This Author published in this journals
All Journal Sewagati
Suhariyanto
Departemen Teknik Mesin Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS, Keputih, Sukolilo, Suurabaya 60111

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemanfataan Teknologi Tepat Guna Mesin Balistik Pencacah Sampah untuk Sistem Pengolahan Sampah Organik pada TPS Bangsal sebagai Salah Satu Sumber Keuangan BumDes Desa Bangsal, Mojokerto Liza Rusdiyana; Suhariyanto; Bambang Sampurno; Budi Luwar Sanyoto; Mashuri; M. Lukman Hakim
Sewagati Vol 7 No 1 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3653.968 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v7i1.190

Abstract

Penduduk berkontribusi terhadap besarnya timbulan 17.498.160 kg/hari sampah dengan asumsi komposisi sampah organik 60% dan sampah plastik 14%. Hal ini juga terjadi pada masyarakat desa Bangsal Mojokerto. Masyarakat belum mengolah sampah dengan benar, sehingga BUMDes Bangsal berinisiatif mengelola sampah warga. BUMDes Bangsal juga menerima sampah dari desa tetangga yaitu desa Puloniti, Sumberwono, Sidomulyo dan Pacing. Pada kenyataannya, yang paling banyak menumpuk dan tak terolah adalah sampah organik, dimana sebenarnya dapat dimanfaatkan salah satunya untuk menghasilkan pupuk organik/ kompos yang berguna untuk perkembangbiakan dan kesuburan tanaman. Dari hasil tinjauan, pembuatan kompos masih banyak dilakukan secara manual terutama proses pencacahan sampah organik. Pencacahan adalah salah satu proses yang penting, sampah yang dicacah menjadi lebih kecil (0,55–25mm) bentuknya sehingga mempermudah decomposing sehingga mikrobakteri pengurai bekerja secara maksimal. Hasil abdimas dengan pemberian Mesin Balistik ini, sampah organik yang ada di TPS Bangsal berhasil dikelola menjadi kompos hingga 70%. Hasil olahannya dikembalikan ke penduduk desa untuk pertanian masyarakat setempat dimana salah satunya kompos ini diberikan kepada ibu-ibu PKK yang menggerakkan pertanian skala rumah tangga, sehingga pertanian mereka mampu menjadi penopang kebutuhan pangan untuk keluarga. Adapun BUMDes selaku pengelola TPS berharap bisa menjadikan hasil olahan kompos ini dikemudian hari dapat menjadi salah satu pemasukan BUMDes.