Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERSPEKTIF TEORI SISTEM HUKUM DALAM PEMBAHARUAN PENGATURAN SISTEM PEMASYARAKATAN MILITER Priyo Hutomo; Markus Marselinus Soge
Legacy: Jurnal Hukum dan Perundang-Undangan Vol 1 No 1 (2021): Edisi Maret 2021
Publisher : Departement of Constitutional Law IAIN Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.008 KB) | DOI: 10.21274/legacy.2021.1.1.46-68

Abstract

Instrumen hukum pengaturan pembinaan narapidana militer di Lembaga Pemasyarakatan Militer saat ini masih berdasarkan peraturan masa kolonial dan setelah kemerdekaan, yang tidak sesuai dengan penyelenggaraan sistem pemasyarakatan nasional. Permasalahan disini adalah bagaimana perspektif Teori Sistem Hukum Lawrence M. Friedman dalam melakukan pembaharuan pengaturan Sistem Pemasyarakatan Militer. Metode penelitian hukum normatif digunakan dalam tulisan ini untuk meneliti hukum dalam kedudukannya sebagai norma, menggunakan data sekunder yaitu bahan hukum primer dan sekunder. Data dikumpulkan dengan studi kepustakaan, kemudian diolah dan dianalisis dengan teknik deskriptif analisis isi. Hasil penelitian yaitu perspektif Teori Sistem Hukum Lawrence M. Friedman digunakan untuk melakukan pembaharuan pengaturan Sistem Pemasyarakatan Militer meliputi pembaharuan pada aspek struktur berupa penguatan kelembagaan Pemasyarakatan Militer, aspek substansi berupa penyusunan Rancangan Undang-Undang Pemasyarakatan Milier, dan aspek budaya berupa bimbingan kesadaran hukum dan reintegrasi sosial prajurit untuk kembali menjadi prajurit yang berjati diri TNI. Disaran agar dapat segera dilakukan pembaharuan terhadap instrumen hukum pengaturan Sistem Pemasyarakatan Militer menggunakan perspektif Teori Sistem Hukum Lawrence M. Friedman.
APLIKASI RESERVOIR SATURATION TOOL(RST) LOG PADA CASED HOLE WELL UNTUK EVALUASI KANDUNGAN HIDROKARBON DI CEKUNGAN KUTAI, KALIMANTAN TIMUR Priyo Hutomo; Yatini Yatini
Wahana Fisika Vol 3, No 2 (2018): December
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/wafi.v3i2.12865

Abstract

Kondisi fisik sumur yang telah diproduksi sangat sulit untuk dipantau seperti tingkat saturasi fluida akibat dilapisi casing(cased hole). Kombinasi log Density dan Neutron Porosity saja kurang efektif untuk kondisi tersebut. Pengaruh dari cased hole mengurangi sensitivitas log Density dan Neutron Porosity. Reservoir Saturation Tool(RST) log merupakan cased hole log memanfaatkan pulsa neutron untuk pengukuran saturasi dan jenis fluida pada formasi. Log ini sangat efektif untuk evaluasi kandungan fluida setelah diproduksi. Hasil evaluasi tersebut digunakan untuk membedakan lapisan masih atau sudah tidak prospek hidrokarbon. Log ini memanfaatkan log sigma untuk evaluasi fase fluida, carbon oxygen Ratio(COR) untuk evaluasi unsur utama fluida terutama rasio karbon terhadap oksigen, dan log saturasi untuk mengidentifikasi persentase lapisan produktif. Umumnya log RST dilakukan di zona-zona produktif.  Hasil  interpretasi  data  log  di  Cekungan  Kutai  menunjukkan  bahwa  terdapat indikasi hidrokarbon di kedalaman 3760 - 3765 feet berupa Gas dan minyak telah berkurang hingga  30%  setelah  diproduksi  dan     pada  kedalaman  3766-3790  feet  masih  terdapat kandungan  minyak  sekitar  25%  dan  gas  sekitar  10%  dari  total  kandungan  sebelum diproduksi.Katakunci : Cased Hole, Reservoir Saturation Tool(RST) log, Neutron, Sigma log, Carbon Oxygen Ratio LogProduced well’s physical properties like fluid saturation is hard to monitored because it has been cased. Combination of density and neutron porosity log isn’t effective in this situation. Effect of casing in a well reduces density and neutron porosity log sensitivity. RST log is a cased hole log using neutron pulse to measure fluid saturation and phase of formation. It is effective for evaluating fluid content of produced well. Evaluation result are used to differentiate prospect or non-prospect hydrocarbon layer after produced. It’s utilize sigma log for evaluating fluid phase, carbon oxygen ratio(COR) for evaluating fluid main content, and saturation log to identify percentage of productive layer. Generally RST log is ran in productive zone. Interpretation result in Kutai Basin showing hydrocarbon indication in depth 3760 – 3765 feet as gas and depleted oil till 30% before, in depth 3766 – 3790 feet around 25 % oil and around 10% gas of total content before produced.