Meningkatnya pengguna internet dipengaruhi oleh perkembangan teknologi digital, hal ini memberikan dampak pada kebiasaan masyarakat dalam berbelanja. Seperti yang kita ketahui diera sekarang ini bahwa berbelanja online lebih praktis daripada berbelanja secara offline. Meskipun menawarkan segala kemudahan dan kepraktisan, berbelanja online juga dapat menimbulkan berbagai resiko bagi konsumen. dimana konsumen tidak dapat memastikan kondisi produk yang ditampilkan dan tidak ada interaksi tatap muka antara penjual dan pembeli yang mengakibatkan kurangnya rasa percaya sehingga minat beli ulangpun berkurang. Oleh karena permasalahan tersebut, dilakukannya penelitian mengenai bagaimana pengaruh persepsi keamanan dan persepsi kemudahan terhadap minat beli ulang konsumen. Populasi pada penelitian ini merupakan generasi Z Kota Bandar Lampung yang pernah menggunakan e-commerce Bukalapak. Sampel dari penelitian berjumlah 100 responden yang diambil dengan non-probability sampling menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel persepsi keamanan dan variabel persepsi kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ulang. Secara simultan, variabel persepsi keamanan dan persepsi kemudahan secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen e-commerce Bukalapak.