Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Designing Ziswaf-Based Financing Model for Enhancing Micro, Small, and Medium Enterprises Lili Puspita Sari; Ade Nur Rohim; Fadhli Suko Wiryanto; Dzaky Ammar Fauzi
Journal of Islamic Economics and Finance Studies Vol 4 No 2 (2023): JIEFeS, December 2023
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47700/jiefes.v4i2.6822

Abstract

Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) are important in advancing the economy. However, among some existing MSME actors, many of them face obstacles in developing their businesses. Some of those obstacles are the lack of competence and expertise, the lack of business networks, and the limited amount of capital. This research aims to design the development of a sharia financing model based on using zakat, infaq, sadaqah, and waqf (ziswaf) funds to develop MSMEs. This research uses qualitative methods by analyzing various data collected from several works of literature related to ziswaf and MSME studies. This research produces a design model for integrated ziswaf management in the MSME development program. This model describes the process flow starting from collecting ziswaf funds, with a distribution process that is adjusted to the characteristics of the funds. ZIS funds are channeled to the procurement of goods and business equipment, as well as to capacity-building programs for MSMEs. The waqf funds are distributed in the form of business capital investment with a mudharabah agreement. The profits received are given to the nazhir according to the agreement, to be managed by the nazhir, and distributed to the mauquf alaih. The entire process is carried out with supervision and monitoring to maintain conformity of procedures with existing rules and regulations. It is hoped that this model can become a new direction for the development of MSMEs by optimizing ziswaf funds in an integrated manner.   Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) merupakan unit ekonomi yang penting dalam memajukan perekonomian. Namun, di antara sejumlah pelaku UMKM yang ada, banyak dari mereka menghadapi kendala dalam pengembangan usahanya. Di antara kendala yang dihadapi antara lain terkait minimnya kompetensi dan keahlian, minimnya jejaring usaha, hingga jumlah modal yang terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain pengembangan model pembiayaan syariah berbasis pemanfaatan dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf untuk pengembangan UMKM. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menganalisis berbagai data yang dihimpun dari beberapa literatur terkait kajian ziswaf dan UMKM. Penelitian ini menghasilkan sebuah rancangan model pengelolaan ziswaf terintegrasi pada program pengembangan UMKM. Model tersebut menggambarkan alur proses yang dimulai dari penghimpunan dana ziswaf, dengan proses penyaluran yang disesuaikan dengan karakteristik dana. Dana ZIS disalurkan pada pengadaan barang dan perlengkapan usaha, serta pada program peningkatan kapasitas pelaku UMKM. Adapun dana wakaf disalurkan dalam bentuk investasi modal usaha dengan akad mudharabah. Keuntungan yang diterima diberikan kepada nazhir sesuai dengan kesepakatan, untuk nantinya dikelola oleh nazhir dan disalurkan kepada para mauquf alaih. Keseluruhan proses tersebut dilakukan dengan pengawasan dan monitoring untuk menjaga kesesuaian prosedur dengan aturan dan ketentuan yang ada. Model ini diharapkan dapat menjadi arah baru pengembangan UMKM dengan mengoptimalkan dana ziswaf secara terintegrasi.
Pendampingan Nomor induk Berusaha dan Sertfikasi Halal pada Usaha Mikro Pondok Pesantren Sirajussa'adah Fadhli Suko Wiryanto; Prima Dwi Priyatno; Ibnu Malkan Bahrul Ilmi; Nur Intania Sofianita; Yessi Crosita Octaria; Hilmi Al Ghifari
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i10.16924

Abstract

ABSTRAK Sertifikasi halal bagi usaha kecil dan mikro (UMK) bukan sekadar kewajiban, melainkan peluang besar untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhan bisnis. Pondok pesantren merupakan Lembaga Pendidikan islam bagian yang tidak terpisahkan sebagai hulu dari pendidikan Islam yang memiliki peran penting dalam menjaga kemaslahatan dan mendukung sertifikasi halal. Produk usaha yang di miliki pondok pesantren harus memiliki sertifikasi halal untuk menjaga jaminan kualitas dan keamanan makanan serta melindungi konsumen. Pendampingan pembuatan nomor induk berusaha dan sertifikasi halal Usaha mikro di pondok pesantren Sirajussa’adah guna mendukung pengembangan ekonomi pesantren. Kegiatan ini dilakukan melalui metode pendampingan kepada produk usaha yang dijual pondok pesantren dilakukan melalui tekhnik kualitatif. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini menggunakan observasi, pendampingan dan wawancara mendalam. Pendampingan yang dilakukan telah berhasil menerbitkan nomor induk berusaha untuk usaha produk madu dan olahan tempe, serta sertifikasi halal bagi produk unggulan pondok pesantren yaitu madu, sedangkan produk olahan tempe sudah diajukan sertifikasi halal nya di aplikasi sihalal. Kegiatan pendampingan ini diharapkan dapat menggerakan ekonomi pesantren agar bisa lebih bersaing di pasar global. Kata Kunci: Sertifikasi halal, Usaha Mikro dan Kecil, Madu, Tempe  ABSTRACT Halal certification for small and micro businesses (UMK) is not just an obligation, but a great opportunity to increase competitiveness and business growth. Islamic boarding schools are Islamic educational institutions that are an inseparable part of the upstream of Islamic education that have an important role in maintaining welfare and supporting halal certification. Business products owned by Islamic boarding schools must have halal certification to maintain food quality and safety assurance and protect consumers. Assistance in making business registration numbers and halal certification for micro businesses at the Sirajussa'adah Islamic boarding school to support the development of the Islamic boarding school economy. This activity is carried out through a method of assistance to business products sold by Islamic boarding schools through qualitative techniques. The method used in this community service activity uses observation, assistance and in-depth interviews. Results: the assistance carried out has succeeded in issuing business registration numbers for honey and processed tempeh products, as well as halal certification for the superior products of Islamic boarding schools, namely honey, while processed tempeh products have been submitted for halal certification in the Sihalal application. This assistance activity is expected to drive the Islamic boarding school economy so that it can be more competitive in the global market. Keywords: Halal Certification, Small and Micro Business, Honey, Tempe