Anwar Kholis
Universitas Negeri Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Tradisi Meras Gandrung Banyuwangi (Kajian Folklor) Yohan Susilo; Anwar Kholis
JOB (Jurnal Online Baradha) Vol 17 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.665 KB) | DOI: 10.26740/job.v17n1.p349-367

Abstract

Tradhisi Upacara Meras Gandrung adalah salah satu tradisi di masyarakat Banyuwangi. Upacara meras gandrung merupakan acara wisuda gandrung. Gandung baru akan didoakan kemudian digurah atau dipupuh, terakhir acara gandrung akan dipentaskan semalam suntuk. Penelitian ini akan membahas bagaimana asa-usul, tata cara, makna dan simbol yang terdapat dalam perangkat upacara, manfaat, dan perubahan yang terjadi dalam tradisi meras gandrung Banyuwangi. Penelitian tradisi meras gandrung menggunakan Teori Folklor. Berdasar jenisnya tradisi ini digolongkan sebagai Folklor setengah lisan.. Sumber data dalam panelitian ini yaitu jurnal ilmiah dan pelaku tradisi meras gandrung yakni Gandrung temuk dan Gandrung Supinah sebagai narasumber. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu keterangan dari jurnal ilmiah dan hasil wawancara dengan narasumber. Hasil penelitian tradisi tersebut akan dijelaskan menggunakan metode deskriptif kualitatif Upacara Meras Gandrung merupakan tradisi masyarakat Banyuwangi yang sudah ada sejak jaman dahulu. Asal mula tradisi ini muncul bersamaan dengan adanya gandrung di Banyuwangi. Tata cara pelaksanaan tradisi ini dimulai dengan mencari hari pelaksanaan dan menyiapkan semua perangkat upacara. Setelah itu gandrung akan dipupuh atau digurah. Pada akhir acara Gandrung akan dipentaskan semalam suntuk. Perangkat yang digunakan dalam upacara yaitu peras dua buah dengan rincian sepasang pisang raja, kelapa, beras, gula jawa, telur, lan cok bakal. Perangkat selanjutya yaitu pupuh, rokok, kopi, lincak, menyan, kain putih, wanci kinangan, gentong siraman, jenang merah, lan sega golong. Tradisi upacara meras gandrung mempunyai manfaat yaitu untuk mendoakan gandrung yang diwisuda, proyeksi masyarakat, sarana untuk melestarikan kebudayan, sarana pendidikan, dan sarana untuk mengatur masyarakat. Perubahan juga terjadi didalam tradisi ini, Upacara meras gandrung dijaman dahulu masih menggunakan perangkat lengkap. Dijaman sekarang upacara meras gandrung lebih berkembang dan disesuaikan dengan kebutuhan. Kata Kunci: Folklor, Tradisi, Meras Gandrung Banyuwangi.