SARTINI
DEPARTEMEN FARMASI SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS HASANUDDIN

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FORMULASI TABLET KUNYAH ANTIKARIES GIGI EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis) DAN UJI KARAKTERISTIK FISIKNYA KIKI SRI RIZQI MUTHMAINNAH A.R; SARTINI; ALIYAH
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 27 No. 1 (2023): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/mff.v27i01.22065

Abstract

Ekstrak teh hijau diketahui memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans. Tujuan penelitian ini untuk memformulasi tablet kunyah antikaries gigi dan menguji karakteristik fisiknya. Serbuk teh hijau diekstraksi secara maserasi dengan pelarut n-heksan 1:10 untuk menghilangkan senyawa non polarnya, kemudian bagian yang tidak larut n-heksan diremaserasi menggunakan pelarut etanol 50% dengan perbandingan 1:10. Tiap tablet kunyah dirancang menggunakan ekstrak teh hijau 100 mg dengan variasi bahan pengisi yaitu manitol, sorbitol dan xilitol. Tablet yang diperoleh diuji kestabilan fisiknya meliputi uji keseragaman bobot, uji keseragaman ukuran, uji kekerasan, uji kerapuhan, uji cemaran mikroba dan uji hedonik. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh ekstrak dengan rendamen 20,74 % dengan kadar polifenol total sebesar 74,7 ± 1,66 % b/b dihitung ekivalen dengan asam galat. Berdasarkan analisis statistika Analysis of Variance (ANOVA), ketiga formula memiliki perbedaan yang signifikan (p-value <0,0001) pada uji keseragaman bobot, namun pada uji keseragaman ukuran (tebal) tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar formula. Pada uji kekerasan (p-value <0,0001) terdapat perbedaan yang signifikan antara formula F2 terhadap F1 dan F3, serta perbedaan yang tidak signifikan antara formula F1 dan F3. Kerapuhan yang terendah dimiliki oleh F3, sedangkan kerapuhan tertinggi dimiliki oleh F2. Dari segi kualitas mikroorganisme, semua formula memenuhi syarat nilai ALT (Angka Lempeng Total) ≤104 koloni/ml, dan hanya formula F3 yang memiliki nilai ALT terendah yaitu 5,4 x 102 koloni/ml. Formula F3 merupakan tablet kunyah yang paling disukai oleh responden pada uji hedonik. Berdasarkan hasil evaluasi fisik, uji cemaran mikroba dan tanggapan rasa, diperoleh hasil tablet kunyah yang memiliki karakteristik fisik yang terbaik adalah formula 3 yang menggunakan bahan pengisi xilitol.
PENGARUH BAHAN PENINGKAT PENETRASI KOMBINASI PROPILENGLIKOL DAN GLISERIN TERHADAP KESTABILAN FISIK DARI GEL ANTIBAKTERI EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) Nur Faizah -; SARTINI; ALIYAH; Subehan; Latifah; Risfah
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 27 No. 1 (2023): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teh hijau (Camellia sinensis L.) diketahui terbukti memiliki aktivitas antibakteri dan antioksidan. Optimalisasi aktivitas antibakteri dilakukan dengan pengembangan teknologi farmasi berbasis karbopol pada sediaan gel. Teknologi gel dapat digunakan sebagai sistem pengiriman obat yang dapat meningkatkan efektivitas obat, sehingga dosis obat dapat dikurangi dan tidak menimbulkan efek samping. Namun, gel yang sifatnya hidrofilik yang sulit menembus pada kulit sehingga efek teraupetik yang kurang. Sehingga dilakukan penambahan enhancer, seperti propilenglikol dan gliserin. Selain dipengaruhi oleh bentuk sediaan, teh hijau memiliki komponen utama yaitu katekin yang bersifat hidrofilik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengaruh bahan peningkat penetrasi kombinasi propilenglikol dan gliserin terhadap kestabilan fisik, laju penetrasi dari gel ekstrak teh hijau. Serbuk teh hijau  diekstraksi secara maserasi dengan n-heksan (1:10), bagian tidak larut heksan diekstraksi kembali secara maserasi dengan pelarut etanol 50 % (1:10), selanjutnya  ekstrak etanol cair dikeringkan menggunakan rotary evaporator, dan dilanjutkan pengeringannya  menggunakan freeze drier. Ekstrak etanol ditentukan kadar total polifenolnya  dengan metode spektrofotometri menggunakan reagen Follin-ciaucalteu. Ekstrak teh hijau 3% diformulasi dalam sediaan gel berbasis Carbopol dengan variasi bahan peningkat penetrasi, yaitu: F1 (Propilen glikol 2,5% dan Gliserin 5%), F2 (Propilen glikol 5% dan Gliserin 2,5 %), F3  (Propilen glikol 7,5 %),  dan F4 (Gliserin 7,5 %). Hasil yang diperoleh berdasarkan analisis statistika ANOVA, perbandingan konsentrasi propilenglikol dan gliserin menunjukkan bahwa pada ke-empat formula memiliki perbedaan yang signifikan (P-value<0,05) yang meliputi, pH (setelah penyimpanan 3 minggu terjadi penurunan perbedaan yang signifikan), viskositas (bahwa setelah penyimpanan 3 minggu, F2 mengalami penurunan viskositas yang signifikan dan memiliki nilai yang paling rendah dibandingkan formula F3 dan F4 yang tidak dikombinasikan), daya sebar (ke empat formula cenderung mengalami peningkatan setelah penyimpanan 3 minggu), daya lekat (menunjukkan terdapat tidak signifikan p– value >0,05 dari awal terbentuk hingga penyimpanan selama 3 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi kestabilan fisik semua formula memenuhi syarat.