Nur Hamid
Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kajian Literatur: Implementasi Problem Based Learning (PBL) Dalam Pembelajaran Kimia Nur Hamid; I Wayan Dasna; Habiddin Habiddin
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia Vol 10, No 2 (2022): Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/hjkk.v10i2.5873

Abstract

This paper presents research trends in problem-based learning (PBL) in chemistry, covering cases, media, materials, PBL syntax, and student competencies that need to be improved in PBL. In this study, a descriptive approach with a bibliometric approach was used. The articles were retrieved from Google Scholar and Scopus databases using Publish or Perish (PoP) software. The number of articles received in 2011-2021 (10 years) is 400. Metadata was managed using Mendeley software, so the final number of articles was 48. Visualizations were created using bibliometric VOSviewer software. The review results show that media commonly used in PBL include websites, e-LKPD, e-modules, modules and e-books. A commonly used grammar is a five-stage orientation (Barret, 2005), including: guiding students to solve problems, organizing student learning, individual and group investigations, development and presentation of results, and analysis and evaluation activities. The most commonly used chemical materials in PBL are chemical bonds, chemical equilibria, and basic laws of chemistry. Student competencies acquired in PBL-based chemistry learning include: chemistry learning outcomes, critical thinking skills, motivation and interest, student creativity, problem solving, democratic attitudes, and student retention soft skills. Based on the results of the analysis, there has been no research that uses ethnoscience cases in problem-based chemistry learning. So that the recommendations for development research are obtained to integrate ethnoscience in problem-based learning.
Tradisi Syukuran Keturunan Tionghoa : Wujud Moderasi Beragama di Kota Samarinda: Tradisi Syukuran Keturunan Tionghoa : Wujud Moderasi Beragama di Kota Samarinda Nur Hamid; Zurqoni Zurqoni
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.085 KB)

Abstract

Artikel ini mendeskripsikan alasan keturunan Tionghoa mengundang pemuka agama islam ketika syukuran, dan mengulas dasar pelaksanaan tradisi syukuran jika ditinjau dari konsep moderasi beragama keturunan Tionghoa di kota Samarinda. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan triangulasi sumber sebagai uji validitas. Dalam penelitian ini diperoleh bahwa keturunan Tionghoa memilih pemuka agama islam dalam memimpin pembacaan doa dalam acara syukuran adalah menciptakan rasa damai dan tenang dengan harapan terwujudnya toleransi di kota Samarinda. Kerjasama di bidang ekonomi antara pengusaha islam dengan pengusaha keturunan Tionghoa yang terkait dengan Syarikat Islam dan Paguyuban Guang Dong menginisiasi kegiatan lintas agama dimulai dari hal terkecil yang dapat mereka lakukan yaitu melalui tradisi syukuran. Moderasi beragama yang dibangun oleh keturunan Tionghoa adalah toleransi beragama yang berwujud “Pengakuan atas keberadaan pihak lain”. Di negara-negara mayoritas Muslim, sikap moderasi itu minimal meliputi: pengakuan atas keberadaan pihak lain, pemilikan sikap toleran, penghormatan atas perbedaan pendapat, dan tidak memaksakan kehendak dengan cara kekerasan. Hal ini berdasarkan pada ayat-ayat al- Quran, antara lain menghargai kemajemukan dan kemauan berinteraksi (QS. al- Hujurât: 13).