Cemaran logam berat seperti Cu dan Hg di Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) dikhawatirkan memberikan dampak terhadap kualitas perairan. Mangrove yang tumbuh di Pamurbaya dapat digunakan sebagai indikator cemaran logam berat. Kemampuan mangrove dalam mengakumulasi logam berat ditunjukkan melalui nilai bioakumulasi (BAF), biokonsentrasi (BCF), dan translokasi faktor (TF). Salah satu mangrove yang terdapat di Pamurbaya adalah R.mucronata. Mangrove inimemiliki akar penyangga, selain fungsinya untuk membantu tegaknya pohon, akar jenis ini juga dapat menahan dan memantapkan sedimen tanah, sehingga mencegahtersebarnya bahan pencemar ke area yang lebih luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bioakumulasi cemaran logam berat Cu dan Hg pada mangrove R. mucronata, air, dan sedimen di Pantai Timur Surabaya. Sampel penelitian diambil pada tiga lokasi melalui purposive sampling. Analisis logam berat Cu dan Hg menggunakan metode Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) dan parameter fisika-kimia oseanografi diukur secara in situ dengan pengulangan sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan kadar logam berat Cu pada air lebih tinggi dibandingkan sedimen berturut-turut Stasiun 1>Stasiun 2>Stasiun 3. Hasil cemaran logam Hg pada mangrove R. mucronata, air dan sedimen menunjukkan nilai di bawah baku mutu dengan kisaran 0,0004< Hg<0,0006 ppm. Berdasarkan perhitungan nilai bioconcentration factor (BCF) dan translocation factor (TF), diketahui bahwa kemampuan mangrove R.mucronata sebagai tumbuhan excluder dan fitoekstraksi sehingga mampu mengurangi polutan logam berat dari lingkungan melalui proses penyerapan melalui akar dan translokasi menuju daun.