LATAR BELAKANG: Penuaan memengaruhi berbagai aspek kehidupan, salah satunya yaitu kesehatan, dimana fungsi tubuh pada lansia mengalami penurunan, seperti sensitivitas kaki yang menurun. Salah satu aktifitas fisik yang mudah dilakukan bagi lansia adalah senam kaki dan hidroterapi, dimana aktivitas tersebut dapat meminimalisir gangguan sensitivitas kaki. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbandingan kombinasi senam kaki dengan hidroterapi dan tanpa hidroterapi terhadap sensitivitas kaki pada lansia. METODE: Penelitian eksperimental dengan parallel 3 groups pre and post-test design pada 21 lansia di RW 04 Karang Wetan, Ungaran Barat yang dipilih dengan pendekatan purposive sampling dan dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok perlakuan melakukan intervensi selama 5 minggu dengan frekuensi tiga kali dalam satu minggu. Skor sensitivitas kaki diukur sebelum dan setelah intervensi menggunakan monofilament 10gr. Semakin baik sensitivitas kaki seseorang maka semakin tinggi jumlah skor sensitivitas kaki yang diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan monofilament 10gr. HASIL: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok kombinasi senam kaki dan hidroterapi terjadi peningkatan skor sensitivitas kaki yang bermakna (p<0,05) maupun pada kelompok perlakuan senam kaki saja (p<0,05), sedangkan pada kelompok kontrol tidak didapatkan kenaikan skor sensitivitas kaki (p>0,05). Pada kelompok perlakuan kombinasi senam kaki dan hidroterapi dengan kelompok perlakuan senam kaki tidak ditemukan perbedaan yang bermakna. KESIMPULAN: Kombinasi senam kaki dengan hidroterapi dan tanpa hidroterapi yang dilakukan sebanyak 3 kali dalam seminggu selama 5 minggu terbukti meningkatkan skor sensitivitas kaki pada lansia. Namun diantara keduanya tidak didapatkan perbedaan bermakna yang lebih efektif dalam meningkatkan skor sensitivitas kaki pada lansia. KATA KUNCI: Senam kaki, hidroterapi, sensitivitas kaki, lansia.