Eka M Taufani
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Ghibah Melalui Media Sosial dalam Identifikasi Proses Komunikasi Eka M Taufani; Hasnidar Karim
Islamic Education Studies : an Indonesia Journal Vol. 1 No. 1 (2018): Islamic Education Studies: An Indonesian Journal
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/ies.v1i1.12

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan konsep ghibah melalui media social dalam identifikasi proses komunikasi.. sebagaimana dinyatakan oleh MUI dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 24 Tahun 2017 tentang Hukum dan Pedoman Bermuamalah Melalui Media Sosial, dan Firman Allah SWT tentang larangan ghibah sebagaimana termaktub dalam Al Qur’an Surat Al-Hujurat Ayat ke-12. Diharapkan hal itu menunjukkan bahwa kontribusi media sosial dalam mengidentifikasi proses komunikasi yang terpotong – potong seperti ghibah.. Fenomena interkoneksi dan interdependensi melalui teknologi informasi ditengah masyarakat saat ini, memberi peluang lebih besar kepada para masyarakat dalam penyebaran informasi secara langsung dengan mengupload berita secara cepat tanpa memfilter terlebih dahulu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pengambilan data secara studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 kriteria ghibah melalui media sosial yaitu : 1)Who/siapa?, 2)What/apa?, 3)How/bagaimana dan 4) To Whom/kepada siapa? yang merupakan faktor utama dalam identifikasi ghibah melalui proses komunikasi.. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa ghibah sangat melekat dalam kehidupan sehari – hari dan masyarakat harus mampu untuk berhati – hati dan mengendalikan diri dalam berkomunikasi terutama melalui media sosial. Luaran yang dihasilkan dari konten ghibah ini bisa memecah belah ukhuwah islamiyah. Sehingga setiap informasi yang ingin disampaikan harus diseleksi terlebih dahulu agar tidak menimbulkan perpecahan.