Djoko Heru Pamungkas
Fakultas Pertanian UST Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFEKTIVITAS PESTISIDA NABATI TERHADAP HAMA PENGOROK DAUN (Liriomyza sp.), PERTUMBUHAN, DAN HASIL TANAMAN KRISAN (Chrysanthemum morifolium Ramat) Endah Sri Pujiati; Djoko Heru Pamungkas; Maria Theresia Darini
JURNAL ILMIAH AGROUST Vol 1 No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lalat pengorok daun (Liriomyza sp.) merupakan salah satu hama penting yang menimbulkan kerugian kualitas pada budidaya krisan. Petani biasa menggunakan pestisida kimia sintetis untuk mengendalikannya. Pestisida nabati sebagai salah satu alternatif pengendalian yang ramah lingkungan dan sesuai dengan pedoman PHT masih belum dilaksanakan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pengendalian pestisida nabati terhadap pengendalian hama pengorok daun (Liriomyza sp), pertumbuhan dan hasil tanaman krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat). Penelitian telah dilaksanakan di kubung (rumah plastik) lahan milik petani di Dusun Karang, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, DIY. Ketinggian tempat ± 500 m dpl, jenis tanah latosol cokelat, suhu antara 20 - 300 C, kelembaban antara 80 - 90 %, pH tanah 5 - 6. Penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2014 sampai dengan Januari 2015.Penelitian lapangan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi pestisida (P) terdiri dari 3 taraf yaitu : Pestisida nabati konsentrasi 0,5 % (P1), Pestisida nabati konsentrasi 1 % (P2), dan Pestisida kimia konsentrasi 0,1 % (P3). Faktor kedua adalah frekuensi pemberian pestisida (F) terdiri dari 2 taraf yaitu: Frekuensi pemberian pestisida seminggu 2 kali (F1), dan Frekuensi pemberian pestisida seminggu 1 kali (F2). Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah daun, panjang tangkai bunga, diameter bunga, diameter tangkai bunga, bunga dan daun (bekas serangan hama dan penyakit), keadaan tangkai bunga, intensitas serangan Liriomyza sp., keefektifan relatif pengendalian.Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terjadi interaksi pengaruh antara macam pestisida dan frekuensi pemberian terhadap semua parameter yang diamati. Keefektivitas Relatif Pengendalian (KRP) pestisida nabati (90,47%) dengan pestisida kimia (85%) berpengaruh sama dalam mengendalikan serangan Liriomyza sp. pada pertumbuhan tanaman krisan. Frekuensi pemberian pestisida nabati dibandingkan kimia berpengaruh sama terhadap semua parameter pertumbuhan, hasil, dan kualitas bunga potong krisan, tetapi menghasilkan lebih tinggi pada diameter tangkai bunga, diameter bunga, dan keadaan tangkai bunga.
PENAMPILAN HASIL GABAH DAN KOMPONEN AGRONOMI PADI HIBRIDA DI GODEAN, SLEMAN, YOGYAKARTA Bambang Sutaryo; Djoko Heru Pamungkas
JURNAL ILMIAH AGROUST Vol 1 No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penampilan hasil gabah dan karakter agronomi padi hibrida di lahan sawah berpengairan teknis, Godean, Sleman, Yogyakarta. Kajian keragaan hasil dan karakter agronomi lima varietas padi hibrida yaitu Hipa 8, Hipa 9, Hipa Jatim 2, Hipa 18 and Hipa 19 dilaksanakan di Godean, Sleman,Yogyakarta selama musim kemarau (MK) 2015. Bibit berumur 15 hari dengan satu bibit per lubang ditanam secara jajar legowo (tajarwo) 4:1, jarak tanam 25 x 12,5 x 50 cm, dengan 256.000 populasi tanaman. Luas plot per varietas adalah 2000 m2. Varietas tersebut digunakan sebagai perlakuan. Ciherang dan IR64 sebagai varieties populer yang ditanam dengan populasi yang sama oleh petani digunakan sebagai pembanding. Data dianalisis dengan uji t. Hipa 8 dan Hipa 19 memberikan hasil tertinggi (7,9 dan 7,5 t/ha) dibandingkan dengan varietas pembanding maupun varietas yang diuji lainnya. Hasil tertinggi pada Hipa 8 dan Hipa 9 tersebut didukung oleh komponen hasil utama yaitu jumlah gabah isi, jumlah gabah total, dan jumlah anakan produktif. Semua varietas yang dikaji berumur genjah sampai sedang, kecuali Hipa 9 dan Hipa Jatim 2 dengan umur tanaman masing-masing 120 dan 123 hari.