Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Makna simbolik mantra dalam tradisi Mappalili Masyarakat Bugis Kabupaten Barru (Kajian Semiotika Riffaterra) Nurlatifah Khairiyah; Nensiliati Nensiliati; Faisal Faisal
SOCIETIES: Journal of Social Sciences and Humanities Vol 1, No 2 (2021): SOCIETIES: Journal of Social Sciences and Humanities
Publisher : SOCIETIES: Journal of Social Sciences and Humanities

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.752 KB) | DOI: 10.26858/societies.v1i2.21624

Abstract

Makna Simbolik Mantra dalam tradisi mappalili Masyarakat Bugis Kabupaten Barru (Kajian seomatika Riffaterre). Penelitian ini merupakan penelitian terhadap teks yang digunakan dalam tradisi mappalili berdasarkan pembacaan heuristik dan pembacaan hermeneutik sebagai pisau bedah untuk mengetahui makna secara konvensi bahasa dan sastra. Mantra mappalili masyarakat Bugis Barru memiliki struktur bahasa yang tidak baku secara linguistik dan memiliki makna yang “disembunyikan” pada metafora-metafora yang bercorak Islam. Konteks pembacaan Heuristik dan Hermeneutik, maka didapati secara struktural ayat-ayat yang digunakan dalam mantra ini terdiri dari kata-kata basmallah, kemudian dilanjutkan ke shalawat Nabi, kemudian ayat Al-Fatihah yang diambil dari Al-Qur’an, dan diteruskan ke bahagian mantra, kemudian ditutup dengan syahadatain dan doa sapu jagat. Ini mencermikan pengolahan ajaran Islam dalam konteks adat budaya Bugis Barru.Kata Kunci: Makna Simbolik, mappalili, Semiotika Rifaterre, Heuristik, dan Hermeneutik.
Bahasa Anak Usia Tiga Tahun di TK Raodah Nurlatifah Khairiyah; Juanda Juanda
Jurnal PG-PAUD Vol 9, No 2 (2023): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : FKIP UNILA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Language of Three-Year-Old Children in Kindergarten Raodah. Language acquisition in early childhood is a golden period that greatly determines the development of child psychology. Many parents do not know about the language acquisition barriers that may occur in their children so that language acquisition barriers are not handled early on. Therefore, research on language acquisition in children aged 3 years is very interesting to do. This study aims to determine children's language acquisition at the level of phonology, syntax, and sematics including respondents who are able to speak well, there is no difference in speech. This research uses descriptive method with qualitative analysis techniques. Data collection was carried out in three ways, namely observation, interview, and documentation techniques. The researcher observed the subject's language about language acquisition at three levels, namely the level of phonology, syntax and semantics. To support the data, the researcher conducted interviews with the research subjects and to further clarify the data, the researcher conducted documentation techniques on the subject.  The results of this study indicate that respondents can speak quite well, and there are no significant deviations in the resulting speech. Language acquisition experienced by children aged 3 years is at the stage of sentence development. The subject already knows the pattern of speech and already knows when it is his turn to speak. Respondents have learned adult written language, their language is improving and their phonological development is successful. However, respondents still have difficulty pronouncing various consonants. This research can be used as a source of knowledge and information about children's language acquisition to avoid an attitude of not wanting to know which will result in the loss of children's language acquisition process.Keywords: language acquisition, phonology, semantics, syntax
Pembelajaran Keterampilan 4C Abad Ke-21 pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Kabupaten Barru Nurlatifah Khairiyah; Salam Salam; Sultan Sultan
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i1.5354

Abstract

Penelitian ini bertujuan guna melakukan identifikasi strategi yang diimplementasikan oleh guru dalam mengintegrasikan keterampilan 4C yang meliputi pemikiran kreatif, pemikiran kritis dan pemecahan masalah, komunikasi, serta kolaborasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Kabupaten Barru, serta faktor-faktor yang memberi dukungan serta hambatan proses terkait. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini yakni kualitatif deskriptif dengan teknik observasi dan wawancara kepada lima guru Bahasa Indonesia di berbagai SMP di Kabupaten Barru, yang dilaksanakan pada tahun ajaran 2023/2024. Lima guru dijadikan informan dari tiap-tiap sekolah. Penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan 4C (Pemikiran Kritis, Kolaborasi, Komunikasi, dan Kreativitas) telah berhasil diimplementasikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Kabupaten Barru. Guru mengembangkan modul pembelajaran yang mendukung penguatan keterampilan tersebut, dengan pendekatan seperti Problem-Based Learning (PBL) dan discovery learning untuk meningkatkan pemecahan masalah dan kerja sama siswa. Evaluasi dilakukan melalui Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan observasi, yang menunjukkan bahwa integrasi keterampilan 4C berkontribusi terhadap peningkatan kompetensi akademik dan sosial siswa. Dukungan dari sekolah dan orang tua turut membantu keberhasilan implementasi, meskipun masih terdapat tantangan seperti kurangnya partisipasi beberapa siswa. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa keterampilan 4C sangat penting dalam mempersiapkan siswa menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Kesimpulannya keterampilan 4C telah berhasil diterapkan oleh para guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Kemudian faktor yang mendukung keberhasilan penerapan keterampilan 4C meliputi ketersediaan fasilitas yang memadai, seperti proyektor, pengeras suara, perpustakaan, dan akses internet yang stabil. Untuk tantangan, seperti perubahan suasana hati dan tingkat keaktifan siswa yang fluktuatif, kurangnya partisipasi aktif dari beberapa siswa dalam diskusi kelompok, serta kesulitan dalam memahami materi, yang dapat menghambat pengembangan keterampilan 4C.