Ismi Nur Sabani
Universitas Pertamina

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengembangan Model Optimasi Suplai Tandan Buah Segar dengan Goal Programming di PKS Tanjung Seumantoh PTPN I Yelita Anggiane Iskandar; Iwan Sukarno; Ismi Nur Sabani
Matrik : Jurnal Manajemen dan Teknik Industri Produksi Vol 23 No 2 (2023)
Publisher : Prodi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/matrik.v23i2.3959

Abstract

Industri kelapa sawit merupakan sektor yang penting bagi perekonomian nasional Indonesia. Kelapa sawit dipahami sebagai salah satu komoditas pertanian yang strategis sehingga segala aspek yang mampu meningkatkan produksi kelapa sawit beserta produk turunannya menarik untuk diteliti. Penelitian ini fokus pada produksi Crude Palm Oil (CPO), Palm Kernel (PK), dan pendapatan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) khususnya di Tanjung Seumantoh dengan memperhatikan suplai bahan baku berupa Tandan Buah Segar (TBS). Melihat bahwa pada periode Januari-Desember 2020, capaian produksi CPO dan PK lebih kecil dibandingkan target yang disebabkan oleh minimnya pasokan TBS dari masing-masing penyulai (supplier) sehingga dibutuhkan optimasi sistem produksi. Didahului dengan pengembangan model matematis yang menggambarkan keadaan nyata di lapangan, kemudian dilakukan sejumlah eksperimen dan uji skenario untuk mengetahui skema yang paling sesuai dalam kerangka pemenuhan target produksi PTPN I area Sumatera Utara. Ada 2 skenario yang diujikan dimana skenario 1 mempertimbangkan rendemen realisasi sedangkan skenario 2 menggunakan rendemen target pada model. Mengingat ada lebih dari 1 objektif model yang ingin dicapai maka digunakan metode goal programming untuk mengolah data dengan software LINGO. Dari hasil eksperimen, diketahui bahwa penerapan skenario 2 yang paling baik untuk memenuhi target produksi, dengan nilai penyimpangan lebih kecil dibandingkan pada skenario 1. Lalu pada skenario 2, diketahui juga bahwa ada kebutuhan peningkatan suplai TBS untuk satu tahun sebagai berikut: 16% dari kebun sendiri, 12% dari pembelian perkebunan rakyat dan 8% dari Kerja Sama Operasional (KSO).