Mewabahnya pandemi COVID-19 menjadi kendala utama yang perlu ditanggulangi untuk dapat bertahan hidup, hampir semua negara di dunia kesulitasn mengatasi situasi tersebut. Tantangan baru pada masa ini adalah bekerja dengan generasi senior dalam mengadopsi teknologi baru, oleh karena itu para pemimpin digital harus melek teknologi dan membawa tenaga kerja bersama mereka. Dalam penelitian kepemimpinan baik di perusahaan manufaktur maupun jasa hanya mengangkat fenomena pasca krisis yang terjadi pada tahun 2008, sedangkan pembahasan kepemimpinan pada era bekerja secara virtual saat krisis masih belum memiliki hasil penelitian yang memiliki validitas tinggi. Kesenjangan pertama yang ditemukan dalam penelitian ini membahas penggunaan gaya kepemimpinan dalam tim virtual, penelitian sebelumnya telah memperdebatkan masalah kepemimpinan transformasional dan transaksional, hasilnya menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional lebih mengarahkan karyawan untuk mencapai tujuan daripada kepemimpinan transaksional yang berpengaruh negatif pada tim maya. Kedua, masih ada beberapa pertanyaan yang menarik untuk dijawab dalam penelitian sebelumnya, antara lain: Bagaimana gaya kepemimpinan memfasilitasi proses afektif dan motivasi individu dan kolaborasi tim secara virtual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gaya kepemimpinan yang efektif bagi pemimpin digital dalam membina kekompakan tim dengan teori IPO, metode pengumpulan data kuantitatif diambil dengan teknik purposive untuk mendapatkan sampel yang sesuai. Subjek penelitian meliputi karyawan dengan posisi manajemen (staf) yang lebih rendah yang bekerja di lingkungan kerja virtual. Sampel dalam penelitian ini 100 karyawan kemudian akan diuji menggunakan SMART PLS untuk analisis data. Penelitian ini menyimpulkan bahwa model kepemimpinan transformasional dapat mempengaruhi motivasi kerja, serta motivasi kerja memiliki pengaruh terhadap kekompakan karyawan The outbreak of the COVID-19 pandemic has become the main hinderance that needs to be tackle for survival, almost all countries in the world are overwhelmed to overcome the situation. the new challenge is working with the senior generation in adopting new technology, therefore digital leaders must be tech savvy and bring the workforce with them. in leadership research both in manufacturing and services only raised the phenomenon after the crisis that occurred in 2008, while the discussion of leadership who worked virtually during the crisis still did not have research results that have high validity. The first gap found in this study discusses the use of leadership styles in virtual teams, previous research have debated issue of transformational and transactional leadership, the results show that transformational leadership is more directing employees to achieve goals than transactional leadership which has a negative effect on virtual teams. Second, there are still some interesting questions to be answered in previous research, including: How leadership styles facilitate individual affective and motivational processes and virtual team collaboration .This study aims to analyze effective leadership styles for digital leaders in fostering team cohesiveness with the IPO theory quantitative data collection methods were taken with purposive techniques to obtain appropriate samples. Research subjects include employees with lower management (staff) positions who work in a virtual work environment. The pilot study in this study collected 100 samples will then be tested using SMART PLS for data analysis.This study concludes that transformational leadership models can affect work motivation, and work motivation has an influence on employee cohesiveness