Kematangan buah tomat saat pemanenan disesuaikan dengan permintaan, lama penyimpanan dan lama transportasi ke pasar. Panen buah tomat ketika masih muda menyebabkan buah menjadi layu, mengurangi bobot buah serta tidak tahan lama dalam penyimpanan dan transportasi. Sebaliknya ketika panen buah tomat telah matang penuh dapat memperpendek lama penyimpanan dan menurunkan kualitas.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) pengaruh suhu dan tingkat kematangan buah terhadap lama simpan dan mutu buah tomat, dan (2) berapa suhu dan pada tingkat kematangan buah yang terbaik untuk memperpanjang lama simpan dan mempertahankan mutu buah tomat. Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri I Kuningan. Penelitian dilaksanakan dari awal bulan April sampai dengan akhir bulan Mei 2012.Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), pola faktorial. Penelitian terdiri dari dua faktor perlakuan, yaitu suhu dan tingkat kematangan buah yang diulang 3 kali. Faktor pertama yaitu suhu (S) terdiri dari tiga taraf perlakuan yaitu : s1 (100C), s2 (200C), dan s3 (290C). Faktor kedua yaitu tingkat kematangan buah (K) terdiri dari tiga taraf yaitu : k1 (matang hijau), k2 (matang pecah warna), dan k3 (matang).Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terjadi interaksi antara suhu dan tingkat kematangan terhadap lama simpan. Suhu dan tingkat kematangan secara mandiri berpengaruh nyata terhadap kadar vitamin C, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap susut bobot, dan (2) suhu 200C pada tingkat kematangan matang hijau memberikan lama simpan terlama yaitu sebesar 22,67 hari (22 hari 16 jam).