Vitasari
Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Distribusi Kandungan Logam Berat Pb Pada Ekosistem Perairan Kepri Vitasari; Ani Suryanti; Febrianti Lestari; Muzahar; Syaefullah
Jurnal Ekologi, Masyarakat dan Sains Vol 4 No 1 (2023): Jan-Jun 2023 (in Progress)
Publisher : ECOTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55448/ems.v4i1.73

Abstract

Banyaknya aktivitas di perairan Kepri dapat menjadi penyebab pencemaran logam berat Pb pada ekosistem maupun biota perairan. Analisis pada kajian ini dilakukan dengan me-review artikel-artikel pada penelitian sebelumnya yang dilakukan di beberapa lokasi di perairan Kepri (Perairan Bukit Bestari, Pantai Pulau Bintan Utara, Perairan Batam, Perairan Tanjung Lanjut dan Perairan Teluk Tanjungpinang). Hasil kajian didapati kandungan logam berat Pb pada air laut berkisar 0,035–0,611 ppm, pada sedimen berkisar 2–15,31 ppm, pada mollusca berkisar 0,16–21,56 ppm, pada udang putih (Penaeus merguiensis) berkisar 0,009–0,0128 ppm, pada lamun (Enhalus acoroides) berkisar 0,1088–5,67 ppm, pada mangrove berkisar 0,45-1,17 ppm dan pada makroalga berkisar 0,86–16,81 ppm. Kandungan logam berat Pb pada Lamun (Enhalus acoroides) paling tinggi ditemukan pada akar yaitu 0,0611 ppm. Perbedaan distribusi tinggi rendahnya kandungan logam berat Pb bergantung terhadap aktivitas yang terjadi diperairan tersebut.
Perkembangan Livelihood Menongkah Suku Duano menjadi Festival Budaya Masyarakat Indragiri Hilir Vitasari; Viktor Amrivo; Khodijah Ismail; T.Ersty Yulikasari
Jurnal Ekologi, Masyarakat dan Sains Vol 4 No 1 (2023): Jan-Jun 2023 (in Progress)
Publisher : ECOTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55448/ems.v4i1.89

Abstract

Menongkah activities initially became the main livelihood of the Duano Tribe to fulfill their daily needs due to environmental degradation which caused bio-physical changes which caused the Duano Tribe to no longer be able to sail the ocean to catch fish so they settled by catching cockle (Anadara granosa) which abound in mud areas Indragiri Hilir. Menongkah activities are carried out using a tongkah board as a pedestal to catch cockles on the mud. Tongkah boards are used as a form of technological adaptation by the Duano Tribe to the muddy bio-physical environment. Livelihood with menongkah has been carried out for generations by the Duano people, so the culture of menongkah of the Duano tribe is a legacy that needs to be preserved. With government support, the menongkah activity is made one of the annual cultural festivals included in the Riau Province cultural tourism calendar. The environment which is the habitat of the cockle (Anadara granosa) needs to be maintained so that the existence of the Duano Tribe's livelihood and culture in menongkah is maintained.