This Author published in this journals
All Journal Metahumaniora
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TATA BAHASA RUSIA DALAM PEMANDUAN WISATA DI PULAU BALI (STUDI KASUS TERHADAP PRAMUWISATA DI BALI) Anggraeni Purnama Dewi; Imam Abdillah Fatah
Metahumaniora Vol 13, No 1 (2023): METAHUMANIORA, APRIL 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/metahumaniora.v13i1.42608

Abstract

Salah satu penggunaan bahasa Rusia yang sangat berkembang saat ini adalah di bidang pariwisata, khususnya dalam hal pemanduan wisata di pulau Bali. Banyaknya wisatawan Rusia yang datang ke Bali sekitar tahun 2000 an, secara otomatis menuntut ketersediaan sumber daya manusia yang mahir berbahasa Rusia, baik secara lisan maupun tulisan. Salah satu profesi yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan wisata ini adalah pramuwisata. Namun bahasa Rusia tidaklah semudah yang dibayangkan. Hal ini terlihat dari banyaknya kesalahan tata bahasa dalam tuturan lisan yang disampaikan oleh pramuwisata berbahasa Rusia. Melihat hal tersebut, penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui jenis tata bahasa apa saja yang sering salah digunakan oleh pramuwisata, dan untuk mengetahui faktor penyebab kesalahan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan memaparkan hasil penelitian apa adanya. Sumber data diperoleh dengan teknik simak catat dan wawancara terhadap empat pramuwisata berbahasa Rusia. Hasil penelitian menunjukan bahwa pramuwisata berbahasa Rusia di Bali masih mengalami banyak kesalahan dalam penggunaan tata bahasa Rusia, khususnya terkait konjugasi verba, deklinasi nomina dan adjektiva, penggunaan preposisi, dan aspek verba bahasa Rusia. Adapun penyebab kesalahan tersebut adalah karena kerumitan tata bahasa Rusia yang sangat berbeda dengan tata bahasa Indonesia, sikap permakluman dari wisatawan Rusia terhadap kesalahan penutur, dan adanya tuntutan yang besar akan ketersediaan pramuwisata berbahasa Rusia dalam waktu singkat.