Nadhira Rashifanti Maherdyta
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Paparan Gas Nitrogen Dioksida (NO2) dan Sulfur Diokida ( SO2) pada Masyarakat di Wilayah Yogyakarta Nadhira Rashifanti Maherdyta; Annisa Syafitri; Fajar Septywantoro; Primiery Annisa Kejora; Sri Dewi Gulo; Desy Sulistiyorini
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.911 KB) | DOI: 10.36086/jsl.v2i1.1040

Abstract

Analsis Risiko Kesehatan Lingkungan Paparan Nitrit ( NO2) dan Sulfur Dioksida (SO2) pada Masyarakat Di Wilayah Yogyakarta. Analisis risiko kesehatan lingkungan merupakan salah satu alat untuk pengolaan risiko yang digunakan untuk melindungi kesehatan bagi masyarakat akibat efek dari lingkungan yang buruk.Jenis dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan risk agent nya adalah SO2 dan NO2 . penelitian ini dilaksanakan di lingkungan wilayah Yogyakarta untuk melihat risiko kesehatan lingkungan akibat paparan gas NO2 dan SO2 dengan waktu penelitian bulan Agustus 2021. Sumber data yang digunakan adalah data pemantauan kualitas udara pada tahun 2019. Variabel yang digunakan adalah analisa paparan, karakteristik risiko, analisis dosis-respon, dan manajemen risiko kesehatan lingkungan. Gas SO2 dan NO2 merupakan salah satu zat pencemar udara yang dapat menimbulkan bau busuk. Analisis risiko pajanan gas SO2 dan NO2 dalam udara ambien terhadap gangguan kesehatan mengalami risiko yang sangat tinggi. Konsentrasi SO2 dan NO2 diperoleh melalui pengukuran di 50 titik yang telah di tentukan. Nilai rata-rata kosentrasi SO2 dan NO2 di Yogyakarta adalah 35,2874 dan 34,4598. semakin banyak udara yang tercemar semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 yang terukur. Konsentrasi SO2 dan NO2 juga di pengaruhi oleh aktivitas transportasi sebagai sumber polutan. Angin memegang peranan penting dalam penyebaran polutan. Kosentrasi SO2 dan NO2 juga di pengaruhi oleh aktivitas transportasi sebagai sumber polutan. Angin memegang peranan penting dalam penyebaran polutan. Kehadiran angin dapat membantu penyebaran polutan yang diemisikan pada lokasi pemantaun maupun membawa poluan dari tempat lain menuju lokasi pemantauan.
Analisis Pengelolaan Sampah Industri Kosmetik X Di Depok Jawa Barat Sofianti Sofianti; Lita Nandya; Nadhira Rashifanti Maherdyta; Rosyidah Rosyidah; Rika Galeindra Prakasdi; Muhammad Dimas Prasetyo
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jsl.v3i1.1073

Abstract

Industri kecantikan kini menjadi salah satu penghasil sampah. Industri berkembang dengan pesat dengan market value lebih dari 500 miliar dollar AS ditambah estimasi mencapai 805 dollar AS miliar tahun 2023. Berdasarkan data tahun 2018, produk perawatan kulit merupakan kategori terbesarsekitar 39% dari pasar global, perawatan rambut 21% dan makeup 18%. Di tahun yang sama, Asia Pasifik menguasai pasar global 40%. Analisis ini bertujuan mengetahui salah satu industri kosmetik X di Depok bagaimana cara pengelolaan sampahnya apakah sesuai dengan aturan perusahaan atau SOP (Standart Opersasional Procedure). Jenis penelitian Pengumpulan data melalui sumber data primer wawancara kepada pihak yang bersangkutan dengan HRD (Human Resources Development) dan observasi, data skunder melalui jurnal dan menggunakan analisis deskriptif. Hasil didapatkan karakteristik sampah dan cara pengelolaan sampah industri kosmetika X yang berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan aturan perusahaan. Kesimpulan penelitian pengelolaan sampah industri kosmetik X yang berada di Depok didapatkan sudah sesuai dengan standard operational procedure (SOP) perusahaan. Ditemukan kekurangan yaitu tidak dipisahkannya antara sampah organik dan anrganik diluar produksi hanya ditaruh dalam tempat sampah yang berisikan kantong hitam dalam kondisi tertutup, lalu pada tempat penampungan TPS (tempat penampungan sampah) sebelum diangkut ke TPA(tempat pembuangan akhir) hal ini dapat menimbulkan tempat penampungan terlihat menumpuk karena terlalu banyak kantung plastik hitam berisi sampah padat dan sampah tersebut tidak masuk ke dalam penampungan sehingga mengganggu lingkungan Dan untuk sampahnya langsung ditangani oleh HRD (Human Resource Development) karena tidak memiliki tenaga ahli kesehatan lingkungan