Kevin Handali
Program Studi S1 Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tarumanagara

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERANCANGAN KOMPONEN STRUKTUR PENYUSUN BANGUNAN DENGAN PENDEKATAN CIRCULAR ECONOMY DAN KONSEP “EDITABLE MODULAR BUILDING” Kevin Handali; Mekar Sari Suteja
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol. 5 No. 1 (2023): APRIL
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v5i1.22634

Abstract

Tanjung Pasir Village is a village located north of Tangerang, Banten. Residents in this village have a unique habit of the buildings. They are used to building the house gradually in the core areas (bedrooms, kitchen and living room) then adding other rooms over time. This habit has a negative impact on development activities that are not running effectively and efficiently. A lot of material is wasted even though it can still be reused to minimize expenses during construction. By using the Circular Economy principle, namely the use of multifunctional materials, namely reusing existing materials with different functions. This principle works in extending the duration of material use. This design idea was inspired by the formation of LEGO which was created in 1949 and has a consistent shape and connection so that it can still be played today. The design concept is made simple modular which is manageable and sustainable. Application of the principle to this concept occurs in the use of permanent, semi-permanent, variable components and members of constant MEP structures. Keywords:  Circular Economy; component; lego; recycled material; structure Abstrak  Desa Tanjung Pasir merupakan desa yang terletak di utara Tangerang, Banten. Penduduk di desa ini memiliki kebiasaan yang unik pada bangunan-bangunannya. Mereka terbiasa untuk membangun rumah secara bertahap pada area inti (kamar tidur, dapur, dan ruang keluarga) kemudian menambahkan ruang-ruang lain dengan berjalannya waktu. Kebiasaan ini memberikan dampak buruk terhadap kegiatan pembangunan yang berjalan secara tidak efektif dan efisien. Banyak material yang terbuang sia-sia padahal masih dapat dipakai kembali untuk meminimalisir pengeluaran saat pembangunan. Tulisan ini mencoba menggagas prinsip Circular Economy dalam mendesain suatu struktur penyusun bangunan. Konsepnya adalah penggunaan kembali material yang sudah ada agar multifungsi. Prinsip ini bekerja dalam memperpanjang durasi pemakaian material. Ide desain ini terinspirasi dari bentukan LEGO (tahun 1949) yang memiliki bentuk dan sambungan yang konsisten sehingga tetap bisa dimainkan hingga saat ini. Konsep desain dibuat modular sederhana yang dapat diatur dan berkelanjutan (editable modular). Penerapan konsep ini pada penggunaan struktur permanen, semi-permanen, komponen yang dapat diubah serta bagian struktur MEP konstan.