dibutuhkan penanganan dan pemanfaatan yang efisien, sehingga limbah ampas tebu dan tetes tebu (molase) dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan briket arang ampas tebu dengan perpaduan perekat tetes tebu (molase). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kualitas briket arang ampas tebu dengan variasi komposisi perekat molase terhadap nilai kalor, lama waktu nyala, dan suhu briket saat dibakar dari hasil penelitian. Pengambilan sampel limbah ampas tebu dan tetes tebu (molase) diambil dari PT.Madubaru PG.Madukismo Tromol Pos 49 Padokan, Tirtonirmolo Kasihan Bantul Yogyakarta. Lokasi pembuatan briket di Laboratorium Kampus II ITY, dan lokasi pengujian dilakukan di Laboratorium Gedung Pusat Antar Universitas (PAU) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Variabel penelitian ini komposisi arang ampas tebu dengan perekat molase 100gr:10gr, 100gr:30gr, 100gr:50gr,dengan ukuran butiran 10 mesh dan 30 mesh. Adapun uji kualitas briket yang dilakukan meliputi : uji nilai kalor pada ayakan 10 mesh saja dengan perbandingan 100gr:10gr, 100gr:30gr, dan 100gr:50gr. Kualitas briket arang ampas tebu yang dihasilkan adalah nilai kalor rata-rata pada ayakan 10 mesh perbandingan 100gr:10gr mendapatkan nilai kalor 5782.9446 kal/gr, perbandingan 100gr:30gr mendapatkan nilai kalor sebesar 5603.7615 kal/gr, sedangkan pada perbandingan 100gr:50gr diperoleh nilai kalor sebesar 5476.4761 kal/gr. Pada pengujian lama waktu nyala ayakan 10 mesh dengan perbandingan 100gr:10gr, 100gr:30, dan 100gr:50gr secara berturut-turut diperoleh waktu maksimumnya yaitu 6 menit 9 detik, 8 menit 27 detik, dan 5 menit 52 detik. Sedangkan untuk jenis ayakan 30 dengan perbandingan yang sama yaitu 100gr:10gr, 100gr:30, dan 100gr:50gr secara berturut-turut diperoleh waktu maksimumnya 4 menit 3 detik, 3 menit 19 detik, 2 menit 32 detik. Untuk pengujian suhu briket pada saat pembakaran pada ayakan 10 mesh dengan perbandingan 100gr:10gr, 100gr:30, dan 100gr:50gr secara berturut-turut diperoleh 177,4⁰C, 406,6⁰C, dan 99⁰C. Kemudian untuk ayakan 30 mesh dengan perbandingan yang sama diperoleh hasil 405,8⁰C, 336,4⁰C, dan 279,4⁰C. Komposisi perekat yang terbaik untuk uji nilai kalor yaitu 100gr:10gr dengan ayakan 10 mesh, sedangkan untuk uji lama waktu nyala briket komposisi terbaik pada perbandingan 100gr:30gr untuk ayakan 10 mesh. Untuk jenis ayakan 30 mesh komposisi terbaik pada 100gr:10gr. Pengujian suhu briket pada saat dibakar komposisi terbaik pada 100gr:30gr dengan ayakan 10 mesh, dan pada ayakan 30 mesh komposisi terbaik untuk suhu optimumnya pada komposisi 100gr:10gr. Dari data yang diperoleh nilai kalor yang diadapatkan telah mencapai batas standar kualitas briket sesuai SNI No. 1/6235/2000.