Aurellia Leonny Suryanli
Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DAMPAK EKONOMIS DAN PSIKOLOGIS KENAIKAN HARGA BBM Erni Setiawati; Aurellia Leonny Suryanli
Jurnal Ekonomika: Manajemen, Akuntansi, dan Perbankan Syari'ah Vol. 12 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Economic Faculty, University of Widya Gama Mahakam Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dampak Ekonomis dan Psikologis Kenaikan Harga BBM. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa dampak kenaikan harga BBM di Indonesia pada tahun 2022 ini. Metode penelitiannya adalah merupakan penelitian sosial empiris dengan metode pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang menyelidiki hubungan antara dua atau lebih gejala sosial, atau praktik-praktik sosial menyangkut individu, kelompok, masyarakat, institusi atau juga lingkungan yang lebih luas. Dalam penelitian ini gejala atau praktik sosial yang diamati adalah tentang kenaikan harga BBM dan dampaknya secara ekonomis dan psikologis pada peekonomian dan kehidupan masyarakat di Indonesia. Secara ekonomis, dampak kenaikan harga BBM mendorong kenaikan biaya produksi, mendorong inflasi (cost push inflation) yang pada gilirannya akan berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, penurunan upah riil dan konsumsi rumah tangga. Dampak psikologis dari sisi masyarakat terjadi manakala masyarakat secara bersama-sama memiliki ekspektasi bahwa kenaikan harga BBM akan diikuti oleh kenaikan harga di sektor-sektor lainnya, di mana produsen (termasuk pedagang) menaikkan harga melebihi dari kenaikan biaya produksi atau distribusi yang mereka keluarkan. Secara sektoral, sektor-sektor yang banyak menggunakan BBM pasti akan mengalami kontraksi yang paling tinggi terutama sektor angkutan darat, angkutan laut, angkutan kereta api, jasa kurir dan pengiriman. Untuk bertahan sektor-sektor tersebut tentu saja akan menaikkan harga dan ini sudah terlihat dari kenaikan ongkos angkutan. Kenaikan harga pada sektor transportasi pada gilirannya akan mempengaruhi sektor-sektor perekonomian lainnya melalui dampak multiplier, dan kenaikan harga-harga barang yang terjadi secara serentak tersebut akan mendorong kenaikan inflasi di Indonesia. Pada gilirannya dapat memicu keresahan di semua lapisan masyarakat, mulai dari produsen, pedagang, dan konsumen.