Latar Belakang : Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis. Laporan World Health Organizaion (WHO), TB menempati peringkat kesepuluh penyebab kematian tertinggi di dunia pada tahun 2016. Selama terapi, pasien dengan TB aktif untuk kategori I diberikan Isoniazid , Rifampisin, Pirazinamid dan Etambutol selama 2 bulan yang merupakan fase intensif dan 4 bulan fase lanjutan. Banyak penelitian yang menunjukkan pemberian Obat Anti Tuberkulosis (OAT) fase intensif memiliki kaitan dengan kadar hemoglobin baik meningkatkan atau menurunkan kadar hemoglobin penderita tuberkulosis. Tujuan: Mengetahui pengaruh OAT terhadap kadar hemoglobin pada penderita tuberkulosis selama fase intensif pengobatan TB di Kota Kupang. Metode : Penelitian ini merupakan jenis penelitian intervensi dengan menggunakan desain penelitian Quasy-Experimental One Group Pretest and Post Test ,untuk mengetahui pengaruh OAT terhadap kadar hemoglobin pada penderita tuberkulosis selama fase intensif pengobatan TB di Kota Kupang yang dilakukan di 11 puskemas di Kota Kupang dengan cara mengambil darah kapiler lalu diukur kadar hemoglobinnya. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling dengan jumlah sampel 48 orang penderita TB paru. Penelitian dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan uji paired-t test. Hasil: Hasil analisis data perubahan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah terapi OAT fase intensif menunjukkan nilai signifikansi p= 0,003 (p<0,05) dengan mean ΔHb 0,88 gr/dl. Kesimpulan : Terdapat pengaruh pemberian terapi anti tuberkulosis fase intensif terhadap kadar hemoglobin pada penderita tuberkulosis di Kota Kupang