Gedung NICU-PONEK merupakan sarana yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan terhadap ibu bersalin beserta bayi yang memerlukan perawatan intensif. Pembangunan pengembangan gedung ini dilakukan tanpa adanya penutupan operasional rumah sakit sehingga memiliki dampak langsung terhadap pelayanan rumah sakit. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai dan menentukan penerimaan risiko, menentukan risiko dominan dan memberikan mitigasi serta kepemilikan risiko untuk risiko dominan yang akan diperoleh. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan brainstorming dan penyebaran kuesioner kepada responden. Jumlah responden sebanyak 24 orang dan dipilih secara purposive sampling. Hasil menunjukkan terdapat 38 identifikasi risiko yang valid, dengan 9 risiko dari hasil penelitian terdahulu dan 29 risiko dari hasil brainstorming dengan pihak-pihak yang terlibat. Hasil penilaian dan penerimaan risiko terdiri dari 12 risiko unacceptable dengan 1 jenis tindakan mitigasi yang dilakukan yaitu dengan cara mengurangi dampak, dan 26 risiko undesirable dengan 3 jenis tindakan mitigasi yang dilakukan yaitu dengan cara mengurangi dampak dan menghindari risiko tersebut. Risiko dominan unacceptable adalah pembongkaran gedung lama menyebabkan kebisingan di lokasi proyek dengan risk reduction yaitu. Mitigasi dilakukan pada risiko dominan tersebut dengan melakukan penambahan pengedap suara pada ruang rawat pasien dan ruang khusus penanganan pasien. Pengalokasian kepemilikan risiko terbanyak menjadi tanggungjawab kontraktor sebanyak 28 risiko.