Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Simbiosis Harmoni: Islam dan Politik dalam Masyarakat Kontemporer Isrofiah Laela Khasanah; Paryanto Paryanto
Kutubkhanah Vol 23, No 1 (2023): Januari - Juni
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/kutubkhanah.v23i1.22942

Abstract

Artikel ini menggambarkan simbiosis harmoni antara Islam dan politik dalam masyarakat kontemporer. Islam memiliki pengaruh signifikan dalam politik dan kebijakan publik di negara-negara dengan mayoritas Muslim. Konsep politik Islam mencakup prinsip-prinsip agama yang membentuk landasan dalam tata kelola pemerintahan. Penelitian menunjukkan bahwa implementasi nilai-nilai Islam dapat mempengaruhi kebijakan publik yang adil dan inklusif, serta memperkuat kesejahteraan sosial. Namun, tantangan dan keterbatasan juga ada dalam mewujudkan konsep politik Islam yang ideal. Rekomendasi termasuk meningkatkan dialog dan pemahaman antara pemimpin politik dan ulama, memastikan partisipasi masyarakat, dan menerapkan pendekatan kontekstual. Simbiosis harmoni antara Islam dan politik dapat menghasilkan stabilitas politik dan kesejahteraan dalam masyarakat kontemporer.
Polarisasi Politik dan Upaya Rekonsiliasi melalui Halal Bihalal Isrofiah Laela Khasanah; Fadli Zumadila Wawuan
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 7, No 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v7i2.2023.420-429

Abstract

Artikel ini menyajikan ringkasan tentang polarisasi politik dan upaya rekonsiliasi melalui praktik Halal Bihalal. Masalah yang diangkat adalah polarisasi politik yang semakin meningkat dan dampak negatifnya terhadap stabilitas politik suatu negara. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peran praktik Halal Bihalal dalam mengatasi polarisasi politik dan membangun rekonsiliasi. Metode penelitian yang digunakan adalah tinjauan literatur dengan fokus pada penelitian sebelumnya yang relevan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa polarisasi politik disebabkan oleh perbedaan ideologi, sosial-ekonomi, media sosial, dan retorika politik yang keras. Praktik Halal Bihalal memiliki potensi sebagai alat efektif dalam mengatasi polarisasi politik melalui pertemuan, dialog, dan saling memaafkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik Halal Bihalal dapat membangun lingkungan politik yang harmonis, inklusif, dan stabil. Dalam hal ini, integrasi praktik ini secara menyeluruh, partisipasi aktif politisi dan masyarakat, dukungan media, serta evaluasi terus-menerus menjadi faktor penting. Implementasi praktik Halal Bihalal dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengatasi polarisasi politik dan mencapai rekonsiliasi politik yang berkelanjutan. Artikel ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pemahaman yang bermanfaat dalam menjalankan praktik Halal Bihalal sebagai upaya rekonsiliasi politik. Kata kunci: polarisasi politik, rekonsiliasi, halal bihalal
MELESTARIKAN BUDAYA BANYUMASAN MELALUI DIALEK BAHASA NGAPAK Isrofiah Laela Khasanah; Heri Kurnia
KULTURISTIK: Jurnal Bahasa dan Budaya Vol. 7 No. 2 (2023): July 2023
Publisher : Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/kulturistik.7.2.7135

Abstract

The Banyumas people, who are popularly called wong Banyumasan, are widely known as unique and different figures compared to other Javanese people. The special difference lies in the accent they use, namely the ngapak language. It is called ngapak because the pronunciation of the vowels "a" and "o" and the consonants b, d, k, g, h, y, k, l and w are fixed and not floating or half-assed, as is usually found in standard Javanese. Wong Banyumasan, which consists of Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap and Kebumen regencies, makes the ngapak dialect their cultural identity. This research uses a literature study method with a qualitative descriptive research type. The data in this study used secondary data by searching databases from various references, such as research journals, journal reviews, and data related to Banyumasan culture, especially the Ngapak language. Data analysis for this study used descriptive qualitative and analytical descriptive methods. The results of the research show that the Ngapak dialect is the development of thoughts or perceptions in relation to the patterns that exist in the Ngapak dialect itself. The view of the Banyumasan cultural community on the Ngapak dialect is that it is a Banyumasan cultural identity that is unique, cool and rich, and has the potential to be developed. The use of the ngapak dialect in the daily life of the Banyumasan people still shows their consistency not to give up and to preserve their cultural identity. Keywords: Banyumasan culture; Ngapak dialect; cultural identity