Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Manajemen Risiko Pada Pembangunan Pengembangan Rumah Sakit Umum Tabanan Yang Sedang Beroperasi ( Studi Kasus Pada Pembangunan Gedung Nicu – Ponek BRSU Tabanan Bali ) Anak Agung Diah Parami Dewi; I Dewa Ketut Sudarsana; Putu Yudi Jayantika
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 5 No 1 (2023): E-ISSN: 2714-7843
Publisher : Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v5i1.581

Abstract

Gedung NICU-PONEK merupakan sarana yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan terhadap ibu bersalin beserta bayi yang memerlukan perawatan intensif. Pembangunan pengembangan gedung ini dilakukan tanpa adanya penutupan operasional rumah sakit sehingga memiliki dampak langsung terhadap pelayanan rumah sakit. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai dan menentukan penerimaan risiko, menentukan risiko dominan dan memberikan mitigasi serta kepemilikan risiko untuk risiko dominan yang akan diperoleh. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan brainstorming dan penyebaran kuesioner kepada responden. Jumlah responden sebanyak 24 orang dan dipilih secara purposive sampling. Hasil menunjukkan terdapat 38 identifikasi risiko yang valid, dengan 9 risiko dari hasil penelitian terdahulu dan 29 risiko dari hasil brainstorming dengan pihak-pihak yang terlibat. Hasil penilaian dan penerimaan risiko terdiri dari 12 risiko unacceptable dengan 1 jenis tindakan mitigasi yang dilakukan yaitu dengan cara mengurangi dampak, dan 26 risiko undesirable dengan 3 jenis tindakan mitigasi yang dilakukan yaitu dengan cara mengurangi dampak dan menghindari risiko tersebut. Risiko dominan unacceptable adalah pembongkaran gedung lama menyebabkan kebisingan di lokasi proyek dengan risk reduction yaitu. Mitigasi dilakukan pada risiko dominan tersebut dengan melakukan penambahan pengedap suara pada ruang rawat pasien dan ruang khusus penanganan pasien. Pengalokasian kepemilikan risiko terbanyak menjadi tanggungjawab kontraktor sebanyak 28 risiko.