Fiddina Arifa Arifa
Universitas Islam Zainul Hasan Genggong Probolinggo

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Persepsi Guru Pendidikan Agama Islam Terhadap Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di SMP Taruna Dra Zulaeha Leces Probolinggo Fiddina Arifa Arifa; Imam Bukhori Bukhori; M. Inzah Inzah
TA'DIBUNA: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 6, No 1 (2023): Educational Issues
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jpai.6.1.36-44

Abstract

Kurikulum sangat penting untuk keberhasilan pendidikan. Agar tujuan pembelajaran dapat dilaksanakan dan tercapai, guru harus mengikuti kurikulum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi guru tentang penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah. SMP Taruna Dra Zulaeha Leces Probolinggo menjadi lokasi penelitian. Guru Pendidikan Agama Islam adalah subjek penelitian. Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif interaktif untuk pengumpulan data, reduksi data, dan penyajian, serta untuk menarik kesimpulan, yang semuanya dilakukan secara bersamaan dan berkesinambungan untuk menjamin validitas penelitian. Catatan lapangan dan wawancara tidak terstruktur dengan guru PAI digunakan untuk mengumpulkan data, yang kemudian dianalisis secara deskriptif untuk menghasilkan hasil yang valid. 1) Beberapa guru menanggapi Kurikulum Merdeka dengan baik, sementara yang lain tidak. Ini terungkap dari hasil temuan penelitian. 2) Menurut guru, Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dinamis yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan guru, siswa, dan sekolah. Untuk mempertahankan dan mencapai tujuan pendidikan di Indonesia, guru percaya bahwa kurikulum merdeka memiliki prinsip-prinsip yang berorientasi pada kebutuhan siswa. 4) Menurut guru, kurikulum merdeka menawarkan kebebasan bagi semua bagian sistem pendidikan, mulai dari sekolah guru hingga siswa, tetapi kelemahannya hanya memerlukan pelatihan berkelanjutan. 5) Guru yang mulai menggunakan kreativitas dan inovasi di kelas menjadi bukti bahwa guru PAI sudah mampu menyesuaikan diri dengan kurikulum merdeka.