Hadiyanto A. Rachim, Hadiyanto A.
Unknown Affiliation

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN PENDIDIKAN INKLUSIF UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Nuraeni, Siti Hajah; Rachim, Hadiyanto A.; Gutama, Arie Surya
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2016): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.951 KB)

Abstract

Pendidikan inklusif yang kini berjalan belum terealisasi secara maksimal. Masyarakat pun belum memahami mengenai paradigma pendidikan inklusif sehingga tidak dapat berpartisipasi didalamnya. Partisipasi masyarakat merupakan komponen yang sangat penting bagi keberhasilan pendidikan inklusif. Karena dalam sekolah inklusif ini dibutuhkan kerjasama antara masyarakat dengan pengajar di kelas untuk menciptakan dan menjaga komunitas kelas yang hangat, menerima keanekaragaman, dan menghargai perbedaan.Peran serta masyarakat yang berupa kerjasama kemitraan antara sekolah dengan pemerintah, orang tua, dan kelompok masyarakat serta organisasi kemasyarakatan lainnya dilindungi oleh undang-undang atau peraturan-peraturan pemerintah yang mendasari kerjasama kemitraan. Peran serta masyarakat sangat penting diwujudkan dalam implementasi pendidikan kebutuhan khusus, karena masyarakat memiliki berbagai sumberdaya yang dibutuhkan sekolah dan sekaligus masyarakat juga sebagai pemilik sekolah di samping pemerintah.Saat partisipasi masyarakat dapat dilakukan secara maksimal dalam mendukung pendidikan inklusif maka tujuan dari pendidikan untuk kesejahteraan akan tercapai. Community Worker membantu menyediakan sumber, kesempatan, pengetahuan, dan keterampilan untuk meningkatkan kapasitas warga masyarakat untuk berpartisipasi di dalam dan mempengaruhi kehidupan masyarakatnya.
PENANGGULANGAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS OLEH PANTI SOSIAL BINA KARYA “PANGUDI LUHUR” BEKASI Zefianningsih, Betha Dwidinanti; Wibhawa, Budhi; Rachim, Hadiyanto A.
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2016): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.515 KB)

Abstract

Permasalahan gelandangan dan pengemis masih menjadi beban pembangunan nasional dewasa ini. Maka dari itu, peran pemerintah dan masyarakat untuk menanggulangi permasalahan ini tentunya harus dilakukan secara bersama-sama sehingga mampu mengurangi kesenjangan sosial yang ada. Gelandangan dan pengemis merupakan kantong kemiskinan yang hidup diperkotaan. Hal ini disebabkan karena faktor ekonomi dan kebutuhan hidup yang semakin mendesak. Penertiban gelandangan dan pengemis (gepeng) memerlukan waktu yang cukup lama dalam penanganannya. Hal ini dikarenakan terkadang pada waktu tertentu populasi pengemis meningkat seperti yang terjadi dihari libur, hari raya keagamaan, maupun dipusat-pusat rekreasi dan perbelanjaan. Tentunya secara grafik digambarkan jumlah populasi pengemis mengalami kenaikan dan penurunan.Penyebab kesenjangan yang besar adalah faktor ekonomi yang tidak merata sehingga jurang sosial antara si kaya dan si miskin tinggi terutama dikota-kota besar. Oleh karena itu, pemecahan masalahnya harus mencakup dua aspek yaitu: (i) kondisi di daerah asal; (ii) kondisi daerah tujuan. Prinsipnya adalah upaya pencegahan dilakukan di daerah asal sehingga mereka tidak terdorong untuk meninggalkan desanya dan mencari penghasilan di kota dengan cara membuka pekerjaan di desa. Sedangkan di sisi lain, prinsipnya adalah penanggulangan yaitu di tempat tujuan “harus” ditanggulangi atau ditangani sehingga mereka tidak lagi tertarik untuk menjadi Gepeng di kota, karena tidak akan memperoleh penghasilan lagi.
COMMUNITY BASED DISASTER MANAGEMENT Herianto, Ridwan; Nulhaqim, Soni Akhmad; Rachim, Hadiyanto A.
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 3 (2015): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.691 KB)

Abstract

Urgensi dari manajemen bencana adalah pentingnya perubahan paradigma penanggulangan bencana yang bergeser dari tanggap darurat kepada pendekatan mitigasi dan preparadness. Hal yang paling mendesak adalah menumbuhkan kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk melindungi diri sendiri dari ancaman dan resiko bencana. Penciptaan community-based disaster dengan kata lain membangun ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana baik pada sebelum, saat terjadi bencana, maupun pasca bencana. Dalam praktiknya dibutuhkan peran dari pekerja sosial. Peran pekerja sosial sangat dibutuhkan dalam pemberfungsian masyarakat melalui community-based disaster. Hal tersebut dapat berupa dalam pendampingan dan perancanangan community-based disaster bersama masyarakat maupun menghubungkan masyarakat sebagai basis dengan stakeholders. Dapat melalui kegiatan formal maupun informal dalam bentuk sosialisasi maupun edukasi dan simulasi. Penerapan community-based disaster tentunya memiliki kelemahan dan kunci keberhasilan tergantung pada proses dan aktualisasinya.
PERAN PEKERJA SOSIAL DI PERINDUSTRIAN INDONESIA Ahmadi, Aries Y.; Rachim, Hadiyanto A.; Zaenuddin, Moch.
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 3 (2015): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.493 KB)

Abstract

Pekerjaan sosial industri adalah lapangan praktik pekerja sosial yang secara khusus menangani kebutuhan-kebutuhan kemanusiaan dan sosial di dunia kerja melalui berbagai intervensi dan penerapan metode pertolongan yang bertujuan untuk memelihara keseimbangan antara individu dan lingkungan kerja dalam konteks ini. Konsep pekerjaan sosial industri bukan hanya berbicara tentang konsep tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) maupun masyarakat (community development) saja. Pekerjaan sosial industri mencangkup pelayanan sosial yang bersifat internal dan eksternal, pekerjaan sosial industri melibatkan program-program bantuan bagi pegawai, seperti pelayanan konseling terapi kelompok, dan pengembangan sumber daya manusia. Secara eksternal, pekerjaan sosial industri, berwujud dalam berbagai bentuk program CSR termasuk di dalamnya strategi dan program pengembangan masyarakat serta kebijakannya, dan advokasi sosial. Kehadiran pekerja sosial di perindustrian diharapkan akan memerikan berbagai manfaat terutama manfaat secara finansial maupun secara sosial. Di Indonesia, istilah pekerjaan sosial dalam perindustrian masih belum banyak dikenal , belum banyak perusahaan yang mengunakan jasa pekerja sosial di dalamnya. Sementara itu di era globalisasi ini, bayak perusahaan-perusahaan di beberapa negara maju yang sudah sejak lama mengunakan konsep pekerjaan sosial di dalam perusahaannya, sehingga bisa meningkatkan kualitas perusahaan tersebut dan juga bisa bermanfaat bagi masyarakat.
PROMOSI KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) BIDANG KESEHATAN IBU DAN ANAK P, Gina Indah; Rachim, Hadiyanto A.; Irfan, Maulana
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 3 (2015): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.966 KB)

Abstract

Artikel ini yang berjudul Promosi Kesehatan Ibu dan Anak Melalui Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Kesehatan Ibu dan Anak, memiliki tujuan untuk memberikan gambaran mengenai kondisi kesehatan masyarakat di Indonesia, yang masih tergolong rendah akibat masih tingginya Angka Kematian Ibu dan Anak, yang disebabkan oleh faktor pendidikan masyarakat yang rendah di bidang kesehatan, faktor lingkungan yang tidak memadai, faktor pemanfaatan layanan kesehatan, dan status gizi masyarakat yang rendah. Selain itu, artikel ini pun memberikan penjelasan mengenai pentingnya pelaksanaan CSR di bidang kesehatan ibu dan anak, dan juga menjelaskan mengenai upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak yang hendaknya dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan CSR di bidang kesehatan ibu dan anak. Kesehatan ibu dan anak merupakan tolok ukur yang sangat penting bagi terciptanya generasi penerus bangsa yang berkualitas. Oleh sebab itu, konsep-konsep berkaitan dengan upaya promosi kesehatan ibu dan anak akan ditelaah lebih jauh dalam artikel ini.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PROGRAM KEMITRAAN PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA (Tbk) Ismail, Fitri; Rachim, Hadiyanto A.
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2016): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.952 KB)

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar ke-empat di dunia. Berdasarkan data hasil sensus oleh Badan Pusat statistik(BPS) tahun 2010 menunjukkan total penduduk Indonesia adalah sebesar 237.641.326 juta pada tahun 2010 dan jika dibandingkan dengan data statistiK sebelumnya pada tahun 2000 sebesar 206.264.295 juta. Saat ini banyak bermunculan ide-ide pembangunan bahwa pemerintah seharusnya dapat menggunakan pendekatan bottom up dalam membuat program artinya program yang dibuat oleh pemerintah berbasiskan kebutuhan masyarakatnya, karena pada dasarnya masyarakat lebih tahu apa yang mereka butuhkan, masyarakat pun lebih tau tentang masalah dan solusi terhadap permasalahan mereka hanya saja masyarakat tidak memiliki daya untuk melakukan solusi tersebut akibat adanya ketidakberdayaan masyarakat baik berupa pengetahuan, minimnya kesempatan dan akses memperoleh informasi dalam mewujudkan aspirasi mereka. Sehingga, pemerintah pun mewajibkan perusahaan BUMN atau pun swasta untuk mewujudkan 3 pilar pembangunan Indonesia (triple tracks) dan merupakan janji politik kepada masyarakat, yaitu: (1) pengurangan jumlah pengangguran (pro-job) (2) pengurangan jumlah penduduk miskin (propoor) dan (3) peningkatan pertumbuhan ekonomi (pro-growth). Menanggapi kewajiban tersebut, Kementrian BUMN membentuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang diatur dalam Peraturan Mentri BUMN No. PER -08/MBU/2013 tentang Program Kemitraan BUMN dengan usaha kecil dan Program Bina Lingkungan. Tujuan utama dari program kemitraan adalah menciptakan keberdayaan masyarakat untuk berkuasa dan memiliki daya dalam mengembangkan komunitas mereka dan mereka berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI PELESTARIAN HUTAN MANGROVE OLEH KELOMPOK TANI PATRA KRIDA WANA LESTARI DIKECAMATAN KAMPUNG LAUT KABUPATEN CILACAP Soleh, Islinawati; Rachim, Hadiyanto A.; Humaedi, Sahadi
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2016): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.354 KB)

Abstract

Abstrak Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem yang berada pada muara sungai. Hutan mangrove biasa tumbuh pada daerah endapan lumpur yang berhubungan langsung dengan pasang surut air laut. Tumbuhan yang berupa pohon dan semak ini dapat tumbuh pada daerah air payau ataupun air laut. Hutan mangrove memiliki banyak sekali manfaat bagi kehidupan. Manfaat yang diberikan bukan hanya dibidang lingkungan, tetapi juga pada bidang sosial ekonomi. Beberapa manfaat dari hutan mangrove seperti melindungi pantai dari erosi dan abrasi, mencegah intrusi air laut, sebagai tempat tinggal hewan air, potensi edukasi dan tempat wisata, dan mitigasi perubahan iklim melalui penyerapan CO2 dari udara. Kampung Laut merupakan salah satu wilayah yang hampir seluruh wilayahnya dikelilingi oleh hutan mangrove. Namun seiring berjalannya waktu luas wilayah hutan mangrove semakin menyempit. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pembangunan rumah, penjarahan. Pencemaran lingkungan dan lain-lain. Kepunahan hutan mangrove memberikan dampak yang sangat nyata bagi masyarakat Kampung Laut. Dari permasalahan tersebut dibuatlah suatu upaya pencegahan yaitu dengan melakukan suatu proses pelestarian hutan mangrove yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Hal ini dilakukan dengan proses pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh Kelompok Tani Patra Krida Wana Lestari. Dengan kegiatan positif ini diharapakan agar ekosistem hutan mangrove dapat tetap lestari dan memberikan banyak dampak positif bagi kehidupan .
KEBERFUNGSIAN SOSIAL BURUH PEREMPUAN PADA SEKTOR INDUSTRI DALAM KELUARGA Pratiwi, Dessy Fitri; Rachim, Hadiyanto A.; Darwis, Rudi Saprudin
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2015): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.714 KB)

Abstract

Partisipasi buruh perempuan dalam sektor industri telah menggeser komitmen sebagai ibu rumah tangga. Keterlibatan buruh perempuan di sektor industri tidak sedikitnya karena masalah ekonomi. Dalam hal ini buruh perempuan dihadapkan dengan dua tuntutan peran, yaitu sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pencari nafkah yang menuntut kewajiban dan tanggung jawab dilakukan secara bersamaan. Adapun dilematis peran ganda yang buruh perempuan rasakan adalah perasaan bersalah kerap muncul manakala buruh perempuan dihadapkan pada situasi yang mengharuskan keberadaannya di tengah keluarga. Jam kerja yang panjang dan tidak teratur membuat buruh perempuan sulit mengatur tugas sebagai ibu rumah tangga. Karena sebagian besar waktu buruh perempuan adalah di tempat kerja untuk mengejar target produksi. Dilematis yang dirasakan buruh perempuan akan menimbulkan konflik-konflik yang cukup pelik dalam diri buruh perempuan maupun dalam keluarga. Tak jarang buruh perempuan mengalami emosi tidak stabil, stress, mudah marah, sering kelelahan dan gangguan kesehatan. Selain itu, tak jarang menimbulkan perselisihan dengan anggota keluarga, hilangnya komunikasi, serta disfungsionalitas dalam keluarga. Akibatnya keberfungsian sosial buruh perempuan dalam keluarga tidak dapat dilakukan secara efektif, sehingga akan menimbulkan permasalahan yang dapat mengurangi kualitas hidup buruh perempuan. Dalam hal ini pekerja sosial berperan untuk membantu buruh perempuan untuk dapat meningkatkan kemampuan buruh perempuan dalam menjalankan perannya, pemenuhan kebutuhan dasarnya, memperbaiki relasi buruh perempuan dengan anggota keluarganya, serta mampu mengatasi masalahnya dalam keluarga dengan cara memperbaiki komunikasi di antara anggota keluarga. Selain itu, kebijakan dari pemerintah maupun perusahaan mengenai jam kerja perlu dikaji kembali, khususnya untuk perempuan.
COMMUNITY EMPOWERMENT OF A SMALL BUSINESS GROUP (Case Study : Emping Melinjo Artisans By PT. Telekomunication, tbk In Desa Narimbang Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang) Nulhaqim, Soni Akhmad; Ismail, Fitri; Rachim, Hadiyanto A.
AdBispreneur Vol 1, No 2 (2016): Adbispreneur
Publisher : Departemen Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.914 KB) | DOI: 10.24198/adbispreneur.v1i2.10239

Abstract

ABSTRACT  Enabling approach created situation for partner to be initiative, working together, hard work, and do work. Empowering approach improved their knowledges, experiences and skills and also confident. Protecting approach protected them from discrimination and market dominance. Supporting approach guided and supported to use their capacities and marketing. Fostering approach keep the situation until they are being independence and bankable after the partnership program. However, there are still obstacles to the process of IT training and modules that Telkom partnership could not be used to the maximum. So based problems were found in the results of the research, writer recommended a suggestion for the development of coaching in the implementation partnership program PT. Telkom with plan of treatment call as “meet and greet program”. The goal is to enhance the ability and confidence partners which a meeting with other partners who have been independent. Keywords: community empowerment, empowerment,approach, partnership   PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA KELOMPOK USAHA KECIL (Studi Kasus : Perajin Emping Melinjo Oleh PT. Telekomunikasi, tbkDi Desa Narimbang Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang)  Pendekatan pemungkinan menciptakan suasana yang mendorong inisiatif, kerjasama, kerja keras, dan berkarya pada mitra binaan. Pendekatan penguatan meningkatkan kapasitas pengetahuan, pengalaman  dan  keterampilan  serta  kepercayaan  diri  mitra  binaan.  Pendekatan  perlindungan melindungi mitra binaan dari diskriminasi dan dominasi pasar. Pendekatan penyokongan membimbing mitra binaan menggunakan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan serta mendukung pengembangan pasar. Pendekatan pemeliharaan menjaga suasana yang tercipta sehingga mitra binaan dapat mandiri dan bankable. Namun, masih terdapat kendala pada proses tersebut yaitu pada pelatihan IT  dan modul kemitraan yang belum dapat digunakan secara maksimal oleh mitra binaan untuk meningkatkan usahanya.  Maka berdasarkan kendala yang ditemukan pada hasil penelitian itu, peneliti merekomendasikan plan of treatment berupa program kegiatan: “Meet and Greet Program”, dengan tujuan untuk meningkatkan kemauan dan kepercayaan diri mitra binaan dengan mempertemukan para pengusaha kecil yang sedang diberdayakan dengan yang telah mandiri. Kata kunci :  pemberdayaan masyarakat, pendekatan pemberdayaan, kemitraan.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN ( CSR ) STUDI EFEKTIFITAS PROGRAM PT. PERTAMINA SEHATI (SEHAT IBU DAN ANAK TERCINTA) GUMILAR, SANDI; RACHIM, HADIYANTO A.; MEILANNY, LENNY
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.251 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v4i2.14291

Abstract

PT. Pertamina ( Persero ) Gede Bage merupakan institusi perusahaan yang bergerak pada sektor bahan bakar minyak ( BBM ), namun perlu diketahui dengan berdirinya perusahaan PT. Pertamina ( Persero ) yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) memiliki dampak negatif dan positif. Akan tetapi dalam menanggulangi dampak negatif ini PT. Pertamina (Persero) memiliki struktur organisasi Corporate Social Responsibility( CSR ) yang bertanggungjawab untuk memberdayakan masyarakat khususnya di Desa Cisantren Kidul, Kecamatan Gede Bage, Kabupaten Bandung, dengan Program SEHATI ( Sehat Ibu dan Anak Tercinta ). Dalam mengimplementasikan Program SEHATI ( Sehat Ibu dan Anak Tercinta ) oleh PT. Pertamina ( Persero ) Gede Bage dengan menggunakan metode Penyuluhan secara sosial kemasyarakatan, tujuan metode penyuluhan ini untuk mengurangi anak yang terkena gizi buruk. Sebab pada tahun 2012 di Desa Cisantren Kidul, Kecamatan Gede Bage, Kabupaten Bandung memiliki Fenomena Sosial anak yang kekurangan gizi. Untuk mengetahui Program SEHATI (Sehat Ibu dan Anak Tercinta) peneliti akan menggunakan metode deskriptif kualitatif, pengambilan data dengan cara melakukan observasi dan wawancara terstruktur kepada informan. Untuk mengetahui Program SEHATI ( Sehat Ibu dan Anak Tercinta ) sudah Efektif atau belum.