Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

BERBAGAI TEMUAN KASUS SPESIFIK PENYAKIT PARASIT DI BAGIAN PARASITOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA Dalilah Dalilah; Chairil Anwar; Dwi Handayani; Gita Dwi Prasasty; Susilawati Susilawati; Tri Hari Irfani
Conferences of Medical Sciences Dies Natalis Faculty of Medicine Universitas Sriwijaya Vol. 4 No. 1 (2022): Conference of Medical Sciences Dies Natalis Faculty of Medicine Universitas Sri
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/confmednatalisunsri.v4i1.111

Abstract

Penyakit parasitologi sebagian besar merupakan penyakit yang diabaikan atau “neglected disease” sehingga sering menjadi diagnosis sekunder atau diagnosis penyerta dari penyakit utama. Beberapa penyakit akibat vektor dengan kasus yang sangat jarang atau penyakit akibat kecacingan dengan pemeriksaan laboratorium umum belum dapat mendiagnosis penyakit parasit tersebut. Sehingga terkadang terjadi salah diagnosis dan kebuntuan diagnosis dengan pemeriksaan metode standar yang ada. Sebanyak enam kasus menarik akibat vektor/serangga dan akibat parasit cacing yang dirangkum sepanjang sepuluh tahun terakhir yang ditemukan dibagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya akan dipaparkan terutama mengenai morfologi parasit penyebab dan teknis pemeriksaan penunjang penyakit parasit tersebut. Berbagai jenis parasit yang ditemukan dengan berbagai metode untuk mengidentifikasi morfologi parasit tersebut antara lain: ektoparasit Demodex folliculorum, vektor penyakit Demam Berdarah dengue (DBD) Aedes aegyptie, Ascaris lumbricoides penyebab kecacingan , Psychoda albopennis parasit penyebab myasis urogenital, Chrysomyia bezziana parasit penyebab myasis aksidental dan Bertiella studeri parasit cacing pita zoonosis. Pemeriksaan penunjang standar yang telah dilakukan di fasilitas kesehatan pratama, belum mampu membuat diagnosis parasitologi yang tepat terhadap penyakit khusus yang ada di masyarakat. Perlunya sosialisasi dan penempatan parasitologis klinis dalam peningkatan pemeriksaan dan ketepatan diagnosis pada penyakit parasit yang ada di maysrakat. 
Identifikasi spesies nyamuk genus Mansonia dan deteksi molekuler terhadap mikrofilaria/larva cacing Brugia malayi pada nyamuk genus Mansonia Dalilah; Chairil Anwar; Theodorus; Irsan Saleh
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol. 4 No. 2 (2017): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/jkk.v4i2.81

Abstract

Filariasis merupakan penyakit menular menahun dengan kecacatan seumur hidup yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria. Daerah endemis filariasis di Indonesia tersebar cukup luas. Sebanyak 70% kasus ini disebabkan oleh Brugia malayi. Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan termasuk salah satu wilayah endemis filariasis malayi. Pemutusan transmisi vektor merupakan unsur utama program eliminasi filariasis limfatik sehingga metode deteksi untuk mengetahui ada tidaknya infeksi larva pada nyamuk adalah sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis spesises nyamuk Mansonia sebagai vektor filaria di Banyuasin dan mendeteksi DNA mikrofilaria/larvafilaria Brugia malayi pada tubuh vektor. Penelitian ini merupakan uji laboratoris yang dilaksanakan pada tiga Rukun Tetangga (RT) di Desa Sungai Rengit Murni yang lokasinya berdekatan dengan sungai/rawa dan pemukiman. Sampel adalah semua nyamuk genus Mansonia betina. Penangkapan dilakukan dengan umpan hewan/sapi yang dimasukkan di dalam kelambu. Identifikasi nyamuk dilakukan di Lokalitbang P2B2 Baturaja dan identifikasi molekuler dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi RSMH Palembang. Populasi nyamuk yang berhasil ditangkap dengan umpan sapi sebanyak 3085 ekor dengan populasi nyamuk dominan berasal dari genus Culex dan Mansonia.Sebanyak tujuh spesies nyamuk genus Mansoniaditemukan yakni : Ma. uniformis, Ma. africana, Ma. indiana, Ma. dives, Ma. annulifera, Ma. annulata dan Ma. Bonneae. Total jumlah nyamuk Mansonia yang didapat berjumlah 906 ekor yang dibagi dalam 50 pool. Pada hasil pemeriksaan laboratorium molekuler didapat hasil tidak munculnya pita di titik 322 bp atau 644 bp yang merupakan rantai DNA dari Brugia malayi. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa ditemukan tujuh spesies nyamuk dari genus Mansonia. Pada uji molekuler tidak ditemukan larva/mikrofilaria. Sebagai saran dilakukan penelitian lebih lanjut dengan metode pemeriksaan molekuler yang lebih spesifik untuk mendeteksi keberadaan mikrofilaria dalam tubuh vektor, memperbanyak jumlah sampel sehingga peluang untuk ditemukannya akan semakin besar.