Peran guru dalam mengimplementasikan inovasi pengajaran sering terhambat oleh beban kerja kompleks. Beban kerja yang memakan waktu dan energi ini seringkali menjadi sumber stress dan kelelahan, sehingga evaluasi pembagian beban kerja ini menjadi penting untuk menjaga kepuasan guru, serta memastikan kualitas pengajaran yang optimal. Penelitian kuantitatif ini menganalisis pengaruh beban kerja terhadap inovasi pengajaran, serta peran mediasi kepuasan kerja dan moderasi dukungan manajerial. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan software SmartPLS versi 4.0. Dari 18 guru SMPK Kalam Kudus 3 Jakarta, hasil analisis menunjukkan bahwa beban kerja secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kepuasan guru. Meskipun kepuasan guru tidak langsung memediasi hubungan antara beban kerja dan inovasi pengajaran, kepuasan tersebut secara positif terkait dengan inovasi pengajaran. Dukungan manajerial, meskipun tidak signifikan secara statistik, berpotensi untuk mengurangi dampak negatif beban kerja terhadap inovasi pengajaran. Hasil tidak signifikan disebabkan adanya variasi pengalaman kerja, beban kerja, dan perilaku adaptif terhadap perubahan dan inovasi, serta dukungan yang diterima dari manajemen sekolah. Penelitian merekomendasikan manajemen sekolah untuk mengevaluasi ulang alokasi beban kerja dengan menambah jumlah tenaga pengajar guna meningkatkan kepuasan dan, akhirnya, mendorong inovasi dalam pengajaran.