Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS TINGKAT LITERASI DAN MINAT MASYARAKAT DESA LOGAS DALAM PENGGUNAAN FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) Nobel Aqualdo; Cut Endang Kurniasih; Hilmah Zuryani
Jurnal Ekobis : Ekonomi Bisnis & Manajemen Vol. 13 No. 1 (2023): Jurnal Ekobis: Ekonomi Bisnis dan Manajemen
Publisher : Universitas Teknologi Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37932/j.e.v13i1.504

Abstract

Persentase literasi dan inklusi keuangan belum merata antar wilayah di Indonesia, termasuk di Provinsi Riau. Tingkat pendidikan masyarakat pedesaan yang terbatas dan kegiatan ekonomi pedesaan identik tradisional mempengaruhi literasi dan minat mereka terhadap penggunaan teknologi finansial atau fintech. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat literasi dan minat masyarakat Desa Logas terhadap penggunaan fintech. Penelitian dilakukan di Desa Logas, Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 49 orang responden yang mewakili populasi di Desa Logas. Adapun model yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat literasi masyarakat mengenai fintech masih rendah. Minimnya pengetahuan tersebut menyebabkan jumlah pengguna sedikit hanya sebesar 24%. Selain itu, fintech diharapkan meningkat, karena minat terhadap fintech yang direkomendasikan secara baik oleh masyarakat untuk digunakan dalam urusan finansial di masa akan datang. Temuan utama penelitian ini adalah keberadaan fintech di Desa Logas masih belum optimal. Hal ini membutuhkan intervensi kebijakan yang lebih tegas untuk meningkatkan literasi masyarakat pedesaan terhadap keuangan digital khususnya financial technology (fintech). Kata Kunci: Fintech, Literasi Keuangan, Minat. ABSTRACT The percentage of financial literacy and inclusion is not evenly distributed between regions in Indonesia, including in Riau Province. The limited educational level of rural communities and identical traditional rural economic activities affect their literacy and interest in using financial technology or fintech. This study aims to analyze the level of literacy and interest of the people of Logas Village in using fintech. The research was conducted in Logas Village, Singingi District, Kuantan Singingi Regency, Riau Province. The number of samples used was 49 respondents representing the population in Logas Village. The model used is descriptive qualitative. The results of this study indicate that low levels of financial literacy among community towards fintech. This lack of knowledge causes the number of users relatively small, only 24% users. Further, it is expected that the fintech usage will be more increase, since the high interest in fintech which is well recommended by the community for use in financial matters in the future. A key finding of the study is that the presence of fintech in Logas Village is still insufficient. This calls for more decisive policy interventions to enhance the rural community’s literacy for digital finance especially financial technology (fintech). Keywords: Fintech, Financial Literacy, Interest.
KONSENTRASI SPASIAL DAN SPESIALISASI SEKTOR EKONOMI WILAYAH Cut Endang Kurniasih; Bunga Chintia Utami; Ufira Isbah; Sri Endang Kornita; Dahlan Tampubolon
JURNAL SOSIAL EKONOMI DAN HUMANIORA Vol. 7 No. 2 (2021): JURNAL SOSIAL EKONOMI DAN HUMANIORA
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.121 KB) | DOI: 10.29303/jseh.v7i2.34

Abstract

This study examines the economic structure of Rokan Hilir Regency from 2011 to 2020 using indicators of localization and specialization in 17 sectors. This study utilizes the Gross Regional Domestic Product data published by the Central Bureau of Statistics of Rokan Hilir Regency. Two models are used empirically: (i) localization quotient and (ii) specialization coefficient. The results of the analysis show that the economic sector of Rokan Hilir Regency relies on the mining and quarrying sector, as well as the agriculture, fishery, and forestry sectors, with the remaining fifteen sectors classified as non-basic. Seventeen economic sectors in Rokan Hilir Regency have a coefficient of specialization less than one, indicating that there is no prominent sector with significant development or specialization between 2011 and 2020.
Analisis Pengaruh Indikator Pasar Tenaga Kerja Perempuan Terhadap Kemiskinan Antar Kabupaten/Kota di Provinsi Riau Cut Endang Kurniasih; Dahlan Tampubolon; Tajul Ula
National Multidisciplinary Sciences Vol. 1 No. 4 (2022): Proceedings SEMNAS PSW 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.123 KB) | DOI: 10.32528/nms.v1i4.109

Abstract

Kompleksitas kemiskinan merupakan karakteristik umum masyarakat negara berkembang dan pengurangan kemiskinan menjadi tantangan besar yang masih dihadapi oleh Indonesia. Pengurangan kemiskinan masih tidak merata di sejumlah wilayah Provinsi Riau. Studi ini menganalisis pengaruh indikator pasar tenaga kerja dalam perspektif gender perempuan terhadap kemiskinan pada 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau dari tahun 2017-2020. Model regresi data panel dengan pendekatan efek tetap (Fixed Effect Model) digunakan sebagai metode analisis dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan partisipasi angkatan kerja dan proporsi pendapatan pada tenaga kerja perempuan berpengaruh signifikan dalam penurunan kemiskinan, sebaliknya pengangguran perempuan tidak berpengaruh signifikan. Dengan hasil tersebut, maka diharapkan pemerintah dan perusahaan saling bersinergi dalam menciptakan lapangan kerja yang produktif dan memberikan kesempatan yang luas bagi tenaga kerja perempuan pada berbagai bidang. Untuk penelitian selanjutnya melakukan penelitian serupa dengan membandingkan indikator pasar tenaga kerja perempuan dan laki-laki baik dalam lingkup perkotaan maupun perdesaan.
PERLUASAN PEMASARAN PRODUK DENGAN PEMANFAATAN PLATFORM E-COMMERCE MELALUI MARKETPLACE PADA USAHA MASYARAKAT KECAMATAN SINGINGI Nobel Aqualdo; Cut Endang Kurniasih; Rahmita Budiartiningsih
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i2.21477

Abstract

Abstrak: Permasalahan yang dialami mitra umumnya penjualan produk masih menggunakan cara konvensional, rendahnya partisipasi dan kompetensi terhadap penggunaan platform e-commerce di marketplace online. Pada pengabdian ini memberikan pelatihan dan praktik tentang mekanisme penjualan produk menggunakan platform e-commerce melalui marketplace yakni Shopee. Metode penerapan yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi/praktik, dan diskusi. Pada pelaksanaan kegiatan ini diikuti oleh 7 orang yang merupakan pengrajin batik. Dari kegiatan ini tim berhasil meningkatkan keterampilan peserta dengan bisa membuat toko online “Goluak Loge” dan menampilkan produk batiknya di platform e-commerce Shopee. Dilihat nilai rataan, sebelum pengabdian semua peserta memiliki pemahaman sebesar 64% dan bertambah menjadi 87% setelah adanya pengabdian. Dengan meningkatnya jumlah peserta yang mampu memasarkan produk menggunakan platform Shopee diharapkan semakin banyak usaha masyarakat desa yang go digital.Abstract: The problems experienced by partners are generally used conventional methods in selling products, low participation and competence in using e-commerce platforms in online marketplaces. This service provides training and practice on product sales mechanisms using the e-commerce platform through the marketplace, namely Shopee. The application method used is lecture, demonstration, and discussion. In the implementation of this activity was conducted to 7 batik craftswomen. From this activity the team succeeded in improving the skills of the participants by being able to create an online store "Goluak Loge" and display their batik products on the Shopee e-commerce platform. Looking at the mean value, participants included in the training also seem to have gained knowledge of digital marketing. Before the training, their understanding is 64% and then increased to 87% after the training. An increasing number of people are now using the e-commerce platforms to offer the product and services, it is expected that more rural businesses will go digital.
Peningkatan Pemahaman Investasi Pasar Modal Indonesia Untuk Gen Z Poppy Nurmayanti M; Rahmita Budiartiningsih; Yusni Maulida; Cut Endang Kurniasih; Anthony Mayes; Ando Fahda Aulia; Yesi Mutia Basri
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.25020

Abstract

Abstrak: Perkembangan di pasar modal Indonesia yang semakin meningkat tidak diikuti dengan literasi investasi pasar modal terutama Generasi Z (gen Z) di SMKN 6 Pekanbaru. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan edukasi kepada gen Z tentang berinvestasi saham di pasar modal secara cerdas dan memberikan pemahaman tentang pasar modal dan produk-produknya dengan mengubah paradigma dari saving society menjadi investment society. Kegiatan ini dilakukan oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia Perwakilan Riau di SMKN 6 Pekanbaru. Kegiatan ini dilakukan kepada 64 siswa dengan tiga tahapan yaitu pre-test, edukasi pasar modal, dan evaluasi kegiatan (post-test). Adapun jumlah soal untuk pre-test dan post-test masing-masing 8 soal. Hasil pre-test menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum mengetahui cara berinvestasi saham. Setelah diberikan literasi pasar saham, evaluasi post-test dilakukan yang hasilnya menunjukkan bahwa lebih dari 70% pengetahuan dan minat siswa dalam berinvestasi saham mengalami peningkatan.Abstract: The increasing development in the Indonesian capital market is not accompanied by capital market investment literacy, especially Generation Z (gen Z) at SMKN 6 Pekanbaru. This community service activity aims to educate Gen Z about investing in shares in the capital market intelligently and provide an understanding of the capital market and its products by changing the paradigm of a saving society to an investment society. This activity was conducted by the Community Service Team from the Faculty of Economics and Business, Universitas Riau in collaboration with Indonesia Stock Exchange Riau Representative in SMKN 6 Pekanbaru. This activity was carried out on 64 students in three stages, namely pre-test, capital market literacy, and evaluation (post-test). There are 8 questions for each pre-test and post-test. The pre-test results show that many students still do not understand how to invest in stock. After being given stock market literacy, a post-test evaluation was distributed which the result showed that more than 70% of the students’ knowledge and interest in investing in stocks had increased.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DESAIN MODEL BISNIS PADA WOMENPRENEUR Cut Endang Kurniasih; Rahmita Budiartiningsih; Ando Fahda Aulia; Rosyetti Rosyetti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i1.28423

Abstract

Abstrak: Menumbuhkembangkan semangat kewirausahaan dilakukan pemerintah dan swasta untuk mengatasi pengangguran dan mendorong perekonomian. Namun, kinerja positif dari UMKM belum sepenuhnya dirasakan oleh pelaku usaha itu sendiri, dalam hal ini pengusaha perempuan (womenpreneur). Kebanyakan pengusaha perempuan di negara-negara berkembang masih beroperasi di usaha kecil dan mikro dengan pertumbuhan yang lebih kecil dan kurang produktif dibandingkan laki-laki, dengan jenis usaha di sektor perempuan informal dan tradisional, dan hal faktor ini menjadi pendorong diselenggarakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Tujuan PkM ini adalah untuk memberikan pemahaman pengusaha perempuan mengenai model bisnis kewirausahaan Business Model Canvas (BMC). Kegiatan PkM dilakukan pada perempuan pengusaha di Desa Koto Baru Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuantan Singingi melalui tiga tahapan yaitu pre-test, ceramah, dan evaluasi (post-test) sebanyak empat pertanyaan. Dari kegiatan ini diperoleh bahwa setelah diberikan pelatihan dan sosialisasi mengenai BMC, pengetahuan dan pemahaman womenpreneur di Desa Koto Baru mengalami peningkatan dari 67 persen bertambah menjadi 76 persen, hal ini ditunjukkan dengan hasil kertas kerja bisnis Canvas yang dihasilkan para peserta dalam membuat model bisnis sesuai dengan usaha yang dijalani.Abstract: Fostering the spirit of entrepreneurship is carried out by government and the private sector to overcome unemployment and boost the economy. However, the positive performance of MSMEs has not been fully felt by the business actors themselves, in this case women entrepreneurs itself, in this case women entrepreneurs (womenpreneurs). Most women entrepreneurs in developing countries still operate in small and micro businesses with smaller and micro enterprises with smaller growth and less productivity than their male counterparts, with types of business in the informal and traditional women's sectors, and this is the driving force to organize this community service activity. The purpose of this community service is to provide understanding of women entrepreneurs about the Business Model Canvas (BMC). Community service activities were carried out on 15 women entrepreneurs in Koto Baru Village, Singingi Hilir District, Kuantan Singingi Regency through three stages, namely pre-test, lecture, and evaluation (post-test) with four questions. From this activity, it was found that after being given training and socialization about BMC, the knowledge and understanding of womenpreneurs in Koto Baru Village increased from 67 percent to 76 percent. It can be shown by the results of Canvas business working paper produced by the participants in creating a business model following the business being undertaken.
MEWUJUDKAN SMART SOCIETY 5.0 MELALUI EDUKASI LITERASI CERDAS BERMEDIA BAGI PEREMPUAN Rahmita Budiartiningsih; Hendro Ekwarso; Cut Endang Kurniasih
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i1.28438

Abstract

Abstrak: Penyebaran teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang secara cepat mempunyai dampak besar terhadap cara individu berinteraksi dan berkomunikasi. Hal ini terlihat dari sejumlah ibu-ibu rumah tangga tergabung dalam kelompok organisasi perempuan di Kabupaten Siak yang terbilang cukup aktif dengan teknologi yang berkembang saat ini. Namun mengingat rata-rata usia di atas 35 tahun dan tingkat pendidikan yang beragam, maka tidak semua mereka memahami penggunaan media digital dengan baik. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan edukasi tentang literasi cerdas dalam bermedia pada kelompok organisasi perempuan di Kabupaten Siak sebanyak 23 orang. Secara khusus, agar peserta mendapatkan pemahaman tentang pentingnya literasi digital dalam kehidupan bermedia, pemahaman rekam jejak digital dan penggunaan media digital yang aman dan bermanfaat. Metode penerapan yang digunakan yaitu metode ceramah, diskusi dan evaluasi dengan memberikan pre-test dan post-test. Setelah dilakukannya pengabdian ini, terdapat peningkatan pengetahuan mengenai literasi cerdas bermedia pada kalangan perempuan di organisasi Kabupaten Siak dari 65% menjadi 81%. Rata-rata peningkatan 16%. Pelatihan ini telah mendorong kemampuan peserta untuk cakap dan cerdas dalam bermedia digital.Abstract: The rapid spread of information and communication technology (ICT) has had a major impact on the way individuals interact and communicate. This can be seen from a number of housewives joining women's organization groups in Siak Regency which are quite active with currently developing technology. However, considering that the average age is over 35 years and various levels of education, not all understand digital media's use well. This community service aims to educate the group of 23 women's organizations in Siak Regency about intelligent media literacy. In particular, participants are expected to gain an understanding of the importance of digital literacy in media life, an understanding of digital track records and the safe and useful use of digital media. The methods used are lecture, dialogue methods as well as evaluation in the form of tests. The output to be achieved is an increase in the number of participants who understand the importance of digital media literacy, understanding digital track records and using digital media safely and usefully. After carrying out this activity, there was an increase in knowledge regarding intelligent media literacy among women in Siak Regency organizations from 65% to 81%. Average increase 16%. This training has encouraged participants' ability to be proficient and intelligent in digital media.