Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBUATAN PROGRAM AIRFUL 1.0 UNTUK MENENTUKAN KEBUTUHAN GEOMETRI RUNWAY, TAXIWAY, APRON DAN TERMINAL PENUMPANG Hidayah, Alidina Nurul; Adiningrum, Cita
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.366 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i2.1528

Abstract

Bandar udara merupakan salah satu prasarana transportasi yang mempunyai peran yang sangat penting saat ini. Perkembangan angkutan udara yang pesat harus diimbangi dengan pengembangan bandar udara sehingga tujuan dari transportasi dapat terpenuhi. Dalam perencanaan, perancangan maupun pengembangan fasilitas bandar udara baik itu sisi udara (runway, taxiway, dan apron) maupun sisi darat (terminal penumpang) diperlukan banyak tabel dan rumus yang harus digunakan sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan dalam proses analisis secara manual. Pemrograman komputer dalam pembuatan software prediksi kebutuhan runway, taxiway, apron dan terminal penumpang dapat dijadikan solusi agar proses analisis dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan teliti. Analisis pada fasilitas sisi udara (runway, taxiway dan apron) didasarkan pada pedoman ICAO (1999) sedangkan pada fasilitas sisi darat (terminal penumpang) didasarkan pada perpaduan beberapa pedoman seperti SKEP/347/XII/99, JICA(1992) dan IATA (1989). Software pemrograman yang digunakan dalam penelitian ini adalah Visual Basic 2010 berbasis Windows. Data yang digunakan untuk uji validitas merupakan data sekunder yang diambil dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pada fasilitas sisi darat dan udara, data sekunder diambil dari tugas akhir yang telah dilakukan sebelumnya oleh Zulaekhah (2010) dan Setyana (2010) dengan studi kasus pada Bandara Ngurah Rai, Bali. Hasil uji validitas dari perbandingan antara analisis secara manual dan dengan menggunakan program AirFuLs 10 pada fasilitas bandar udara seperti runway, taxiway, apron dan terminal penumpang sebesar 0,000%. Hal ini membuktikan bahwa program AirFuLs 1.0 yang telah dibuat dapat dikatakan valid untuk digunakan.
Analisis Perhitungan Evapotranspirasi Aktual Terhadap Perkiraan Debit Kontinyu dengan Metode Mock Adiningrum, Cita
Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.369 KB) | DOI: 10.24002/jts.v13i2.649

Abstract

Dalam Model Mock, evapotranspirasi merupakan komponen penting karena proses hilangnya air akibat evapotranspirasi dapat mengurangi simpanan air dalam badan-badan air, tanah, dan tanaman yang memberikan proporsi yang besar untuk terjadinya debit. Evapotranspirasi aktual menunjukkan nilai evapotranspirasi yang sesungguhnya dengan kondisi air yang terbatas. Beberapa persamaan dikembangkan untuk menghitung besarnya evapotranspirasi aktual, dua di antaranya adalah persamaan dalam makalah Dr. F.J. Mock tahun 1973 (AET) dan persamaan dalam pedoman FAO No. 56 tahun 1990 (ETc). Dalam studi ini, Model Mock dibagi menjadi dua berdasarkan persamaan evapotranspirasi aktual yang digunakan: Mock I adalah Model Mock dengan Persamaan I (AET), sedangkan Mock II adalah Model Mock dengan Persamaan II (ETc). Selanjutnya akan dibandingkan unjuk kerja kedua Model Mock menggunakan data debit terukur. Penelitian dilakukan pada tiga DAS yang meliputi DAS Bedog, DAS Code, dan DAS Winongo. Pengujian ketelitian model menggunakan parameter koefisien korelasi (R), selisih volume (VE), dan koefisien efisiensi (CE). Dari hasil analisis untuk DAS Bedog menunjukkan bahwa Mock II lebih baik dengan R > 0,81, VE = -14,273%, dan CE > 0,66. Sedangkan untuk DAS Code, kedua model memiliki unjuk kerja yang baik dengan R > 0,80, VE < 2,8%, dan CE > 0,65. Untuk DAS Winongo, diperoleh bahwa Mock II lebih baik dengan R > 0,78, VE ≤ 5%, dan CE > 0,60. Secara umum dapat disimpulkan bahwa Mock II lebih baik dari Mock I dan evapotranspirasi aktual Persamaan II (ETc) lebih baik dalam memperkirakan besarnya kehilangan air.