This Author published in this journals
All Journal FARMASAINKES
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN TEKELAN (Chromolaena odorata (L.) R. King & H. Rob) PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) Ririn Situngkir; D. Elysa Putri Mambang
FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS, dan KESEHATAN Vol. 1 No. 1 (2021): FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS, dan KESEHATAN
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.289 KB) | DOI: 10.32696/fjfsk.v1i1.819

Abstract

Tekelan (Chromolaena odorata (L.)R. King & H. Rob)merupakan salah satu tumbuhan yang termasuk famili Asteraceae.Kandungan kimia dari ekstrak etil asetat daun tekelan yaitu alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, steroid/triterpenoid yang diduga dapat menyembuhkan radang atau inflamasi.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antiinflamasi dari ekstrak etil asetat daun tekelan pada tikus putih jantan. Metode penelitian ini dilakukan dengan cara maserasi. Uji aktivitas penyembuhan radang dari EEADT dilakukan terhadap tikus putih jantan yang diinduksi dengan karagenan 1 % secara intraplantar. Hewan uji digunakan 25 ekor dan dibagi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (Na.CMC 0,5 %), uji kontrol positif (Natrium diklofenak 25mg/KgBB), EEADT masing-masing dengan dosis 50mg/KgBB,100mg/KgBB, 200mg/KgBB kemudian diukur radang dengan menggunakan alat plestimometer dengan pengamatan adanya penurunan radang dilakukan setiap 60 menit selama 360 menit atau 6 jam. Di hitung persentase penurunan radang diperoleh dilakukan analisis statistik dengan uji ANOVA menggunakan SPSS (Statistical Program Service Solution). Hasil statistik menunjukkan kelompok hewan uji dengan pemberian EEADT pada dosis 50mg/KgBB, 100mg/KgBB, 200mg/KgBB berturut turut sembuh. Hasil ANOVA menunjukkan (P<0,05) berarti terdapat perbedaan setiap perlakuan. Dapat disimpulkan bahwa EEADT mempunyai aktivitas penyembuhan inflamasi tercepat tejadi pada kelompok hewan uji dosis 200mg/KgBB.