This Author published in this journals
All Journal BASASTRA
Puguh Ardianto Iskandar
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

INTERFERENSI BAHASA MANDAILING DALAM PEMEROLEHAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR M. Habibi; Puguh Ardianto Iskandar; Chandra Chandra; Ari Suriani
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 11, No 1 (2023): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v11i1.72104

Abstract

Mayoritas bahasa pertama anak-anak di daerah Tapanuli Selatan, Sumatera Utara Indonesia, adalah bahasa Mandailing. Bahasa ini berkedudukan sebagai bahasa tunggal hingga memasuki jenjang sekolah dasar. Saat memasuki usia sekolah (kelas I sekolah dasar) mereka mulai mempelajari bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Keadaan ini menjadikan siswa kelas I sekolah dasar di daerah Tapanuli Selatan sebagai penutur bilingual, sehingga menyebabkan terjadinya interferensi bahasa Mandailing dalam setiap tuturan bahasa Indonesia. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus dan menggunakan metode deskriptif dalam menjelaskan hasil temuan. Penelitian bertujnuan untuk mendeskripsikan bentuk interferensi bahasa Mandailing terhadap pemerolehan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua pada siswa kelas I sekolah dasar di daerah Tapanuli Selatan. Hasil penelitian menunjukkan telah terjadi interferensi bahasa pada tataran fonologi sebanyak 8 kasus, interferensi pada tataran morfologi sebanyak 12 kasus, interferensi pada tataran leksikon sebanyak 20 kasus, dan interferensi pada tataran sintaksis sebanyak 7 kasus. Penyebab terjadinya interferensi adalah: (1) kedwibahasaan penutur, (2) perbendaharaan kosakata yang masih minim, (3) kosakata bahasa kedua jarang digunakan, dan (4) terbawanya kebiasaan bahasa ibu. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang membiasakan penggunaan bahasa kedua, yaitu bahasa Indonesia.