Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Perencanaan Saluran Drainase sebagai Upaya Penanggulangan Banjir Novita Irma Diana Magrib; Charles J. Tiwery
ARIKA Vol 17 No 1 (2023): ARIKA
Publisher : Industrial Engineering Study Program, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/arika.2023.17.1.11

Abstract

Desa Haruru, khususnya RT 21 merupakan kawasan pemukiman di Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah. Saat hujan dengan intensitas tinggi, sebagian besar air di kawasan tersebut tidak terkuras sehingga menyebabkan genangan air di beberapa titik bahkan banjir di permukiman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis debit rencana dengan periode ulang tertentu, menentukan bentuk saluran, menghitung dimensi dan menganalisis tingkat efisiensi saluran yang direncanakan. Analisis data meliputi analisis hidrologi dan analisis hidrolika. Dari hasil analisa dan perhitungan dalam penelitian ini diperoleh debit rencana dengan variasi nilai debit minimum sebesar Qr = 0,010 m3/detik sampai maksimum yaitu sebesar Qr = 2,737 m3/detik. Dimensi saluran dapat bervariasi dari hminimum = 0,10 m dan bminimum = 0,20 m, hingga hmaximum = 0,60 m dan bmaximum = 1,20 m. Tingkat efisiensi saluran drainase kala ulang 2 tahun adalah 132,45%, untuk kala ulang 5 tahun 100% dan untuk saluran dengan kala ulang 10 tahun tingkat efisiensinya adalah 86,19%.
Analysis of Clean Water Needs in Soya Village, Sirimau District, Ambon City By Using EPANET 2.2 Software Novita Irma Diana Magrib; Charles Johandersson Tiwery
Tibuana Vol 6 No 2 (2023): Tibuana
Publisher : UNIPA PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/tibuana.6.2.7385.134-140

Abstract

Clean water is one of the basic human needs that is needed on an ongoing basis. The use of clean water is very important for household consumption, industrial needs and public places. Because of the importance of the need for clean water, it is only natural that the clean water sector is given top priority for handling because it involves the lives of many people. Fulfilling the need for clean water is highly dependent on the availability of clean water sources, which can be obtained from groundwater and surface water, which can be provided from rivers, springs, weirs and reservoirs/reservoirs. The method of collecting and analyzing the data used in this study was to conduct a survey at the research location to review and see directly the conditions of the research location, then create a piping system that is suitable for the research location, after that calculate population projections and calculate the appropriate water requirements for the project. piping system, and using EPANET 2.2 software to analyze the feasibility of the piping system based on population and water demand. Based on calculations and modeling using Epanet 2.2 software for the distribution of piping network systems in Soya Village, Sirimau District, Ambon City, several conclusions can be drawn, namely the need for clean water needed by the residents of Waisamu Village is 44.45 liters/second, with the total water requirement then modeling the distribution of the piping network system is made using Epanet 2.2 software, and the results obtained are Run Successful, which means the distribution of the piping system runs 100%.
PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA RUANG KULIAH PROGRAM STUDI HUKUM, UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU Charles J Tiwery
MAREN: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 1, No 2 (2020): September
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat UKIM Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37429/mjppm.v1i2.517

Abstract

Kampus Universitas Kristen Indonesia Maluku dikenal dengan nama “Kampus Orang Basudara” adalah salah satu Universitas yang berada di kota Ambon berlokasi di Tanah Lapang Kecil. Saat ini UKIM memiliki 5 Fakultas dengan 12 Program Studi didalamnya, ditambah 1 Program Doktor dan 2 Program Studi yang baru yaitu, Informatika dan Hukum yang masih di bawah naungan Universitas. Lokasi Kampus UKIM ini mempunyai luas areal kurang lebih 2 Ha yang terdiri dari sarana prasarana (Gedung perkantoran, ruang kuliah, ruang laboratorium, perpustakaan dan ruang terbuka). Dibalik dari UKIM sebagai Universitas Swasta ternama di Kota Ambon , ternyata tidak terlepas juga dari dampak penyebaran Virus Corona. Hal yang pertama terlihat adalah pada sisi kebersihan,dimana banyaknya samapah-sampah yang berserahkan di beberapa tempat, ini terjadi bukan kerana UKIM tidak mempedulikan kebersihan lingkungan tapi hal ini terjadi dampak dari penyebaran virus corana yang membuat aktivitas kampus di hentikan, sehingga lingkungan Kampus menjadi tidak terurus. Dari aspek kebersihan sarana dan prasarana, dimana pada dinding-dinding ruang kelas kampus UKIM telah memudar dan kotor ketika di lihat secara langsung.sarana pendidikan harus tersedia semaksimal mungkin guna mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar. agar mahasiswa dan calon mahasiswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan nyaman dan tanpa ada kendala, sarana dan prasarana dalam sebuah kampus harus terpenuhi dari beberapa aspek. Permasalahan lain yang ditemui adalah tidak teraturnya istalasi listrik pada kampus UKIM. kata ‘listrik’ adalah rangkaian yang dapat menghasilkan power (daya) atau kekuatan yang ditimbulkan karena adanya pergesekan melalui suatu proses kimia, yang dapat digunakan untuk menghasilkan panas ataupun cahaya untuk menjalankan mesinserta perangkat elektrik. Bahaya listrik dapat disebabkan kepada setiap orang yang tersengat aliran listrik baik secara langsung ataupun tidak. Berdasarkan paparan kejadian dan peristiwa yang ada pada Kampus UKIM, terkait dengan hal-hal yang menjadi perhatian bersama dan perlu untuk dibenahi kembali untuk kemajuan UKIM ke arah yang lebih baik lagi. Kegiatan yang akan kami lakukan terkait masalah-masalah yang bersifat melakukan suatu perubahan demi kemajuan UKIM ke depan.
PKMS PELATIHAN TANAMAN HIDROPONIK BAGI IBU-IBU PKK NEGERI EMA Rido Latuheru; Charles Tiwery
MAREN: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 1, No 2 (2020): September
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat UKIM Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37429/mjppm.v1i2.513

Abstract

Negeri Ema terletak di kaki Gunung Horil, pada ketinggian 150 meter diatas permukaan laut. Keadaan geografisnya meliputi kekayaan tanah, flora dan fauna. Luas Negeri Ema 13 Ha, sedangkan luas wilayah petuanannya 64.000 Ha. Penerapan sistem pertanian hidroponik di Negeri Ema memang relatif masih baru. Hasil komunikasi bersama dengan PKK di Negeri Ema biasanya dahulu kami dari Negeri Ema yang membawa sayur ke pasar mardika untuk menjual kepada konsumen, tetapi beberap bulan belakangan ini kami yang ke pasar mardika untuk membeli sayur lagi. Salah satu masalah yang ditemui di Negeri Ema adalah bagaimana cara menggembangkan dan meningkatkan produksi pertanian organik melalui penerapan sistem hidroponik di Negeri Ema, Pemilihan benih sangat penting karena produktivitas tanaman teranganutng dari keunggulan benih yang dipilih, dan juga jenis tanaman yang dapat di tanam secara hidroponik. berdasarpkan analisis di lapangan  Tim Pengabdian Kepada Masyarakat  melihat bayak sekali masalah yang di hadapi mitra seperti: 1). Cara pemilihan penih tanaman hidroponik, 2). Jenis-jenis tanaman yang dapat di tanam secara hidroponik, 3). Cara meningkatkan ilmu pengetahuan dan penguasaan teknologi hidroponik bagi PKK negeri Ema, 4). Cara  mengelola tanaman hidroponik, Maka Solusi yang di tawarkan kepada mitra untuk menyelesaikan permasalahan antara lain : 1). Sosialisasi tentang pemilihan Benih tanaman hidroponik, 2). Sosialisasi tentang pemilihan jenis-jenis tanaman yang dapat di tanam secara hidroponik, 3). Sosialisasi tentang cara meningkatkan ilmu pengetahuan dan penguasaan teknologi hidroponik bagi PKK Negeri Ema 4). Pelatihan mengelola tanaman hidroponik.
REVITALISASI JALAN LINGKUNGAN PADA RT 003/RW 04 KELURAHAN RIJALI KOTA AMBON Nusye Mozes Yohannes Lewaherilla; Charles Johandersson Tiwery
MAREN: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 1, No 1 (2020): Maret
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat UKIM Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37429/mjppm.v1i1.385

Abstract

Pembangunan jalan lingkungan merupakan bagian dari pembangunan infrastruktur desa berbasis masyarakat. Tujuan pembangunan infrastruktur desa/kecamatan berbasis masyarakat adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui peningkatan peran serta masyarakat desa dalam pembangunan serta menumbuhkan kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam mengatasi permasalahan dan penyediaan infrastruktur perdesaan. RT 003/RW04 merupakan daerah yang terletak di pusat kota Ambon tepatnya di Keluarahan Rijali depan Kantor DPRD Kota Ambon, secara khusus jalan lingkungan ini menjadi sesuatu yang prioritas bagi warga setempat karena merupakan jalur akses ke pusat pendidikan, pemerintahan maupun pusat peribadatan yang ada disekitar. Perbaikan jalan lingkungan RT003/RW04 ini disebabkan oleh konstruksi jalan yang sudah mengalami keretakan atau hancur serta sering tergenang air pada saat musim hujan Berdasarkan penjelasan diatas, maka tujuan yag ingin dicapai adalah memperbaiki atau merevitalisasi jalan lingkungan RT 003/RW04 untuk layak pakai sesuai standar mutu SNI dan layak untuk digunakan, serta merasa aman dan nyaman bagi warga dan pergerakan arus lalu lintas. Dari hasil sosialisasi dengan warga diketahui beberapa masalah antara lain : (1) Jalan setapak beton yang dilalui warga selama ini sudah cukup rusak dan tidak aman dilewati apalagi saat hujan turun; (2) Saluran Drainase sudah banyak yang mengalami rusak sehingga limbah rumah tangga merembes masuk ke dalam tanah dan juga memberi dampak bau yang tidak sedap bagi lingkungan. Berdasarkan masalah diatas maka iptek yang telah diimplementasikan pada mitra RT003/RW04 adalah (1) Masyarakat mengenal lebih dekat pengetahuan tentang apa itu beton normal atau beton non struktural secara teknis; (2) Mitra juga mengetahui tentang proporsi campuran beton normal sesuai SNI; (3) Mitra di belajarkan tentang pengaruh prosentase kandungan air dalam campuran beton terhadap kualitas atau mutu beton. Luaran kegiatan ini telah dipublikasikan pada media massa elektronik Harian Spektrum dan media massa online Maluku terkini (https://www.malukuterkini.com/2019/12/16/pkm-ukim-revitalisasi-jalan-lingkungan-kelurahan-rijali/) dan Video kegiatan ini telah di upload pada chanel YouTube (https://www.youtube.com/watch?v=YyKBYD8OKe4t=7s)
STRATEGI KOMUNIKASI KEPALA DESA DALAM MEMBENTUK CITRA POSITIF DI DESA SILIBATA-BATA KECAMATAN ARU TENGAH KABUPATEN ARU Demsy Wattimena; Charles Johandersson Tiwery; Nela Unenor
JURNAL BADATI Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38012/jb.v8i1.1001

Abstract

The research aims to identify and analyze the village head's communication strategy in forming a positive image of the community in Selibata-Bata village. In this study the data collection technique used was interviews, observation and documentation. receive support from the community, but if the village head does not receive support because he has a negative image, the village head must have a good communication strategy so that he can again persuade and invite the community to implement and participate in whatever program he is doing. The formation of a positive image among the community depends on how the village head relates to managing the strategy so that later this strategy is able to restore a positive image to government institutions in the community. The communication strategy used by the village head to regain the trust of the community is to build good face-to-face communication formally. Village head communication with the community needs to use communication media both verbally and non-verbally, both directly and online.
PKM SOSIALISASI DAN PELATIHAN TEKNIK PENANGANAN SAMPAH DI NEGERI HATUMETE, KECAMATAN TEHORU KABUPATEN MALUKU TENGAH Charles J. Tiwery
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) 2020
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebersihan lingkungan merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk di dalamnya, debu, sampah, dan bau. Di Indonesia, masalah kebersihan lingkungan selalu menjadi perdebatan dan masalah yang berkembang. Kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan lingkungan setiap tahunnya terus meningkat. Negeri Hatumete merupakan salah satu dari 20 negeri yang ada di kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah. Akses ke negeri Hatumete melalui jalan darat dari kota kecamatan berjarak kurang 22 Km. Pada Negeri Hatumete apabila dilihat dari aspek kesehatan lingkungan, masyarakatnya kurang menyadari akan pentingnya kesehatan lingkungan. Hal ini dilihat dengan banyaknya sampah yang berserahkan dinama-mana, karena tidak adanya tempat sampah yang menjadi wadah untuk membuang sampah, dan tidanya edukasi yang benar bagi masyarakat Hatumeta agar dapat menjaga lingkungan dengan baik. Permasalahan mengenai lingkungan kotor akibat sampah di Negeri Hatumete menjadi masalah serius yang dihadapi. Setalah mendiskusikan dan mempelajari permasalahan yang dihadapi pada mitra dalam hal ini masyarakat Negeri Hatumete, persoalan mendasar yang terjadi di mitra antara lain kurangnya kesadaran masyarakat terkait dengan ketertiban dalam membuang sampah dan juga kurangnya kesadaran masyarakat betapa pentingnya hidup bersih dan sehat bagi masyarakat pada mitra tersebut, hal ini yang menyebabkan banyak masyarakat membuang sampah tidak pada tempatnya, masyarakat lebih banyak membuang sampah di lingkungan sekitar rumah dan di tepi pantai. Tim Pengapdian Kepada Masyarakat  melihat banyak sekali masalah yang di hadapi mitra seperti: 1. Kurangnya sosialisasi tentang betapa pentingnya hidup bersih dan sehat, 2. Kurangnya waktu bersama untuk melakukan aksi sosial pembersihan lingkungan Negeri Hatumete, 3. Tidak ada tempat sampah bagi masyarakat untuk membuang sampah, sehingga lingkungan rumah dan pantai menjadi tempat yang di inginkan masyarakat untuk membuang sampah, baik itu sampah organik maupun anorganik. Berdasarkan permasalah di atas maka Tim Pengabdian Kepada Masyarakat akan melakukan satu kali seminar tentang Sosialisasi cara hidup bersih dan sehat serta satu kali pelatihan teknis penanggulangan sampah di lingkungan Negeri Hatumete. Tim Pengapdian Kepada Masyarakat  Bersama masyarakat juga akan melakukan kegiatan pembuatan tempat pembuangan sampah yang di tempatkan pada tiap RT yang ada di Negeri Hatumete, sebagai upaya untuk menampung sampah-sampah organik maupun anorganik yang bersal dari rumah-rumah penduduk. Luaran program PkM ini akan dijadikan artikel jurnal dan akan dipublikasikan pada Jurnal EUSABIA LPM UKIM.