Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan antara Aktivitas Fisik dan Depresi pada Remaja Sekolah Menengah Pertama Rocky V. Pangerapan; Herdy Munayang; Bernabas H. R. Kairupan
Medical Scope Journal Vol. 5 No. 1 (2023): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v5i1.45123

Abstract

Abstract: Depression is a common mental disorder characterized by persistent sadness and loss of interest in many activities, accompanied by an inability to carry out daily activities for at least two weeks. This study aimed to analyze the relationship between physical activity and depression in junior high school adolescents. This was an observational and analytical study with a cross-sectional design conducted in all junior high school at Malalayang District in November 2022. Data collection technique used the Children Depression Inventory questionnaire (CDI) for depression and the International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) for physical activity. The evaluation was grouped into none, mild, moderate, severe for depression, and mild, moderate, severe for physical activity. The results obtained 400 students as respondents. Most respondents had no depression with a total of 233 students (58%) and most respondents had a high level of physical activity with a total of 160 students (40%). The Chi-Square test obtained a p-value of 0.743 (p>0.05) for the relationship between level of depression and physical activity. In conclusion, there is no significant relationship between physical activity and depression in junior high school adolescents at Malalayang District. Keywords: junior high school students; adolescents; depression; physical activity   Abstrak: Depresi merupakan gangguan mental yang umum ditemukan ditandai dengan rasa sedih yang terus-menerus dan kehilangan minat melakukan aktivitas, disertai dengan ketidakmampuan melakukan aktivitas sehari-hari setidaknya selama dua minggu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara aktivitas fisik dan depresi pada remaja SMP. Jenis penelitian ialah analitik observasional dengan desain potong lintang yang dilakukan pada seluruh Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Malalayang pada bulan November 2022. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner Children Depression Inventory (CDI) untuk depresi dan International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) untuk aktivitas fisik. Penilaiannya dikelompokkan dalam tidak ada, ringan, sedang, berat untuk depresi, serta ringan, sedang, berat untuk aktivitas fisik. Hasil penelitian mendapatkan 400 responden. Responden terbanyak memiliki tingkat depresi tidak ada dengan jumlah 233 siswa (58%) dan responden terbanyak memiliki tingkat aktivitas fisik tinggi dengan jumlah 160 siswa (40%). Uji statistik Chi-Square mendapatkan nilai p=0,743 (p>0,05) terhadap hubungan antara tingkat depresi dan aktivitas fisik. Simpulan penelitian ini ialah tidak terdapat hubungan bermakna antara aktivitas fisik dan depresi pada remaja SMP di Kecamatan Malalayang. Kata kunci: siswa Sekolah Menengah Pertama; remaja; depresi, aktivitas fisik
Hubungan antara Aktivitas Fisik dan Kecemasan pada Remaja di SMP Katolik Santa Theresia Malalayang Rindiani B. E. Wewengkang; Bernabas H. R. Kairupan; Herdy Munayang
e-CliniC Vol. 12 No. 1 (2024): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v12i1.45226

Abstract

Abstract: Anxiety is a common mental disorder that occurs not only among adults but also in children and adolescents. Physical activity is one of the factors that can influence mental health, reduce symptoms of anxiety, and increase fitness. For adolescents, physical activity is an integral part of them in school, social environment, and family life. This study aimed to analyze the relationship between physical activity and anxiety in adolescents at SMP Katolik Santa Theresia Malalayang (junior high school). This was an analytical and descriptive study with a cross-sectional design. Determination of samples used stratified random sampling technique. Data were analyzed with the chi-square test. The results showed that there were 77 students as respondents. The chi- square test resulted in a p-value of 0.64 (p>0.05). In conclusion, there is no significant relationship between physical activity and anxiety in adolescents at SMP Katolik Santa Theresia Malalayang. Keywords: physical activity; anxiety; mental disorders; adolescents   Abstrak: Kecemasan merupakan suatu gangguan mental yang umum terjadi baik pada kalangan dewasa maupun di kalangan anak dan remaja. Diketahui bahwa aktivitas fisik dapat memengaruhi kesehatan mental, mengurangi gejala kecemasan, dan meningkatkan kebugaran. Bagi anak usia remaja aktivitas fisik menjadi bagian yang tidak terpisahkan baik dalam kehidupan sekolah, sosial atau keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara aktivitas fisik dan kecemasan pada remaja di SMP Katolik Santa Theresia Malalayang. Jenis penelitian ialah deskriptif analitik dengan desain potong lintang. Penentuan sampel menggunakan teknik stratified random sampling dengan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian mendapatkan sebanyak 77 siswa sebagai responden penelitian. Hasil uji chi-square mendapatkan nilai p=0,64 (p>0,05) untuk hubungan antara aktivitas fisik dan kecemasan. Simpulan penelitian ini ialah tidak terdapat hubungan bermakna antara aktivitas fisik dan kecemasan pada siswa di SMP Katolik Santa Theresia Malalayang. Kata kunci: aktivitas fisik; kecemasan; gangguan mental; remaja
Faktor-faktor yang Berperan terhadap Kecemasan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Sthevanus N. Moe; Herdy Munayang; Theresia M. D. Kaunang
Medical Scope Journal Vol. 6 No. 2 (2024): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v6i2.53509

Abstract

Abstract: Anxiety is a prevalent issue among medical students due to the demanding schedule, frequent module exams, OSCE, and tutorial activities. This study aimed to determine the relationships between factors contributing to anxiety among students at the medical faculty. This was an analytical observational study with a cross-sectional design, using primary data from questionnaires administered to the students. Respondents were students of third semester Faculty of Medicine of Universitas Sam Ratulangi. The results showed that majority of respondents experienced expected parenting model, first-born, come from outside the region, with severe academic stress, moderate stress in the learning process, moderate interpersonal stress, moderate social stressors, mild pressure from lacking motivation, and moderate stress in group activities. Respondents without anxiety were 41.8% of students, followed by mild anxiety in 28.2%, moderate anxiety in 17.3%, severe anxiety in 9.1%, and very severe anxiety in 3.6%. Factors related to anxiety were academic stressors (p=0.001), learning process stressors (p=0.001), interpersonal stressors (p=0.000), and group activity stressors (p=0.000). In conclusion, academic stressors, learning process stressors, interpersonal stressors, and group activity stressors are related to anxiety among the third-semester medical education students at Unioversitas Sam Ratulangi. Keywords: anxiety; stressor; medical students; academic demands    Abstrak: Kecemasan merupakan permasalahan pada mahasiswa fakultas kedokteran akibat jadwal pembelajaran yang padat, ujian modul yang sering, OSCE serta kegiatan tutorial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor yang berperan terhadap kecemasan pada mahasiswa fakultas kedokteran. Jenis penelitian ialah analitik observasional dengan desain potong lintang menggunakan data primer dari kuesioner kepada mahasiswa. Responden penelitian ialah mahasiswa semester III Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (FK Unsrat). Hasil penelitian mendapatkan mayoritas responden mendapatkan model pengasuhan yang diharapkan, anak non sulung, perantau, dengan stres akademik berat, stres proses pembelajaran sedang, stres interpersonal sedang, stresor sosial sedang, tekanan dari motivasi yang kurang secara ringan, dan stres aktivitas kelompok sedang. Responden tidak mengalami kecemasan sebanyak 41,8%, disusul oleh  kecemasan ringan sebanyak 28,2%, kecemasan sedang 17,3%, kecemasan berat 9,1%, dan kecemasan sangat berat 3,6%. Faktor-faktor yang memiliki hubungan korelasi dengan kecemasan ialah stresor akademik (p=0,001), stresor pembelajaran (p=0,001), stresor interpersonal ((p=0,000), dan stresor aktivitas berkelompok (p=0,000). Simpulan penelitian ini ialah terdapat hubungan bermakna stresor akademik, stresor pembelajaran, stresor interpersonal, dan stresor aktivitas berkelompok dengan ansietas pada mahasiswa Semester III Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci: kecemasan; stresor; mahasiswa kedokteran; tuntutan akademik