Penelitian ini bertujuan guna melakukan identifikasi strategi yang diimplementasikan oleh guru dalam mengintegrasikan keterampilan 4C yang meliputi pemikiran kreatif, pemikiran kritis dan pemecahan masalah, komunikasi, serta kolaborasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Kabupaten Barru, serta faktor-faktor yang memberi dukungan serta hambatan proses terkait. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini yakni kualitatif deskriptif dengan teknik observasi dan wawancara kepada lima guru Bahasa Indonesia di berbagai SMP di Kabupaten Barru, yang dilaksanakan pada tahun ajaran 2023/2024. Lima guru dijadikan informan dari tiap-tiap sekolah. Penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan 4C (Pemikiran Kritis, Kolaborasi, Komunikasi, dan Kreativitas) telah berhasil diimplementasikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Kabupaten Barru. Guru mengembangkan modul pembelajaran yang mendukung penguatan keterampilan tersebut, dengan pendekatan seperti Problem-Based Learning (PBL) dan discovery learning untuk meningkatkan pemecahan masalah dan kerja sama siswa. Evaluasi dilakukan melalui Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan observasi, yang menunjukkan bahwa integrasi keterampilan 4C berkontribusi terhadap peningkatan kompetensi akademik dan sosial siswa. Dukungan dari sekolah dan orang tua turut membantu keberhasilan implementasi, meskipun masih terdapat tantangan seperti kurangnya partisipasi beberapa siswa. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa keterampilan 4C sangat penting dalam mempersiapkan siswa menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Kesimpulannya keterampilan 4C telah berhasil diterapkan oleh para guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Kemudian faktor yang mendukung keberhasilan penerapan keterampilan 4C meliputi ketersediaan fasilitas yang memadai, seperti proyektor, pengeras suara, perpustakaan, dan akses internet yang stabil. Untuk tantangan, seperti perubahan suasana hati dan tingkat keaktifan siswa yang fluktuatif, kurangnya partisipasi aktif dari beberapa siswa dalam diskusi kelompok, serta kesulitan dalam memahami materi, yang dapat menghambat pengembangan keterampilan 4C.