Nazhif Ali Murtadho
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Klitih Analisis Yuridis Tindak Pidana Klitih dalam Perspektif Hukum Positif dan Islam : Indonesia Safaruddin Harefa; Rifdatul Maziyyah; Nazhif Ali Murtadho; Indy Mafiiqo Syatta; Sivana Amanda Diamita Syndo
Fundamental: Jurnal Ilmiah Hukum Vol. 12 No. 1 (2023): Fundamental: Jurnal Ilmiah Hukum
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34304/jf.v12i1.83

Abstract

Klitih berawal dari bahasa jawa yang bermakna sebuah aktivitas guna mencari angin di luar rumah. Namun, arti klitih yang dimaksud pada zaman dahulu ialah jalan-jalan guna mengisi waktu luang yang dalam bahasa jawa dianggap jalan-jalan untuk nglaras, akan tetapi seiring berjalannya waktu arti klitih bergeser menjadi sebuah tindak pidana yang menyerang seseorang secara acak. Tujuan dari penelitihan ini adalah untuk menganalisis penegakan hukum pada tindak pidana klitih dan menganalisis tindak pidana klitih dalam hukum pidana islam. Penelitian menggunakan metode penelitihan dengan jenis penelitian yuridis normative dengan mengunakan pendekatan perundang-undangan (statute aproach) dan pendapat doktrin. Hasil penelitian ini berupa penerapan hukuman bagi tindak pidana klitih yang masih belum optimal karena terdapat peningkatan jumlah kasus selama kurun waktu tiga tahun terakhir. Hal tersebut menimbulkan keresahan dikalangan masyarakat. Oleh karena itu peneliti menganalisis pertama, mengenai kasus tindak pidana Klitih, dalam doktrin pidana telah memenuhi dua unsur perbuatan pidana antara lain objektif (actus reus) dan subjektif (mens rea). Perlu diketahui bahwa kedua unsur tersebut bersifat mutlak, artinya tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dan juga penegakan hukum terhadap tindak pidana klitih haruslah berorientasi pada korban. mengenai penegakan hukum pada tindak pidana klitih yang mana perlu adanya kajian lebih lanjut terkait hukumannya karena hukuman yang selama ini diterapkan tidak menimbulkan efek jera pada pelaku; kedua dalam pandangan pidana islam sendiri pelaku pidana klitih dapat dikenai hukuman pokok berupa qishas, maupun hukuman tambahan berupa diyat dan ta’zir dengan didasarkan pada akibat yang ditimbulkan terhadap korban
Perlindungan Hukum Terhadap Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu Ditinjau dari Perspektif Pidana Dalam Hukum Positif Nazhif Ali Murtadho
Jurnal Hukum Bisnis Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Hukum Bisnis (J-Kumbis)
Publisher : LPPM Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37606/j-kumbis.v2i1.135

Abstract

The main issues in Intellectual Property Rights are regarding legal protection, because Intellectual Property Rights are experiencing rapid development. Because IPR is exclusively owned by the creator and the legal protection prevents violations of Intellectual Property Rights by other parties who are not authorized by criminal sanctions. Indonesia has ratified the TRIPs Agreement, through Law No. 7 of 1994 and the issuance of Law Number 32 of 2000 concerning Layout Design of Integrated Circuits that are able to protect as well as secure and enforce legal protection oh the rights of creators in this case are the exclusive. Rights of every person (designer). By using normative methods with data collection techniques through literature studies to examine primary legal materials including legislation, secondary legal materials include expert opinions. DTLST according to article 1 paragraph (2) is the creation of a three-dimensional layout design of various active components and partly or wholly related in an integrated unit, 3D circuit layout is to prepare an integrated circuit. And the term of DTLST protection is 10 years from the date of registration.