Siti Romadoni, Siti
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Palembang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PLANT THERAPY UNTUK MENINGKATKAN HARGA DIRI RENDAH PADA KLIEN HARGA DIRI RENDAH DI PANTI REHABILITASI PENGEMIS, GELANDANGAN DAN ORANG TERLANTAR (PR-PGOT) Rini, Puji Setya; Romadoni, Siti; Dekawaty, Ayu
Khidmah Vol 2 No 1 (2020): Khidmah
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/khidmah.v2i1.300

Abstract

Pasien gangguan mental harga diri rendah seringkali diasingkan di lingkungan, terbuang dari keluarga, dan mendapat perlakuan fisik yang kurang manusiawi sehingga upaya –upaya dalam memodifikasi lingkungan menjadi sangat penting. Terapi lingkungan merupakan suatu tindakan penyembuhan pasien dengan gangguan jiwa melalui manipulasi dan modifikasi unsur yang ada di lingkungan dan berpengaruh terhadap proses penyembuhan. Tujuan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu untuk membantu peningkatan harga diri bagi klien dengan harga diri rendah, dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan klien dengan harga diri rendah sehingga punya kegiatan untuk mengisi waktu luang di panti dan dapat dijadikan sebagai lahan enterpreneur bagi klien dengan harga diri rendah. Pelaksanaan kegiatan ini menggunakan metode ceramah dan diskusi terkait mekanisme pelaksanaan kegiatan di lapangan, kemudian dilanjutkan kegiatan dilapangan diawali dengan demonstrasi dan pelaksanaan Plant Therapy yang dibentuk dalam kelompok kecil untuk membentuk Team Work masing – masing kelompok. Sasaran dalam kegiatan ini yaitu penghuni PR-PGOT dengan harga diri rendah yang sudah kooperatif. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam tiga tahapan kegiatan yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil yang didapatkan yaitu adanya peningkatan harga diri klien sebelum dan sesudah dilaksanakan kegiatan Plant Therapy dengan pembentukan kelompok – kelompok kecil yang dapat dilihat dari tanda dan gejala klien yaitu klien lebih terbuka terhadap dirinya sendiri (memiliki kemampuan dalam hal berkebun) dan akan meneruskan kegiatan berkebun, klien mencoba untuk lebih menerima dirinya sendiri, klien tampak tertarik dan antusias untuk mengikuti terapi berkebun, klien tampak sudah mencoba untuk saling membantu dalam berkebun dan klien mengatakan hasil kebun akan digunakan bersama warga panti lainnya. Mental disorders patients with low self-esteem are often ostracized in the environment, banished from the family, and eceived inhumane physical treatment so that efforts in modifying the environment are very important. Millieu Therapy is an act of healing patients with mental disorders through manipulation and modification of elements in the environment and affect the healing process. The purpose of this community service activity to help increase selfesteem for clients with low self-esteem, can increase the knowledge and skills of clients with low self-esteem so that they have activities to fill spare time at the Panti and can be used as entrepreneur land for clients with low self-esteem. The implementation of this activity uses the lecture and discussion method related to the mechanism of implementing activities in the field, then continued with field activities beginning with demonstrations and implementation Plant Therapy formed in small groups to form a Team Work of each group. The target in this activity is the occupants of PR-PGOT with low self-esteem that is already cooperative. These service activities are carried out in three stages, namely preparation, implementation and evaluation.Evaluation of activities is carried out to see an increase in client self-esteem through the signs and symptoms shown by the client. The results obtained are an increase in client's self-esteem before and after the Plant Therapy activity is carried out by forming small groups which can be seen from the signs and symptoms of the client which is the client more open to himself (has the ability in terms of gardening) and will continue gardening, the client tries to be more accepting of himself, the client seems interested and enthusiastic about attending gardening therapy, the client seems to have tried to help each other in gardening and the client said the garden would be shared with other residents of Panti.
PENGALAMAN KELUARGA DALAM PENANGANAN SERANGAN PERTAMA PADA PASIEN STROKE Septiana, Septiana; Romadoni, Siti; Majid, Yudi Abdul
Jukema (Jurnal Kesehatan Masyarakat Aceh) Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Kesehatan Masyarakat Aceh (JUKEMA)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/jukema.v6i2.905

Abstract

Latar Belakang: Stroke merupakan penyakit serebrovaskular (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan gangguan fungsi otak akibat kerusakan atau kematian jaringan otak akibat berkurang atau terhambatnya aliran darah dan oksigen ke otak. Pada studi pendahuluan ditemukan bahwa keluarga pasien belum mengetahui tentang stroke, tanda dan gejala stroke serta masih kurangnya pengetahuan keluarga tentang pengobatan pada pasien stroke. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengalaman keluarga dalam menangani serangan pertama pada pasien stroke. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret - Mei 2019 di poli saraf RS Muhammadiyah Palembang. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang menitikberatkan pada pencarian fakta tentang pengalaman keluarga dalam menangani serangan pertama pada pasien stroke. Informan penelitian berjumlah 6 keluarga yang pernah mengalami pertolongan pertama stroke dan dipilih secara purposive sampling. Hasil: Hasil penelitian diperoleh 6 tema yaitu; (1) pengetahuan keluarga tentang tanda dan gejala stroke pertama, (2) riwayat kesehatan pasien stroke, (3) perasaan keluarga saat stroke pertama, (4) penanganan pasien stroke, (5) hambatan dalam penanganan stroke, (6) kondisi pasien pasca stroke setelah pengobatan. Saran: Rumah sakit Muhammadiyah Palembang merupakan tempat pemeriksaan kesehatan masyarakat dalam upaya deteksi dini stroke, seperti pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula darah khususnya pada kelompok risiko agar kejadian stroke dapat dicegah dan perlu adanya sosialisasi tentang penyakit stroke. Faktor risiko dan pencegahan stroke kepada masyarakat melalui pemberdayaan tenaga promosi kesehatan di rumah sakit.