Adinda Difa Fariztamarin
Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Gel Hand Sanitizer Dengan Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis (Cinnamomi Burmannii Cortex) Maida Safitri; Adinda Difa Fariztamarin
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 9 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58550/jka.v9i1.196

Abstract

Sejak pandemic Covid-19 melanda kewaspadaan terhadap kebersihan diri dan tempat menjadi salah satu perhatian dari masyarakat. Untuk menjaga kebersihan tangan dan bagian yang tersentuh oleh tangan maka sediaan hand sanitizer menjadi pilihan utama. Hand Sanitizer merupakan sediaan antiseptik yang dapat membunuh kuman maupun virus yang melekat pada tangan dengan kandungan alkohol 70- 83% dalam penelitian ini ditambahkan bahan aktif minyak atsiri kulit kayu manis (Cinnamomi Burmannii Cortex) yang memiliki kandungan utama yaitu coumarin (13,39%), eugenol (17, 62%) dan transinamaldehid (60, 72%) sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula mana yang terbaik berdasarkan evaluasi dan hasil uji antimikroba pada sediaan gel hand sanitizer dengan minyak atsiri kulit kayu manis. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan cara melakukan destilasi minyak atsiri, pembuatan gel hand sanitizer serta evaluasi dan pengujian secara mikrobiologi. Konsentrasi minyak atsiri kulit kayu manis yang digunakan yaitu 0,5%, 0,8% dan 1%. Hasil dari penelitian gel hand sanitizer yaitu uji organoleptik bau, warna dan bentuk dari ketiga sediaan mempunyai hasil yang sama. uji pH dari formula 1-4 hasilnya 6. Uji visikositas didapatkan hasil yang sama yaitu 3000cps. Uji homogenitas yang didapatkan dari formula 1-4 homogen. Hand sanitizer yang mengandung minyak atsiri kulit kayu manis 1% uji antibakteri menggunakan bakteri E.coli menunjukkan hasil yang efektif dibandingkan dengan yang 0,5 dan 0,8 %.