Mulyono Mulyono
Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penerapan Prinsip ISO 9001:2000 di Lembaga Pendidikan Mulyono Mulyono
el Harakah: Jurnal Budaya Islam Vol 8, No 3 (2006): EL HARAKAH
Publisher : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.832 KB) | DOI: 10.18860/el.v8i3.4608

Abstract

The fast development of science, technology and rapid change in this life has recently been an inevitable phenomenon. Education institution as an open social institution regarded as agent of change is demanded to respond this change. The decree No. 20, 2003 about National Education System Section 50 article 3 conceded that the central and local government should conduct at least one education unit to all education levels projected to meet international standard. One of the efforts to reach education with either national or international standard is by the implementation of quality management ISO. One of the characteristics of education institution with international standard is the implementation of management ISO 9001:2000. This article will deal with the implementation of management ISO 9001:2000 in education institution. The implementation of this standard requires quality control unit that plays the role as internal audit institution. Therefore it can foster the realization of Islamic education institution that meets international standard.  Perkembangan sains, teknologi dan perubahan cepat dalam kehidupan ini baru-baru ini menjadi fenomena yang tak terelakkan. Lembaga pendidikan sebagai lembaga sosial terbuka yang dianggap sebagai agen perubahan dituntut untuk merespon perubahan ini. Keputusan No. 20, 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bagian 50 pasal 3 mengakui bahwa pemerintah pusat dan daerah harus melakukan setidaknya satu unit pendidikan ke semua tingkat pendidikan yang diproyeksikan untuk memenuhi standar internasional. Salah satu upaya untuk mencapai pendidikan dengan standar nasional maupun internasional adalah dengan penerapan ISO manajemen mutu. Salah satu ciri lembaga pendidikan dengan standar internasional adalah penerapan manajemen ISO 9001: 2000. Artikel ini membahas penerapan manajemen ISO 9001: 2000 di lembaga pendidikan. Implementasi standar ini membutuhkan unit kontrol kualitas yang berperan sebagai lembaga audit internal. Oleh karena itu dapat menumbuhkan kesadaran lembaga pendidikan Islam yang memenuhi standar internasional.
Konsep Kepemimpinan Berbasis Budaya Islam Jawa Mulyono Mulyono
el Harakah: Jurnal Budaya Islam Vol 11, No 2 (2009): EL HARAKAH
Publisher : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1195.773 KB) | DOI: 10.18860/el.v11i2.5209

Abstract

Leadership concept based on Javanese-Islamic culture, one of them stem from Wali Songo representing leadership concept having integrity in character such as the king title of Demak: Sayyidin Panata Gama, Senapati Ing Ngalogo, Khalifatullah Fil-Ardh (Most powerful in ruling the religion, commander in battlefield, the leader on earth). The concept of leadership having integrity for Javanese society represents a solid figure in religion, as a moslem scholar, war lord and king as well. The richness of Javanese cultures have leadership values represented in those criteria through brief expression which is full of meaning. In democratic era  and local autonomy in this time, this concept of leadership based on the values of Javanese culture is significant to study as a means to accomodate dynamics of plural society of  Nusantara, so that it has bargaining position of leadership in modern Indonesia. Konsep kepemimpinan berdasarkan budaya Jawa-Islam, salah satunya berasal dari Wali Songo yang mewakili konsep kepemimpinan yang memiliki integritas dalam karakter seperti gelar raja Demak: Sayyidin Panata Gama, Senapati Ing Ngalogo, Khalifatullah Fil-Ardh (Paling berkuasa dalam memerintah agama, komandan di medan perang, pemimpin di bumi). Konsep kepemimpinan yang memiliki integritas untuk masyarakat Jawa mewakili sosok yang solid dalam agama, sebagai seorang ulama, raja dan pimpinan perang juga. Kekayaan budaya Jawa memiliki nilai-nilai kepemimpinan yang diwakili dalam kriteria tersebut melalui ekspresi singkat yang penuh makna. Dalam era demokrasi dan otonomi daerah saat ini, konsep kepemimpinan yang didasarkan pada nilai-nilai budaya Jawa signifikan untuk dipelajari sebagai sarana untuk mengakomodir dinamika masyarakat plural Nusantara, sehingga memiliki posisi tawar kepemimpinan Indonesia modern.
Apresiasi Masyarakat terhadap Film Islami Ayat-Ayat Cinta (AAC) Mulyono Mulyono
el Harakah: Jurnal Budaya Islam Vol 10, No 2 (2008): EL HARAKAH
Publisher : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.99 KB) | DOI: 10.18860/el.v10i2.4582

Abstract

AAC film is a new phenomenon in Indonesian film industry. Since the first week of its launching in movie theatres, the film directed by Hanung Bramantyo has got a great appreciation from society, especially teenagers. AAC is not only a new motivation for the lovers of Islamic fictions and the society who need Islamic programs, but also an inspiration concerning Islamic aspects. For instance Islamic schools, learning society, Al- Qur'an, Hadist, Al azhar, Cairo, Muslim scholars, praying, mosque, and others. It also includes the negative impression of Islam. AAC is adapted from the best seller novel Ayat- ayat Cinta by Habiburrohman El-Shirozy that tells about the love story of an Indonesian student who studies in Al-Azhar University, Egypt. Both the novel and the film have high missionary endeavors. Therefore, works of Islamic culture have multi-junctions, at least as an entertainment and guidance as well. Consequently, it is natural that the society will give a high appreciation for both the novel and the film. Film AAC merupakan fenomena baru dalam industri perfilman Indonesia. Sejak minggu pertama peluncurannya di bioskop, film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo ini mendapat apresiasi besar dari masyarakat terutama remaja. AAC bukan hanya merupakan motivasi baru bagi pecinta fiksi Islam dan masyarakat yang membutuhkan program syariah, tapi juga inspirasi mengenai aspek-aspek Islam. Misalnya sekolah Islam, masyarakat belajar, Al-Qur'an, Hadis, Al azhar, Kairo, cendekiawan Muslim, shalat, masjid, dan lain-lain. Ini juga mencakup kesan negatif tentang Islam. AAC diadaptasi dari novel best seller Ayat-ayat Cinta oleh Habiburrohman El-Shirozy yang menceritakan tentang kisah cinta seorang pelajar Indonesia yang belajar di Universitas Al-Azhar, Mesir. Baik novel maupun filmnya memiliki usaha misionaris yang tinggi. Oleh karena itu, karya budaya Islam memiliki multi persimpangan, setidaknya sebagai hiburan dan bimbingan juga. Konsekuensinya, wajar bila masyarakat memberi apresiasi tinggi terhadap novel dan filmnya.
Kajian Nilai Pendidikan Islam dalam Teks Tembang Macapat: Studi Nilai Pendidikan Islam Berbasis Budaya Mulyono Mulyono
el Harakah: Jurnal Budaya Islam Vol 9, No 2 (2007): EL HARAKAH
Publisher : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.353 KB) | DOI: 10.18860/el.v9i2.4648

Abstract

This research examines the contents of Islamic Education values in the texts of Tembang Macapat. Since the alim ulama, Wali Songo, Juru Dakwah, Kiai, ustaz, the educators, the men of letters, even the intellectuals, and also the experts of Javanese culture, especially since the middle era (The Demak Kingdom Era) until now often put many religious lessons and life in general as well as special education written and conveyed through "tembang -tembang macapat" that are important part of Javanese Culture. Because of the difficulty in understanding those "tembang macapat", until now there are only  few education books that refer to the alim ulama's or the previous Nusantara (archipelago) intelligent people that are conveyed through “tembang macapat". By re-examining the Islamic Education values in "tembang macapat", we canuse them as the reference to develop the national cultural values as thefoundation of developing education today or in the future. So, the education that is developed by the founders cannot be separated from those cultural values used as the foundation in which the perpetuity is already examined for ages. Fokus utama dari penelitian ini ialah mengkaji konten nilai-nilai Pendidikan Islam dalam teks Tembang Macapat. Karena, alim ulama, wali songo, juru dakwah, kiai, ustaz, pendidik, sastrawan, bahkan para intelek dan juga para ahli budaya Jawa –khususnya sejak pertengahan era (era Kerajaan Demak) hingga sekarang- sering menyampaikan pelajaran agama, kehidupan, begitu juga pendidikan khusus lainnya melalui tulisan dan disampaikan melalui ‘tembang-tembang macapat’ yang dianggap bagian penting dalam budaya Jawa. Karena kesulitan dalam memahami tembang macapat tersebut, hingga sekarang hanya ada sedikit buku-buku pendidikan yang mengulas cara mendidik melalui tembang macapat yang dipraktikkan oleh alim ulama dan orang-orang intelek di Nusantara. Dengan mengkaji ulang nilai-nilai Pendidikan Islam melalui tembang macapat, kita bisa menggunakannya sebagai referensi untuk mengembangkas nilai budaya nasional sebagai dasar perkembangan pendidikan saat ini dan juga di masa depan. Jadi, pendidikan yang telah dikembangkan oleh para pendiri tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai budaya yang digunakan sebagai dasar yang telah ada selama bertahun-tahun.
Pengaruh Islam terhadap Perkembangan Budaya Jawa: Tembang Macapat Asmaun Sahlan; Mulyono Mulyono
el Harakah: Jurnal Budaya Islam Vol 14, No 1 (2012): EL HARAKAH
Publisher : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/el.v0i0.2196

Abstract

Islam came to Indonesia since the seventh century AD has a major influence on the transformation of the local culture. From cultures that were previously heavily influenced by Hinduism is primarily based on two major books from India, the Ramayana and the Mahabharata to the new culture that is influenced by Islamic values. One form of cultural transformation in the field of Javanese literature is the birth of the tembang macapat (song of macapat). Tembang macapat is a form of transformation from Javanese literature of the form kakawin literary dan kidung (ancient Javanese song) became a form of Java new song (gending). During its development, macapat song contains a lot of Islamic values so utilized by teachers, preachers, religious scholars and Ulama’ to the means of education and transformation of Islamic values. Islam datang ke Indonesia sejak abad ke tujuh Masehi memiliki pengaruh besar terhadap transformasi budaya setempat. Dari kebudayaan yang sebelumnya banyak dipengaruhi oleh agama Hindu terutama didasarkan pada dua karya besar dari India yaitu Ramayana dan Mahabharata menuju kepada kebudayaan baru yang dipengaruhi oleh nilai-nilai Islam. Salah satu bentuk transformasi kebudayaan dalam  bidang sastra Jawa adalah lahirnya tembang macapat. Tembang macapat merupakan bentuk transformasi sastra Jawa dari bentuk kakawin dan kidung menjadi sastra puisi yang berupa lagu/gending. Dalam perkembangannya, tembang macapat banyak mengandung nilai-nilai Islam sehingga dimanfaatkan oleh para guru, mubaligh, kyai maupun ulama’ untuk sarana pendidikan dan dakwah nilai-nilai Islam.