Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengelolaan Kompos Residu Kentang dan NPK dalam Memperbaiki Karakteristik Tanah dan Peningkatan Hasil Kentang (Solanum tuberosum L.) I Nengah Karnata; Anak Agung Gede Putra; Made Sri Sumarniasih; Made Suma Wedastra; I Nengah Muliarta
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.156 KB) | DOI: 10.37637/ab.v6i1.1118

Abstract

Praktek mengkombinasikan pupuk kandang ayam dengan NPK merupakan kebiasaan petani kentang di desa Candikuning, Tabanan, Bali. Petani mengeluarkan biaya cukup besar rata-rata 10 Juta untuk penanaman 1 ha kentang untuk mendapatkan kotoran ayam ini. Kompos berbahan baku residu kentang akan menjadi alternatif pengganti pupuk kandang ayam. Penelitian telah dilakukan bertujuan membandingkan kebiasaan petani dengan aplikasi kompos residu kentang dan NPK terhadap perbaikan karakteristik tanah (sifat fisik, kimia dan biologi) dan pengaruhnya terhadap peningkatan hasil kentang.  Hasil percobaan laboratorium menunjukkan bahwa pemberian 100% kompos residu kentang menyebabkan peningkatan KTK, C-organik, P-tersedia dan K-tersedia dengan nyata masing-masing sebesar 170,57%; 172,62%; 69,71% dan 208,20% dibandingkan tanpa pupuk, tetapi tidak menyebabkan meningkatnya KB. Perlakuan 100% kompos residu kentang meningkatkan total jamur secara nyata dibandingkan kontrol. Perbaikan karakteristik tanah menyebabkan meningkatnya berat total umbi segar rumpun-1 maupun ha-1 masing-masing 345,39% dan 157,84% akibat pemberian 100% kompos dibandingkan tanpa pupuk. Perlakuan 100% kompos  maupun kombinasinya dengan NPK (75%, 50% dan 25%) dan kombinasi pupuk kandang ayam dengan NPK (75%, 50% dan 25%) juga nyata meningkatkan indeks panen hampir lebih dua kali lipat (200%) dibandingkan kontrol.
Study of Potential Food Waste in Zero Waste Cities Area- Saridewi, Denpasar-Bali I Nengah Muliarta; Catur Yudha Hariani; Ni Made Indra Wahyuni; A.A Tatik Rismayanti
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 5 (2023): May
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i5.3019

Abstract

Food waste affects food security, the environment, and the economy in practically every country. The amount of food that is thrown away should be enough to feed the world's hungry people. Denpasar, as a large city with a growing population and a growing number of tourists, has food waste management issues. Unfortunately, no research has been done in the Denpasar City region on the possibility of food waste. This study aims to look at the possibilities of food waste in Denpasar's Saridewi area. The goal is to calculate the quantity of food wasted in communities that have implemented the zero-waste city concept for a year. The survey and observation methods were applied in this research. The survey was carried out by distributing a questionnaire, and observations were taken by weighing the food waste generated by households in the Saridewi suburb. The findings reveal that Saridewi inhabitants have adopted the zero-waste concept in food waste management, converting food waste into compost, animal feed, and others. One of the factors contributing to the generation of food waste in Saridewi is the practice of buying food ingredients and raring food without planning. On average, Saridewi residents produce food waste of 0.14 kg/person/day.