Penelitian ini mengkaji penerapan Lean Operations melalui Value Stream Mapping (VSM) guna mengurangi pemborosan dan mengoptimalkan efisiensi produksi pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) keripik singkong di Kabupaten Wonosobo, Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan studi kasus, data dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara semi-terstruktur, serta dokumentasi aktivitas produksi harian. Current State Map mengidentifikasi sejumlah aktivitas yang tidak bernilai tambah (Non-Value Added / NVA) secara signifikan, seperti akumulasi work-in-process (WIP) yang berlebihan, waktu tunggu yang berkepanjangan, serta ketidakseimbangan proses, khususnya pada tahapan potong-goreng dan pengemasan. Analisis bottleneck menunjukkan bahwa proses potong-goreng memiliki waktu siklus tertinggi dan penumpukan WIP yang paling besar. Intervensi dilakukan melalui pengembangan Future State Map dengan menerapkan sistem produksi berbasis pull, pengurangan buffer WIP, serta penerapan metode Single-Minute Exchange of Dies (SMED) untuk meminimalkan waktu changeover. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan lead time sebesar 13,6%—dari 0,848 hari menjadi 0,733 hari—serta peningkatan Value-Added Ratio (VAR) dari 70,75% menjadi 81,83%. Studi ini menegaskan bahwa VSM merupakan alat yang efektif dalam mengidentifikasi inefisiensi serta merancang perbaikan proses berbasis data, terutama dalam konteks UMKM yang memiliki keterbatasan sumber daya. Temuan ini juga menyoroti potensi praktik Lean dalam mendukung kinerja operasional berkelanjutan apabila disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dari usaha berskala kecil.