Saiful Mujab
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

JAVANESE ABANGAN WORLD VIEWAND PRACTICES IN IMOGIRI CEMETERY YOGYAKARTA Saiful Mujab
ASKETIK: JURNAL AGAMA DAN PERUBAHAN SOSIAL Vol. 2 No. 1 (2018): Asketik: Jurnal Agama dan Perubahan Sosial
Publisher : Prodi Sosiologi Agama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini fokus pada isu bagaimana “pandangan hidup” dan juga praktek Jawa abangan di makam Imogiri. Terdapat 3 isu utama yang didiskusikan, yaitu (1) konteks istilah abangan untuk masyarakat Jawa saat ini, (2) para abdidalem, peziarah dan pengunjung yang dikategorikan sebagai praktisi abangan, dan (3) “pandangan hidup” Jawa abangan dalam memahami praktek ritual mereka di makam Imogiri. Penelitian ini menggunakan metode etnography dalam pengumpulan data di lapangan. Sedangkan proses analisisnya menggunakan teori Clifford Geertz (1976), Andrew Beatty (2004), Robert Hefner (1987) M. C. Recklefs (2007), Koentjaraningrat (1985), Neils Mulder (1983) Robert Wessing (2006), dan Irving Hallowell (1960). Dengan menggunakan pendekatan deskriptif interpretatif, penelitian ini menyimpulkan 3 hal: (1) Saat ini, istilah abangan oleh Geertz danRicklefs sudah tidak relevan. Berdasarkan fenomena para peziarah dan pengunjung makam Imogiri bahwa banyak santri, priyayi dan non-muslim juga mempraktekkan ritual dan upacara abangan. Fenomena ini menolak defi nisi Geertz yang mengklaim bahwa abangan hanyalah kelompok petani dan masyarakat Jawa desa (Geertz, 1960:4-5), point ini pun sekaligus membantah pernyataanRicklefs yang menyatakan bahwa abangan adalah kelompok Muslim yang tidak menerapkan ajaran-ajaran Islam (Ricklefs, 2007:84). Ditambah lagi, pengelompokan antara santri, abangan dan priyayi saat ini bersifat lebih relatif. (2) Beberapa ritual dan upacara di makam Imogiri sebagian besar berhubungan dengan semua kategori yang masuk dalam istilah abangan yang sampai saatini masih eksis. (3) “Pandangan hidup” Jawa abangan dalam praktek ritual dan upacara di makam Imogiri merupakan bentuk usaha untuk melestarikan dan mempertahankan hubungan antara manusia dan bukan manusia.
MEMAHAMI TRADISI SPIRITUALITAS PESANTREN: (SEBUAH ANALISIS SOSIO-HISTORIS TERHADAP SPIRITUALITAS PESANTREN DI INDONESIA) Saiful Mujab
ASKETIK: JURNAL AGAMA DAN PERUBAHAN SOSIAL Vol. 1 No. 2 (2017): Asketik: Jurnal Agama dan Perubahan Sosial
Publisher : Prodi Sosiologi Agama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This project involves discovering how spiritual tradition exists in the pesantren in Indonesia. The goal of this research proves the phenomenon that pesantren and spirituality traditions are strongly linked and connected. Several spiritualities in pesantren are; thoriqoh, tirakat, ijazahan, and others. This article is arranged based on library research and comparing several references by some books, articles, and journals. Furthermore, this research also takes some of the experiences of some people who ever study, live, and experience the pesantren tradition in Indonesia (especially in Java). In conclusion, this article tries to explore the argumentation historically and socially that Pesantren and spiritualism have a strong correlation from the beginning of Islamic spreading in Indonesia.
Tinjauan Fenomenologi terhadap Pernikahan Lintas Iman di Dusun Kalibago Desa Kalipang Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri Saiful Mujab
Spiritualita Vol. 2 No. 1 (2018)
Publisher : Prodi Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Usluhuddin dan Dakwah IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.344 KB) | DOI: 10.30762/spr.v2i1.885

Abstract

This research tries to describe a phenomenon of interreligious marriage in Kalibago-Kalipang village-Grogol district-Kediri regency. Using phenomenology method this project is conducted. This papers is arraged Basend on observation and interview more or less 7 days among several Muslim, Chatolic and Hindus people in there. Finally, the conclution of this research is finding the interesting phenomenon that the harmony relation among some religions while interreligion marriage happen in there. Interreligious marriage does note become a problem and source of conflict. In fact, peope of Kalibago can built an harmony culture on the plurality of religion.
Fenomena Tarekat Dalam Tradisi Pesantren (Analisis Sosio Historis terhadap Perkembangan Tarekat dan Pesantren di Indonesia) Saiful Mujab
Spiritualita Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Prodi Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Usluhuddin dan Dakwah IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1346.224 KB) | DOI: 10.30762/spr.v3i1.1513

Abstract

This project involves discovering how the spiritually tradition especially tarekat is exist in the pesantren in Indonesia. The goal of this research proves the phenomenon that pesantren and spirituality tradition are strongly linked and connected between each other. Several spiritualities in pesantren are; tarekat, tirakat, berkah, akhlaq/etic and others. This article is arranged based on library research and comparing several references by some books, articles and jurnals. Furthermore this research also takes some of statements, explanations, speeches and etc that related with this concern. Hopefully, this article will give a contribution to the discussion about tarekat, spirituality and pesantren in Indonesia.
Spiritualitas Kyai Abdul Karim-Lirboyo (Sebuah Keteledanan Dari Kyai Sederhana Yang Penuh Ketawadlu’an Pendiri Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur) Saiful Mujab; Muhammad Zuhdi; Abu Syamsudin
Spiritualita Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Prodi Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Usluhuddin dan Dakwah IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1629.315 KB) | DOI: 10.30762/spr.v3i2.1870

Abstract

This paper will outline the important side of a pesantren, namely "spirituality". Specifically, this study will examine the sirrah (life story) of the founder of the largest Salaf pesantren in Indonesia, namely Lirboyo-Kediri. He is K.H. Abdul Karim. The research hopefully would like give a useful description of the exemplary and spirituality of the kyai Abdul Karim to the dear readers. based on field observations, interviews with various sources and written literature this research was built. Finally, the author will present this research with descriptive narrative.