This Author published in this journals
All Journal Buletin Agrohorti
Sobir
Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengemasan Bibit Nanas (Ananas comosus (L) Merr.) Hasil Kultur Jaringan untuk Mempertahankan Mutu Selama Transportasi Chandra Wijaya; Muhammad Rahmad Suhartanto; Sobir
Buletin Agrohorti Vol. 11 No. 1 (2023): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrob.v11i1.46618

Abstract

Kendala dari pendistribusian bibit nanas ke berbagai daerah di Indonesia adalah jarak yang cukup jauh dan banyak wilayah Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau. Transportasi bibit jarak jauh idealnya memerlukan teknik pengemasan yang dapat menjaga mutu bibit, praktis, ringan, dan ekonomis. Penelitian ini bertujuan mempelajari teknologi pengemasan bibit nanas hasil kultur jaringan untuk mempertahankan mutu selama periode transportasi. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan dua faktor, yaitu jenis media dan kemasan. Faktor pertama adalah jenis media dengan taraf perlakuan tanpa cocopeat, cocopeat 50 g + 100 ml air + fungisida Mankozeb 80%, cocopeat 100 g + 200 ml air + fungisida Mankozeb 80%, sedangkan faktor kedua adalah kemasan dengan taraf perlakuan strimin rangkap satu, strimin rangkap dua, dan strimin rangkap tiga. Periode transportasi dilakukan sebanyak dua kali (pulang-pergi) dengan rute Bogor-Solo-Bogor selama 252 jam 33 menit dengan 135 jam 20 menit dalam kendaraan menggunakan jasa ekspedisi (non stasioner) dan 117 jam 11 menit dalam ruangan (stasioner). Pengemasan bibit nanas menggunakan strimin, media cocopeat, maupun tanpa cocopeat mampu mempertahankan mutu bibit selama proses transportasi. Semua perlakuan mampu mempertahankan bobot bibit dengan baik dengan nilai persentase susut bobot bibit perkemasan yang rendah. Dalam aplikasinya, pengiriman tanpa cocopeat merupakan metode terbaik dalam segi efisiensi pengiriman karena memiliki total bobot perkemasan lebih rendah dibandingkan kemasan dengan cocopeat 50 g dan 100 g. Semua perlakuan tidak berpengaruh terhadap penurunan kandungan klorofil daun. Penggunaan kain strimin yang lebih tebal mampu meminimalisasi intensitas kerusakan bibit. Kombinasi cocopeat dan lapis strimin selama transportasi diduga mampu mempercepat proses pemulihan pertumbuhan kembali bibit nanas. Kata kunci: cocopeat, fungisida, klorofil, strimin, vigor