Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara ASI eksklusif dan kejadian stunting di wilayah Nias Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Lokasi penelitian dipilih di Kabupaten Nias Barat, karena peneliti sebelumnya telah melakukan pra-survei di wilayah tersebut dan menemukan fenomena yang relevan dengan topik penelitian. Penelitian ini berlangsung dari Juli 2023 hingga Februari 2024. Setelah menghitung sampel dari populasi yang ada menggunakan metode Slovin, diperoleh 86,41 sampel yang kemudian dibulatkan menjadi 90 sampel, yang terdiri dari ibu-ibu dengan balita berusia 0 bulan hingga 2 tahun. Data dikumpulkan melalui metode survei dan observasi. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian di Dinas Kesehatan Nias Barat tahun 2023 menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pemberian ASI eksklusif dan kejadian stunting pada balita. Meskipun ada balita yang menerima ASI eksklusif namun tetap mengalami stunting, jumlah balita yang tidak menerima ASI eksklusif dan mengalami stunting jauh lebih tinggi. Faktor-faktor seperti kualitas ASI, tingkat pendidikan ibu, dan dukungan dari fasilitas kesehatan serta keluarga berperan penting dalam pemberian ASI eksklusif. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ibu dengan pendidikan lebih tinggi lebih cenderung memberikan ASI eksklusif, sementara dukungan dari fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan juga meningkatkan keberhasilan pemberian ASI eksklusif.