Sari Bahagiarti Kusumayudha
Teknik Geologi UPN "Veteran" Yogyakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GEOLOGI & ANALISIS KESTABILAN LERENG PADA TAMBANG BATUGAMPING, DESA TEGALDOWO, KECAMATAN GUNEM, KABUPATEN REMBANG, JAWA TENGAH Mason Harry Roy Sinaga; Sari Bahagiarti Kusumayudha; Jatmika Setiawan
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v9i1.9573

Abstract

Lokasi penelitian secara administratif terletak pada Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah, dengan koordinat UTM - WGS84 - 49S dengan X: 556885 mE - 555885 mE dan Y: 9241800 mN- 9239800 mN. Dalam operasi penambangan terbuka masalah kestabilan lereng menjadisalah satu perhatian khusus, sehingga perlu mengetahui Faktor Keamanan dari lereng tersebut, guna untuk memastikan operasi penambangan berjalan dengan lancar. Penelitian menggunakan metode elemen hingga (FEM) dengan kriteria keruntuhan Generalized Hoek & Brown. Bentuk asal daerah penelitian dibagi menjadi dua, berdasarkan satuan bentuk lahan berupa Perbukitan Denudasional (D1), Dataran Antar Bukit (D2), dan Lahan PIT / Lahan Bukaan Tambang (A1). Stratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi dua satuan batuan antara lain, Satuan wackestone Paciran dan Satuan floatstone Paciran dengan kontak menjari. Struktur geologi daerah penelitian berupa kekar dengan tegasan berarah relatif utara - selatan dan sesar mendatar kanan naik dengan arah N 249. Berdasarkan hasil analisis kestabilan lereng pada lereng Blok J didapatkan nilai FK sebesar 1,23pada kondisi asli dan 1,13 pada kondisi jenuh, pada lereng Blok K didaptkan nilai FK sebesar 1,34 pada kondisi asli dan 1,3 pada kondisi jenuh, pada lereng Blok L didapatkan nilai FK sebesar 1,78 pada kondisi asli dan 1,72 pada kondisi jenuh, pada lereng Blok M didapatkan nilai FK sebesar 1,36 pada kondisi asli dan 1,34 pada kondisi jenuh. Pada lereng Blok J didapatkan nilai FK dalam kondisi kritis sehingga dibutuhkan suatu rekomendasi lereng untuk memperbesar nilai faktor keamanan dengan cara penurunan sudut lereng menjadi 70,5oE / 72o sehingga didapatkan nilai FK sebesar 1,32 pada kondisi asli dan 1,27 pada kondisi jenuh.Kata Kunci : geologi, kestabilan lereng, faktor keamanan, Rembang
GEOLOGI DAN ANALISIS KESTABILAN LERENG DESA NGAGLIK DAN SEKITARNYA, GEBANG, PURWOREJO, JAWA TENGAH Capoeira Capoeira; Eko Teguh Paripurno; Sari Bahagiarti Kusumayudha
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 8, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v8i1.9611

Abstract

Bencana alam merupakan peristiwa alam yang dapat terjadi setiap saat dimana saja dan kapan saja, yang menimbulkan bagi kehidupan masyarakat. Tanah longsor merupakan salah satu bencana yang menimbulkan banyakkerugian bagi masyarakat. Secara administrasi daerah telitian berada di daerah Desa Ngaglik, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Secara astronomis berada pada di zona UTM (Universal Transverse Mercator)49S dengan koordinat x: 385500-390500 (west-east) dan y:9155000-9160000 (south-north). Luas daerah telitian 25km2 dengan skala 1:12.500. Metode yang peneliti gunakan berupa studi pustaka, pemetaan geologi permukaan dan analisis hasil laboratorium pada conto batuan dan tanah menghasilkan Peta Geomorfologi, Peta Lintasan, Peta Geologi dan Peta Zonasi Rawan Bencana Longsor. Berdasarkan aspek-aspek geomorfologi didapatkan dua satuan bentuk asal dengan 3 satuan bentuklahan, yaitu bentuk asal struktural dengan bentuklahan perbukitan homoklin (S1) dan lembah homoklin (S2), serta bentuk asal fluvial dengan bentuklahan dataran alluvial (F1). Pola pengaliran yang berkembang di daerah telitian berupa pola aliran trellis. Stratigrafi daerah telitian dibagi menjadi tiga satuan batuan dan endapan alluvial. Urutan satuan batuan dari yang tertua hingga termuda adalah satuan breksi Halang hubungan stratigrafi menjari dengan satuan batupasirtufan Halang (Miosen akhir) dan satuan batupasirkarbonatan Halang (Pliosen awal). Struktur geologi yang berkembang pada daerah telitian berupa sesar mendatar kanan turun Kali Jali, Girimulyo, sesar mendatar kanan naik PrumbenTlogosono dan sesar mendatar kiri turun Tlogosono. Dari hasil pemetaan geoteknik didapatkan delapan lereng yang dianalisis, yaitu empat lereng tanah dan empat lereng batuan. Kriteria keruntuhan yang digunakan berupa Mohr-Coloumb dan Generalized Hoek and Brown dengan metode kesetimbangan batas menurut Morgensten-Price. Hasil analisis faktor keamanan menyatakan lima lereng dengan kelas stabil, 2 lereng dengan kelas labil dan 1 lereng dengan kelas kritis. Zona rawan bencana longsor dibuat menggunakan software ArcGis 10.4.1, didapatkan tiga kelas kerawanan longsor pada daerah telitian, yaitu kelas kerawanan longsor tinggi, sedang dan rendah. Analisis zona rawan bencana longsor menggunakan enam parameter bencana longsor, yaitu curah hujan, kemiringan lereng, satuan batuan, jarak struktur, tata guna lahan dan nilai FK.Kata-kata Kunci : halang, gerakan massa, longsor, FK
GEOLOGI DAN HIDROGEOKIMIA AIR TANAH DAERAH PANDANRETNO DAN SEKITARNYA, KECAMATAN DUKUN, KABUPATEN MAGELANG, JAWA TENGAH Fariz Dwi Prayogi; Sari Bahagiarti Kusumayudha; Eko Teguh Paripurno
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v5i2.9666

Abstract

Daerah penelitian terletak di Daerah Pandanretno dan sekitarnya, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis, daerah penelitian berada pada koordinat UTM 425000 mE - 432000 mE dan 9161000 mN – 9165000 mN. Daerah penelitian memiliki luas 28 km² dengan panjang 7 km dan lebar 4 km. Hasil penelitian ini yaitu mengetahui kondisi geologi pada daerah penelitian yang meliputi pola pengaliran, geomorfologi, stratigrafi, dan kondisi hidrogeologi yaitu hidrogeokimia air tanah serta kualitas kimia air tanah. Pola pengaliran yang terdapat pada daerah penelitian adalah pola pengaliran parallel. Berdasarkan aspek – aspek geomorfologi, pada daerah penelitian dibagi menjadi 2 satuan bentuklahan, diantaranya adalah Satuan Lereng Vulkanik Bawah (V1), Satuan Lembah Aliran Lahar (V2). Stratigrafi daerah telitian dibagi menjadi 4 satuan dari tua ke muda yaitu Satuan aliran piroklastik Merapi, Satuan jatuhan piroklastik Merapi, dan Satuan lahar Merapi 1, dimana ketiga satuan tersebut termasuk ke dalam aktivitas Merapi Baru serta Satuan lahar Merapi 2 yang termasuk ke dalam aktivitas Merapi Muda. Berdasarkan analisis hidrogeokimia air tanah pada daerah penelitian, fasies air tanah pada daerah penelitian yaitu Kalsium-Magnesium-Bikarbonat (Ca - HCO3-) (Back,1966). Pada kation didominasi oleh ion Ca 2+ 2+ -Mg 2+ diinterpretasikan berasal dari batuan vulkanik yaitu andesit piroksen, yang kaya akan unsur plagioklas dan piroksen.Sedangkan ion HCO3- diinterpretasikan berasal dari unsur CO2 di udara bebas yang berikatan dengan unsur H dalam tanah yang kemudian larut dalam air. Kualitas kimia air tanah pada daerah penelitian tergolong sangat baik atau layak dikonsumsi berdasarkan Standar Kualitas Air Minum Nomor 492 / Menkes / Per / IV / 2010. Hasil analisis lainnya menunjukan bahwa kualitas air tanah untuk lahan pertanian adalah baik, hal ini dibuktikan dengan klasifikasi Wilcox, air tanah daerah penelitian termasuk kedalam kelas C1S1 dan kelas C1S2, yang tergolong dalam salinitas dan gangguan sodium rendah.Kata-kata kunci : Gunung Merapi, hidrogeokimia, kualitas kimia air tanah, pertanian