Muhammad Syaifudin
Teknik Geologi UPN "Veteran" Yogyakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KARAKTERISTIK REKAHAN DAN ANALISIS CRITICALLYSTRESSED FRACTURE PADA FRACTURED RESERVOIR FORMASI JATIBARANG LAPANGAN “TRR”, CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA Taufan Rizki Rahardjo; Muhammad Syaifudin; Jatmika Setiawan
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v9i1.9572

Abstract

Cekungan Jawa Barat Utara terkenal sebagai cekungan penghasil hidrokarbon yang cukup besar di Indonesia. Salah satu reservoir yang produktif yaitu reservoir batuan vulkanik Formasi Jatibarang. Pada batuan vulkanik, hidrokarbon dapat tersimpan dalam rekahan yang bertindak sebagai porositas sekunder dan menjadikannya fractured reservoir. Menurut Barton, Zoback dkk (1995), rekahan yang konduktif secara hidrolik adalah rekahan yang critically-stressed terhadap kondisi tegasan saat ini disebut juga sebagai criticallystressed fracture. Rekahan yang konduktif secara hidrolik bertindak sebagai jalur hidrokarbon bergerak sehingga dapat meningkatkan permeabilitas batuan vulkanik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui orientasi critically-stressed fracture dan dampaknya terhadap tingkat produksi pada tiga sumur objek penelitian, yaitu TRR-1, TRR-2, dan TRR-3. Untuk mengetahui orientasi critically-stressed fracture, diperlukan integrasi data orientasi rekahan dan besaran tegasan yang bekerja saat ini dalam bentuk model geomekanika 1D, yang terdiri dari tekanan pori, tegasan vertikal (Sv), tegasan horizontal minimum (Shmin), dan tegasan horizontal maksimum (Shmaks). Orientasi rekahan didapatkan berdasarkan interpretasi log FMI dan didapatkan arah umum utara-selatan, timur laut-barat daya, dan utara barat laut – selatan tenggara. Untuk membangun model geomekanika 1D menggunakan data wireline log yang dihitung dengan persamaan empiris dan laporan internal pengeboran. Dari analisis yang dilakukan pada ketiga sumur, didapatkan rezim tegasan daerah ini berupa rezim sesar normal (Sv>Shmaks>Shmin). Hasil analisis menunjukkan sumur TRR-1 memiliki intensitas critically-stressed fracture sebesar 0,64 rekahan/meter dengan orientasi N350°E-N360°E (utara), Sumur TRR-2 memiliki intensitas 0,11 rekahan/meter dengan orientasi N30°E-N40°E (timur laut), dan sumur TRR-3 memiliki intensitas sebesar 0,61 rekahan/meter dengan orientasi N170°E-N180°E (selatan) serta kemiringan dominan menunjukkan nilai yang sama sebesar 70°-80° di ketiga sumur. Sumur TRR-1 dan TRR-3 memiliki tingkat produksi 924 BOPD dan 1.176 BOPD sedangkan sumur TRR-2 sebesar 188 BOPD, hal ini menunjukkan bahwa critically-stressed fracture mengontrol kehadiran hidrokarbon dan dapat mempengaruhi tingkat produksi.Kata Kunci : Formasi Jatibarang, Fractured reservoir, Critically-stressed fracture