Alvi Suciarti Rizqiani
Universitas Mataram

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dalam Menyelesaikan Soal Cerita Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Alvi Suciarti Rizqiani; Nyoman Sridana; Junaidi Junaidi; Nani Kurniati
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i1.1138

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah matematis adalah kemampuan yang sangat penting dalam proses pembelajaran matematika, dalam memecahkan suatu masalah diperlukan proses terorganisasi salah satunya yaitu kemampuan berpikir kritis. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis dalam menyelesaikan soal cerita siswa ditinjau dari kemampuan berpikir kritis. Jenis penelitian ini adalah desktiptif kualitatif. Dimana instrumen yang digunakan adalah tes tulis berupa tiga butir soal materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Berdasarkan hasil hasil tes tertulis kemampuan berpikir kritis siswa dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah berturut-turut adalah 8, 6, 18 siswa. Kemudian dipilih 2 siswa pada tiap kategori untuk mengerjakan soal tes kemampuan pemecahan masalah dan wawancara. Siswa dengan kemampuan berpikir kritis tinggi memperoleh kemampuan pemecahan masalah sebanyak 45,75%, siswa dengan kemampuan berpikir kritis sedang memperoleh kemampuan pemecahan masalah sebanyak 34,35%, siswa dengan kemampuan berpikir kritis rendah memperoleh kemampuan pemecahan masalah sebesar 18,75%. Dimana dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VIII C SMP Negeri 13 Mataram yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi sangat baik dalam memahami masalah dan merencanakan penyelesaian dan baik dalam tahap melaksanakan rencana penyelesaian dan memeriksa kembali. Siswa dengan kemampuan berpikir kritis sedang baik dalam memahami masalah dan merencanakan penyelesaian, dan cukup dalam melaksanakan rencana penyelesaian dan memeriksa kembali. Sedangkan untuk siswa dengan kemampuan berpikir kritis rendah cukup dalam memahami masalah sedangkan masih kurang dalam merencanakan penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian, dan sangat kurang pada tahap memeriksa kembali.