Siti Rahmah Kurnia Ramdan
STIKes Muhammadiyah Ciamis

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN EFEK SAMPING OBAT TERHADAP KEPATUHAN PENGOBATAN PASIEN TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS SUKARATU TASIKMALAYA: THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND SIDE EFFECTS OF MEDICINE ON TREATMENT COMPLIANCE IN TUBERCULOSIS PATIENTS IN PUSKESMAS SUKARATU TASIKMALAYA Nia Kurniasih; Nina Muthoharoh; Nurhidayati Harun; Siti Rahmah Kurnia Ramdan; Marlina Indriastuti
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i2.301

Abstract

Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di dunia. Pada tahun 2019 sekitar 1,4 juta penduduk dunia meninggal karena Tuberkulosis. Ketidakpatuhan terhadap pengobatan Tuberkulosis merupakan hambatan penting dalam pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis. Kepatuhan yang buruk dapat menyebabkan penyakit menular yang berkepanjangan, resistensi obat, kekambuhan ulang dan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan efek samping obat terhadap kepatuhan pengobatan pasien Tuberkulosis di Puskesmas Sukaratu, Tasikmalaya. Metode yang       digunakan adalah survei analitik dengan rancangan cross sectional. Pengambilan data menggunakan kuesioner dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan  responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 23 responden dari total 31 responden (74,2%) dan responden  yang mengalami efek samping obat sebanyak 24 responden dari total 31 responden (77,4 %). Sebagian besar responden memiliki tingkat kepatuhan sedang yaitu sebanyak 22 responden (71,0%). Pada penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan pengobatan pasien Tuberkulosis dengan nilai p-value sebesar 0,046 < 0,05 dan terdapat hubungan terjadinya efek samping obat dengan kepatuhan pengobatan pasien Tuberkulosis dengan nilai p-value sebesar 0, 010 < 0,05.
Determination of Anthocyanin Levels in Telang Flower (Clitoria Ternatae) Using the Differential pH Method Based on Three Types of Solvents Siti Rahmah Kurnia Ramdan; Risda Wulandari
JURNAL KESEHATAN : JURNAL ILMU- ILMU KEPERAWATAN, KEBIDANAN, FARMASI DAN ANALIS KESEHATAN, SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MUHAMMADIYAH CIAMIS Vol. 10 No. 1 (2023): Jurnal Kesehatan (April 2023)
Publisher : LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52221/jurkes.v10i1.203

Abstract

Anthocyanins are pigments that are soluble in polar solvents naturally and belong to the flavonoid group found in various types of plants. As the name implies, this pigment gives color to the flowers, fruit, and leaves, and has been widely used as a natural colorant in various food products and other applications. Telang flower is an example of a plant that has high levels of anthocyanins. The research method to prepare the test sample used was extraction by maceration using 3 types of solvents ethanol 96%, n-butanol and ethyl acetate. The test was carried out using the differential pH method using UV-Vis spectrophotometry at 510 nm and 700 nm. The assay results obtained were the average anthocyanin content of telang flower extract in ethanol 96% 0,946%, n-butanol 1,684%, ethyl acetate 0,181%. The results of data analysis showed that all the average levels of telang flower extract from each solvent were different, in other words the average levels of telang flower extract from each solvent were significant differences. The highest anthocyanin levels in this study were produced in the telang flower extract with n-butanol as a solvent of 1,684% and the lowest in the telang flower extract with ethyl acetate solvent of 0,181%.
FORMULASI DAN NILAI SPF KRIM TABIR SURYA KOMBINASI EKSTRAK PEGAGAN ( Centella asiatica L) DENGAN TiO2: FORMULATION AND SPF VALUE SUNSCREEN CREAM COMBINATION GOTU KOLA EXTRACT ( Centella asiatica L) WITH TiO2 Siti Rahmah Kurnia Ramdan; Desi Purwanti; Nia Kurniasih; Nurhidayati Harun
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i2.302

Abstract

Pegagan (Centella Asiatica L.) merupakan herba yang memiliki banyak manfaat untukkesehatan dan kecantikan kulit. Saat ini ekstrak pegagan banyak digunakan sebagai bahanaktif dalam bebagai sediaan kosmetik karena memiliki kemampuan untuk menghidrasi kulit,sebagai antioksidan, mencerahkan kulit, dan mengurangi efek radiasi sinar matahari. Ekstrakpegagan mengandung senyawa terpenoid, alkaloid, flavonoid, saponin dan tannin, Penelitianini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak pegagan 2%, 4% dan 8%terhadap nilai Sun Protecting Factor ( SPF) pada sediaan krim tabir surya dengan titaniumdioksida 1,5% sebagai uv filter. Efektivitas sediaan dilakukan berdasarkan pengukuran nilaiabsorbansi dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada rentang panjanggelombang 290-320 nm, selanjutnya nilai SPF dihitung menggunakan persamaan Mansur.Sediaan krim tabir surya dibuat tiga formulasi berdasarkan perbandingan konsentrasi ekstrakpegagan dengan titanium dioksida yaitu Kontrol negatif (F0) 0%:1,5%, Formulasi I (FI)2%:1,5%, Formulasi II (F2) 4%: 1,5% dan Formulasi III (F3) 8%:1,5%. Selanjutnyadilakukan evaluasi berupa uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji dayalekat dan uji viskositas serta pengukuran nilai SPF. Hasil pengujian menunjukan bahwaketiga formulasi krim tabir surya ekstrak pegagan memenuhi standar uji dengan nilai SPFmasing-masing yaitu F0 1,569 memiliki efek proteksi minimal, FI 3,263 memiliki efekproteksi minimal, F2 5,669 memiliki efek proteksi sedang, dan F3 8,904 memiliki efekproteksi maksimal.Kata kunci : Pegagan, SPF, Titanium dioksida.
OPTIMASI FORMULA SEDIAAN GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera L.): FORMULA OPTIMIZATION OF EFFERVESCENT GRANULE OF MORINGA LEAF EXTRACT (Moringa Oleifera L.) Marlina Indriastuti; Ayu Fuji Astuti; Anna L Yusuf; Faisal Akbar; Rahmah Kurnia R
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 3 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i3.760

Abstract

Daun tanaman kelor (Moringa oleifera L.) sering dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tanaman obat tradisional yang memiliki kandungan antioksidan. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan formulasi, memperbaiki rasa, dan mengevaluasi granul effervescent ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) menggunakan perbedaan variasi konsentrasi sorbitol dengan metode granulasi basah. Evaluasi granul effervescent meliputi uji organoleptik, uji kadar air, uji daya alir, uji sudut diam, uji waktu dispersi, uji pH, dan uji ketinggian buih. Tiga formula yang berbeda divariasi dengan memilih konsentrasi sorbitol yang berbeda yaitu formula 1 dengan konsentrasi sorbitol 0,5%, formula 2 1%, dan formula 3 2%. Evaluasi sediaan menunjukkan formula terbaik adalah formula 3 dengan hasil uji evaluasi fisik formula 3 yaitu, berbentuk serbuk berwarna hijau dengan bau khas daun kelor, kadar air 1,93%, daya alir 7,41 g/s, sudut diam 28,07°, waktu dispersi 72 detik, pH 6,47, dan ketinggian buih 2,6 cm. Hasil dari evaluasi formula 3 dengan konsentrasi sorbitol tertinggi tersebut memenuhi persyaratan. Selain itu, formula 3 juga menghasilkan rasa effervescent yang paling baik, yaitu dengan rasa manis asam dengan sensasi segar. Kata kunci : kelor, granul effervescent, sorbitol, Moringa oleifera
Formulasi dan Evaluasi Sabun Cair Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium Guajava L ) dan Uji Iritasi Dengan Basis Minyak Zaitun (Olive Oil ) Dini Umayati; Davit Nugraha; Siti Rahmah Kurnia Ramdan
Pharmacogenius Journal Vol 2 No 2 (2023): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/pharmgen.v2i2.279

Abstract

Pendahuluan: Secara empirik bagian tanaman jambu biji yang dapat berkhasiat sebagai obat tradisional adalah daun dan buahnya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil evaluasi dari sediaan sabun mandi cair dari ekstrak daun jambu biji ( psidiium guajava L ) Untuk mengetahui formulasi dengan ekstrak daun jambu biji mana yang memenuhi standar. Metode: Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L) sebagai bahan utama dalam pembuatan sabun dikonsentrasi tiga formulasi, formulasi 1 (1%), formulasi 2 (1,4%),dan formulasi 3(1,8%). ekstrak daun jambu (Psiidium guajava L), mendapatkan formulasi dari tiap masing-masing konsentrasi ekstrak daun jambu biji (Psiidium guazava L), di lakukan pengevaluasian yang terdiri dari uji organoleptik yang meliputi melihat bentuk dari sediaan sabun mandi cair tersebut, (warna, kejernihan, bau), kemudian di lakukan uji ph, dengan menggunakan PH meter dan di lihat uji tinggi busa, dan uji viskositas, yang menguji kekentalan sabun. Hasil:  Dalam formulasi, bahan tambahan yang digunakan yaitu Minyak zaitun, KOH, NaCMC, Asam Stearat, BHT, konsentrasi bahan-bahan tersebut sama untuk F1,F2 dan F3. Minyak zaitun dengan konsentrasi 15% membantu sabun menjadi kualitas tinggi memiliki warna kekuningan sabun. KOH dengan konsentrasi 16% berfungsi sebagai membantu proses saponifikasi dan mempengaruhi karakteristik mutu sabun diantaranya kadar asam lemak bebas dan alkali bebas. NaCMC dengan konsetrasi 1% berfungsi sebagai pengisi dan pengental. Asam Stearat dengan konsentrasi 0,5 % berfungsi sebagai menetralkan basis sabun. BHT dengan konsentrasi 1% berfungsi sebagai pencegah bau tengik Kesimpulan:  Dari ke empat Formula sediaan sabun mandi cair ekstrak daun jambu biji untuk F0 tidak memenuhi syarat uji iritasi basis sabun dan F1 (ekstrak 1 gram) memenuhi syarat uji Organoleptis, uji pH, uji stabilitas busa, Uji iritasi memenuhi karakteristik sabun cair . Untuk FII (ekstrak 1, 4 gram) tinggi busanya tidak stabil dan belum memenuhi syarat stabilitas busa dan untuk FIII (ekstrak 1,8 gram) memiliki pH sabun dengan rentang yang tinggi dan belum memenuhi standar SNI pH yaitu 9-11.
Optimasi Fase Gerak pada Isolasi dan Identifikasi Antosianin Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas L) Siti Rahmah Kurnia Ramdan; Vivit Fitriah
Pharmacogenius Journal Vol 2 No 2 (2023): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/pharmgen.v2i2.280

Abstract

Pendahuluan: Ubi jalar ungu (Ipomea batatas L) merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang memiliki kandungan gizi utama karbohidrat dan nutrisi lainnya diantaranya serat, dan pektin. Kandungan lain yaitu adanya pigmen antosianin yang memiliki manfaat sebagai antioksidan, antikarsinogenik, antmutagenik dan sebagai pewarna alami. Antosianin merupakan zat larut air dan merupakan turunan mono atau diasetil 3-(2-glukosil)glukosil-5-glukosil peonidi dan sianidin. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimasi fase gerak pada isolasi antosianin dari ubi jalar ungu dengan tiga variasi eluen yaitu eluen I: n-butanol:asam asetat:air (4:1:5 ), eluen II n-Butanol : Asam asetat : Air (1:5:4) dan n-Butanol : Asam asetat : Air (5:4:1). Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kromatografi kolom untuk proses pemisahan pigmen antosianin dan kromatografi lapis tipis untuk identifikasi senyawa. Selanjutnya dilakukan identifikasi menggunakan spektrofotometer uv-vis. Hasil: Hasil dari  isolasi antosianin pada ekstrak ubi jalar ungu dengan menggunakan kromatografi kolom diperoleh waktu pemisahan dan nilai Rf yang berbeda-beda dari setiap variasi eluen. Eluen paling baik adalah eluen II dengan waktu pemisahan 16 menit 15 detik dan nilai Rf sebesar 0,5 cm, kemudian eluen I dengan waktu pemisahan 18 menit 32 detik dan nilai Rf sebesar 0,7 cm dan eluen III dengan waktu pemisahan 12 menit 36 detik dengan nilai Rf 0,4. Kesimpulan: Dari data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa eleun paling optimal pada isolasi antosianin ubi jalar ungu adalah eluen II.
Determination of Anthocyanin Content of Purple Sweet Potato (Ipomea batatas L) Extract Using the Differential pH Method Siti Rahmah Kurnia Ramdan; Resi Lestari
JURNAL KESEHATAN STIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS Vol. 10 No. 2 (2023): Jurnal Kesehatan (Oktober 2023)
Publisher : LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52221/jurkes.v10i2.371

Abstract

Purple sweet potato (Ipomea batatas L) is a type of tuber that has many benefits in the food and health .he purple color in sweet potatoes is caused by the presence of anthocyanin purple pigments that spread from the skin to the tuber flesh. The content of sweet potato anthocyanins depends on the intensity of the color of the tubers. The purple the color of the tubers, the higher the anthocyanin content. Anthocyanins have various health benefits, namely as antioxidants, anti diabetic and other benefits, namely as natural dyes.This study aims to determine the levels of anthocyanins in purple sweet potato extract by using Differential pH method. From the research results, it can be concluded that the anthocyanin content of purple sweet potato (Ipomea Batatas L) is 4.26 mg/liter.
Pemberdayaan Ketahanan Pangan pada Stunting di Desa Buana Mekar Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis Elis Roslianti; Siti Rahmah Kurnia Ramdan; Anna L Yusuf; Ade Raina
Daarul Ilmi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): Daarul Ilmi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (Juli-Desember 2023)
Publisher : LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52221/daipkm.v1i2.391

Abstract

Introduction: Stunting is a condition where a child experiences growth disorders, so that the child's height and weight do not match his age. This is caused by a lack of nutritional intake for a long time. Indonesia is a country with multiple nutritional problems, characterized by a high prevalence of stunting and anemia in pregnant women. Objective: The aim here is that it is hoped that stunting cases that exist, especially in the Buana Mekar Village area, can be prevented. In this way, children can grow and develop well so that an intelligent and healthy young generation is created. Method: The community service method is carried out through counseling and discussions with female cadres at the Buana Mekar Village Hall, Ciamis Regency. Result: Based on counseling activities, it can be concluded that 16 people (40%) of the participants were able to answer questions before the implementation of health education, before the material was delivered, there were 24 people (60%) who did not answer questions. And after the presentation was delivered, the participants' knowledge increased 100%. So it can be concluded that the participants present quite understand the material presented. Conclusion: The conclusion of the implementation of health counseling activities regarding the handling of stunting went well in accordance with what was expected and planned. This health education is effective and has positive values for the counseling participants. This can be seen from the enthusiasm and activeness of these health education participants and the increasing knowledge about handling resistance to stunting before and after education is given.
Penyuluhan Tentang Pemanfaatan Sambiloto (Andrgraphis paniculata) Untuk Mencegah dan Mengobati Penyakit Hipertensi Siti Rahmah Kurnia Ramdan; Marlina Indriastuti; Anna L Yusuf; Davit Nugraha; Panji Wahlanto
Daarul Ilmi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): Daarul Ilmi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (Januari-Juni 2024)
Publisher : LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52221/daipkm.v2i1.564

Abstract

Introduction: Hypertension is one of the factors causing cardiovascular disease and is the main cause of death in the world. Hypertension can be influenced by various factors, including genetic factors and an unhealthy lifestyle. Preventing and treating hypertension is very important in order to reduce risk factors for death. Prevention and treatment of hypertension with traditional medicine or herbal medicine is an alternative that is currently in great demand and attention because it has minimal side effects and is quite effective. Andrographis paniculata is a medicinal plant that has been widely studied and is effective in preventing and treating hypertension. The main content of this plant is andrographolidine which is a phytochemical substance which has many benefits, including antihypertension. Objective: The aim of this outreach activity is to provide understanding to the public about the use of bitter (Androghraphis paniculata) to prevent and treat hypertension. Method: Education to the public about the use of Androghraphis paniculata is carried out through the lecture method. The material presented is an explanation of hypertension, the benefits of bitter as a medicinal plant, the benefits of bitter in preventing and treating hypertension and how to process it on a household scale. Explanation of how to process bitter for treatment, namely using the infusion method. Giving pre-tests and post-tests to counseling participants is carried out to evaluate the level of community understanding. Result: By providing education about the use of bitter to prevent and treat hypertension, it can increase public knowledge about hypertension, the causal factors, as well as the benefits of bitter and how to use it as a medicinal plant. Knowledge before and after counseling increased by 36.65%. The community is very enthusiastic in following the outreach that we do. Conclusion: With the outreach, participants know more about hypertension and the use of bitter in preventing and treating hypertension and how to process it. Participants' knowledge increased by 36.65%.
FORMULASI DAN NILAI SPF KRIM TABIR SURYA KOMBINASI EKSTRAK PEGAGAN ( Centella asiatica L) DENGAN TiO2: FORMULATION AND SPF VALUE SUNSCREEN CREAM COMBINATION GOTU KOLA EXTRACT ( Centella asiatica L) WITH TiO2 Siti Rahmah Kurnia Ramdan; Desi Purwanti; Nia Kurniasih; Nurhidayati Harun
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i2.302

Abstract

Pegagan (Centella Asiatica L.) merupakan herba yang memiliki banyak manfaat untukkesehatan dan kecantikan kulit. Saat ini ekstrak pegagan banyak digunakan sebagai bahanaktif dalam bebagai sediaan kosmetik karena memiliki kemampuan untuk menghidrasi kulit,sebagai antioksidan, mencerahkan kulit, dan mengurangi efek radiasi sinar matahari. Ekstrakpegagan mengandung senyawa terpenoid, alkaloid, flavonoid, saponin dan tannin, Penelitianini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak pegagan 2%, 4% dan 8%terhadap nilai Sun Protecting Factor ( SPF) pada sediaan krim tabir surya dengan titaniumdioksida 1,5% sebagai uv filter. Efektivitas sediaan dilakukan berdasarkan pengukuran nilaiabsorbansi dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada rentang panjanggelombang 290-320 nm, selanjutnya nilai SPF dihitung menggunakan persamaan Mansur.Sediaan krim tabir surya dibuat tiga formulasi berdasarkan perbandingan konsentrasi ekstrakpegagan dengan titanium dioksida yaitu Kontrol negatif (F0) 0%:1,5%, Formulasi I (FI)2%:1,5%, Formulasi II (F2) 4%: 1,5% dan Formulasi III (F3) 8%:1,5%. Selanjutnyadilakukan evaluasi berupa uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji dayalekat dan uji viskositas serta pengukuran nilai SPF. Hasil pengujian menunjukan bahwaketiga formulasi krim tabir surya ekstrak pegagan memenuhi standar uji dengan nilai SPFmasing-masing yaitu F0 1,569 memiliki efek proteksi minimal, FI 3,263 memiliki efekproteksi minimal, F2 5,669 memiliki efek proteksi sedang, dan F3 8,904 memiliki efekproteksi maksimal.Kata kunci : Pegagan, SPF, Titanium dioksida.