Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendugaan Evapotranspirasi Bulanan Tanaman Padi Sawah dengan Menggunakan Model Simulasi Tanaman di Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua Yitenus Tabuni; Jelie Viekson Porong; Johannes E.X. Rogi
COCOS Vol. 9 No. 6 (2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/cocos.v1i2.20573

Abstract

ABSTRACT   Rice is the second staple supplies in Jayawijaya Regency of Papua product beside Sweet potato. The area of rice plant is 250 ha, with production of 655 tons (BPS data from the Department of Agriculture of Food Crops and Horticulture of Papua Province 2014). The total area of Jayawijaya Regency is 13,925.31 km2 which is administratively divided into 40 districts with 4  Kelurahan, and 328 Villages. The Population area 241. 280 inhabitants. Most of the people live on slope of the hills  whith are difficult to reach and are of temhisby long dryness. The estimation of the evapotranspiration in this research uses a plant simulation model. The purpose of this simulation model has advantages, among others, does not require a long time to utilize the results and cost efficient in terms of cost. This study aims to estimate the monthly evapotranspiration of wetland rice crops in Jayawijaya Regency Papua Province by using shierary rice.Ve2 2, 1. The results of research can be used as a tool for cultivating rice crops especially for water management. The growth model is a simple representation of the plant growth system described in the mathematical model and analyzed statistically. The advantages are derived from the using of model simulations, that such as can shorten the time to predict the potential of crop production.  Keywords: Evapotranspiration estimation of field and model results
The Effect of Addition of Liquid Organic Fertilizer (POC) to Tofu Liquid Waste on POC Kirinyuh to Increase the Number of Tillers of Rice (Oryza sativa L.) Antje Grace Tulungen; Maria G. M. Polii; Jelie Viekson Porong; Stanley A. F. Walingkas; Beatrix Doodoh; Jeane S. M. Raintung; Stella M. Th. Tulung; Rinny Mamarimbing; Tommy Djoice Sondakh
Jurnal Agroekoteknologi Terapan Vol. 4 No. 2 (2023): EDISI JULI-DESEMBER 2023
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/jat.v4i2.49395

Abstract

Tofu liquid organic fertilizer (POC limbah cair tahu)  and Kirinyuh liquid organic fertilizer (POC Kirinyuh) will complement each other's nutrient needs and increase rice yields. The study aims to 1) study the effect of adding POC limbah cair tahu to POC Kirinyuh to increase the number of rice plant tillers, 2) obtain the dose of POC limbah cair tahu and POC Kirinyuh in increasing the number of productive tillers of rice plants. The study used a factorial pattern Complete Randomized Design.  The treatment consists of 3 treatments repeated 5 times.  The treatment is: A = 50 ml POC limbah cair tahu/liter water, B = 50 ml POC Kirinyuh/ 1 liter water+50 ml POC limbah cair tahu /liter water, C = 100 ml POC Kirinyuh/ 1 liter water+50 ml POC limbah cair tahu /liter water. The variables observed were the total number of tillers and the number of productive tillers.  The data were analyzed using ANOVA and if there was an effect of treatment, it was continued with the Smallest Real Difference Test (BNT) at the test level of 5%. The results showed that POC limbah cair tahu added to  POC Kirinyuh increased the number of rice plant tillers.  The concentration of 50 ml of POC limbah cair tahu / 1 liter of water added to 100 ml of POC Kirinyuh / 1 liter of water gives the total number of tillers and the highest number of productive tillers at 65.50 and 45.25 per pot. Keywords: number of rice plant tillers, POC tofu liquid waste, POC Kirinyuh Abstrak POC limbah cair  tahu dan POC Kirinyuh akan saling melengkapi kebutuhan hara dan meningkatkan hasil tanaman padi. Penelitian bertujuan untuk 1) mempelajari pengaruh  penambahan POC limbah cair tahu pada POC Kirinyuh untuk meningkatkan jumlah anakan tanaman padi,  2)  Memperoleh dosis POC limbah cair tahu dan POC Kirinyuh dalam meningkatkan jumlah anakan produktif  tanaman padi. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial.  Perlakuan terdiri dari 3 perlakuan yang diulang sebanyak 5 kali.  Perlakuan tersebut adalah: A = 50 ml  POC limbah cair tahu/liter air, B =  50 ml  POC Kirinyuh/ 1 liter air+50 ml  POC limbah cair  tahu/liter air, C =  100 ml  POC kirinyuh/ 1 liter air+50 ml  POC limbah cair tahu/liter air. Variabel yang diamati adalah jumlah anakan total dan jumlah anakan produktif.  Data  dianalisis menggunakan  Anova dan jika terdapat pengaruh perlakuan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf uji 5 %. Hasil penelitian menunjukan bahwa POC limbah cair tahu yang ditambahkan pada  POC Kirinyuh  meningkatkan jumlah anakan tanaman padi.  Konsentrasi 50 ml  POC limbah cair tahu/1 liter air ditambahkan pada  100 ml  POC kirinyuh/1 liter air memberikan jumlah anakan total dan jumlah anakan produktif  paling banyak  yaitu 65,50 dan 45,25 per pot. Kata kunci : jumlah anakan padi, POC limbah cair tahu ,  POC Kirinyuh
Respon Viabilitas dan Vigor Benih Jagung Pulut (Zea mays var. ceratina L.) Yang Mengalami Penyimpanan Terhadap Pemberian Ekstrak Bawang Merah: Respon Viabilitas dan Vigor Benih Jagung Pulut (Zea mays var. ceratina L.) Yang Mengalami Penyimpanan Terhadap Pemberian Ekstrak Bawang Merah Sinaga Agustini; Selvie Tumbelaka; Jelie Viekson Porong
Jurnal MIPA Vol. 13 No. 2 (2024): Cover
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.v13i2.55883

Abstract

Jagung pulut (Zea mays var. ceratina L.) merupakan salah satu jenis varietas tanaman jagung, yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan varietas tanaman jagung lainnya yaitu memiliki pati dalam bentuk amilopektin sebesar 95,75%. Penerapan teknologi dapat digunakan untuk membantu meningkatkan mutu benih yang mengalami penyimpanan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan viabilitas dan vigor benih yaitu dengan menggunakan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT). Ekstrak bawang merah memiliki kandungan ZPT diantaranya adalah hormon auksin dan giberelin. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji adanya pengaruh pemberian ekstrak bawang merah dalam bentuk perendaman benih selama 6 (enam) jam terhadap viabilitas dan vigor jagung pulut. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 (lima) taraf perlakuan dengan 5 (lima) kali ulangan. Setiap satuan percobaan menggunakan 25 butir benih sehingga diperoleh 625 butir benih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon viabilitas dan vigor benih jagung pulut yang telah mengalami penyimpanan selama 1,5 tahun berpengaruh nyata terhadap pemberian ekstrak bawang merah. Pemberian 20% ekstrak bawang mampu memberikan respon terbaik dalam meningkatkan daya berkecambah (96,8%), kecepatan tumbuh (27,4%), keserempakan tumbuh (96,8%) dan indeks vigor (95,2%) pada benih jagung pulut yang mengalami penyimpanan. Kata Kunci: Viabilitas dan Vigor, Jagung Pulut, Ekstrak Bawang Merah