Sri Wahyuni Adiningtiyas, Sri Wahyuni
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

AKULTURASI BUDAYA DALAM PERNIKAHAN MASYARAKAT MELAYU PULAU TERONG KOTA BATAM Okwita, Afrinel; Adiningtiyas, Sri Wahyuni
HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 3, No 2 (2018): Historia : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.022 KB) | DOI: 10.33373/j-his.v3i2.1685

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bentuk-bentuk akulturasi budaya dalam pernikahan masyarakat melayu Pulau terong serta mendeskripsikan faktor dan proses akulturasi  budaya pernikahan yang dilaksanakan masyarakat melayu Pulau Terong Kota Batam. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam (indepth interview). Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, analisis etnografi dari Clifford Geertz mulai dari hermeneutik data, menginterpretasikan data dan interpretatif data. Adapun bentuk dari akulturasi budaya pernikahan masyarakat melayu Pulau Teong terlihat dari beberapa kegiatan merisik, tunangan yang sudah menggunakan syair dan pantun, sistem undangan yang menggunakan kartu undangan, pelaminan, pakaian dan tata rias yang sudah modren yang ditentukan sendiri oleh pengantin bukan mak adam atau orang tua, namun mereka tetap mempertahankan apa yang menjadi kebudayaan asli mereka seperti menggunakan pakaian adat dan acara mencuci periuk setelah resepsi pernikahan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya akulturasibudaya pernikahan ini diantaranya masuknya ilmu pengetahuan dan  teknologi, munculnya kaum terpelajar, letak geografi, dan masyarakat yang terbuka akan budaya luar dan  menerima perubahan. Proses percampuran budaya ini seiring dengan pengaruh globalisasi dan modernisasi di seluruh dunia, maka setiap kebudayaan tentu ada yang mengalami pencampuran dengan kebudayaan lainnya. Untuk itu sudah jarang daerah yang memiliki kebudayaan yang masih murni atau asli. begitu juga dengan kebudayaan pernikahan masyarakat Pulau Terong 
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Adiningtiyas, Sri Wahyuni; Ompusunggu, Maria Fresa
KOPASTA : Jurnal Program Studi Bimbingan Konseling Vol 5, No 1 (2018): JURNAL KOPASTA (JUNI 2018)
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN, BATAM, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.514 KB) | DOI: 10.33373/kop.v5i1.1448

Abstract

Konsep diri merupakan keseluruhan pandangan tentang diri sendiri, dengan kata lain konsep diri juga merupakan potret tentang bagaimana seseorang melihat, menilai, serta menyikapi diri. Konsep diri berkembang pada masa remaja, yakni rentangan 13-17 tahun. Konsep diri penting sekali diperhatikan, sebab konsep diri merupakan penentu tingkah laku seseorang dan merupakan pandangan terhadap diri sendiri yang merupakan dasar bagi semua tingkah laku. Bila individu mempunyai konsep diri yang rendah atau negative, individu akan menjadi kurang percaya diri, mudah putus asadan kurang berorientasi pada prestasi, sehingga akan mempengaruhi prestasi akademiknya di sekolah.
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU DISIPLIN SISWA Adiningtiyas, Sri Wahyuni
KOPASTA : Jurnal Program Studi Bimbingan Konseling Vol 4, No 2 (2017): JURNAL KOPASTA (NOVEMBER 2017)
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN, BATAM, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.892 KB) | DOI: 10.33373/kop.v4i2.1438

Abstract

Program  merupakan  bahan  pertimbangan  atau  rujukan  bagi  konselor dalam  mengatasi  problematika  siswa  khususnya  tentang disiplin.  Bimbingan  yang  dirasakan  tepat  untuk  membantu  siswa memiliki  disiplin  yang  baik  ialah  dengan  bimbingan  pribadi.  Bimbingan  pribadi  merupakan  usaha  bimbingan  dalam  menghadapi  dan memecahkan  masalah  pribadi,  seperti  penyesuaian  diri,  menghadapi  konflik  dan membuat keputusan. Seorang  konselor  untuk mengambil  peran  dalam  menangani  perilaku  indisipliner  siswa  yang  terjadi  di sekolah. Untuk keperluan  tersebut  perlu adanya  suatu  program  khusus  yang direncanakan  secara  sistematis,  terarah,  dan  terpadu  sebagai  upaya mengembangkan kedisiplinan siswa SMA.
Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Penyesuaian Diri Siswa di Sekolah Adiningtiyas, Sri Wahyuni
KOPASTA : Jurnal Program Studi Bimbingan Konseling Vol 2, No 2 (2015): JURNAL KOPASTA (NOVEMBER 2015)
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN, BATAM, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.655 KB) | DOI: 10.33373/kop.v2i2.304

Abstract

Artikel ini membahas mengenai kecerdasan emosi siswa dengan penyesuaian diri siswa di sekolah. Penyesuaian diri remaja sangat berkaitan dengan kecerdasan emosi yang dimiliki oleh remaja. Remaja hendaknya memahami pentingnya kecerdasan emosi. Kecerdasan ini terlihat dalam beberapa hal seperti bagaimana remaja mampu memberi kesan yang baik tentang dirinya, mampu mengungkapkan dengan baik emosinya sendiri, dapat mengendalikan perasaan serta mampu mengungkap reaksi emosi sesuai kondisi yang ada sehingga penyesuaian terhadap kondisi dirinya dan lingkungan berjalan dengan efektif. Guru BK, dengan melihat pentingnya kecerdasan emosi dan penyesuaian diri peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, maka diharapkan bagi guru BK untuk dapat memberikan layanan BK dengan materi mengenai kecerdasan emosi dan penyesuaian diri agar terciptanya kecerdasan emosi dan penyesuaian diri bagi peserta didik ke arah yang lebih baik atau positif, sehingga nantinya dapat terjun ke dalam masyarakat dengan baik.Kata kunci: Kecerdasan Emosi, Penyesuaian Diri
PERAN GURU DALAM MENGATASI KECANDUAN GAME ONLINE Adiningtiyas, Sri Wahyuni
KOPASTA : Jurnal Program Studi Bimbingan Konseling Vol 4, No 1 (2017): JURNAL KOPASTA (JUNI 2017)
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN, BATAM, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.794 KB) | DOI: 10.33373/kop.v4i1.1121

Abstract

Fenomena kecanduan game online ini diperkirakan berdampak negatif pada siswa. Siswa yang kecanduan game online merasakan dampak dari game itu sendiri. Untuk mengantisipasi efek buruk yang akan terjadi pada gamer dan untuk meminimalkan kecanduan game online dibutuhkan bimbingan dari sekolah dan terutama dari orang tua siswa itu sendiri. Game online akan memiliki dampak negatif pada pengguna jika game ini dimainkan secara berlebihan. Untuk mengatasi dampak negatif kecanduan game online diperlukan bimbingan dan konseling dari sekolah.Kata Kunci: Kecanduan Game Online, Peran Guru
Family Social Support in Completing Thesis on Students ADININGTIYAS, SRI WAHYUNI
KOPASTA : Jurnal Program Studi Bimbingan Konseling Vol 6, No 1 (2019): JURNAL KOPASTA (JUNI 2019)
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN, BATAM, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.753 KB) | DOI: 10.33373/kop.v6i1.1950

Abstract

Skripsi adalah suatu bentuk karya tulis ilmiah dalam struktur kurikulum program pendidikan sarjana yang menggambarkan upaya khusus penerapan terpadu ilmu yang telah didapatkan sesuai dengan suatu peminatan.Namun pada kenyataannya tidak semua mahasiswa mampu menyelesaikan skripsi tepat waktu. Mahasiswa tingkat akhir mempunyai permasalahan yang berbeda untuk melangkah pada tugas akhir mereka. Dalam kaitannya dengan dukungan sosial, mahasiswa-mahasiswa ini tentu saja perlu adanya dukungan, paling tidak perhatian dari orang lain agar mereka temotivasi untuk bisa menyelesaikan skripsi mereka. Mahasiswa memerlukan dukungan, terlebih dukungan dari keluarganya agar termotivasi dalam menyelesaikan skripsi. Dukungan sosial keluarga dapat memotivasi mahasiswa untuk segera menyelesaikan skripsi. Para informan yang mendapatkan dukungan sosial dari keluarganya, merasa kasian terhadap orangtua yang telah bersusah payah membiayai kuliah mereka sehingga para informan semakin terpacu untuk segera menyelesaikan skripsinya
Modification Fisher Rebuilding Intervention and ‘Sabar’ Counseling on Women after Divorced Hasibuan, Wilda; Adiningtiyas, Sri Wahyuni; Hadiyanto, Alwan; Asanjarani, Faramarz
Engagement: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8 No 2 (2024): November 2024
Publisher : Asosiasi Dosen Pengembang Masyarajat (ADPEMAS) Forum Komunikasi Dosen Peneliti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29062/engagement.v8i2.1470

Abstract

A divorce is not something that every couple wants. No couple must desire divorce if there are still opportunities. The primary issues in many divorces, including those involving community service, are The methods utilized in the home to resolve disputes, the coping mechanisms employed in times of stress, and the personalities of each couple. Three distinct divorce situations were treated using the Fisher Rebuilding Intervention and 'Sabar' Counselling as a result of this service. The outcome of this service is that the SP case finds a way to deal with long-buried emotions, the VN case has no emotional content and allows for more behavioral interventions, and in the ST case, the angler rebuilding intervention is not only carried out on ST but also on his daughter and his daughter's adolescent.
Peran Guru Kelas Dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling Wulandari, Emasari; Adiningtiyas, Sri Wahyuni
Jurnal Bimbingan dan Konseling Pandohop Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Bimbingan dan Konseling Pandohop
Publisher : Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/pandohop.v3i2.10953

Abstract

Counselling guidance is given in order to overcome the problems that occur in the development process of elementary school age. This study aims to describe the role of class teachers in implementing counselling guidance in personal, social, learning, and career fields at SD Negeri 024 Galang, Batam City. The research used a descriptive research method with a case study approach that describes the implementation of counselling guidance on the research subjects of class teachers I - VI. Primary data were obtained from observations, interviews, and documentation, and tested using triangulation of sources by using the Miles and Huberman model of data analysis techniques which ultimately obtained an overview of the role of class teachers in implementing counselling guidance in the school under study. The results of the study explain that class teachers do not conduct special planning in writing but directly provide guidance services during learning takes place or on certain conditions. Guidance services are carried out in personal, social, learning and career fields. Career guidance is carried out only in high grades (IV - VI) while low grades are not implemented because there is no discussion of ideals or work material.